13

48 1 0
                                    

Ara p.o.v

"Kak, beli kue dulu buat nanti malem." kata Kak Jiel.

"Mau beli di mana ya dek?" Kak Aurel melihat-lihat siapa tau ada toko kue.

"Ni kak, ke sini aja. Gak jauh kok 5 menit lagi jalan sampe." aku menunjukkan salah satu toko kue dari handphoneku.

Kita bertiga jalan masuk ke toko kue dan tempatnya sangat lucu untuk foto-foto. Alhasil, aku dan Kak Loly sibuk memotret untuk dokumentasi pribadi sekaligus konten instagram.

"Ya Allah, adek sama kakak, bukannya bantuin aku bawa kue malah rempong foto-foto." Kak Jiel yang ribet membawa kue.

"Berisik lu dek, daripada cerewet mending lu sini fotoiin kita. Sama foto bareng." Kak Loly menarik Kak Jiel untuk foto bertiga.

"Pulang pulang.. Balik hotel, Bang Indi udah manggilin.." Kak Jiel mendorong kita keluar dari toko kue karena masih ribut mau foto.

Perjalanan menuju hotel sebenernya agak jauh tapi terasa dekat karena diisi dengan candaan dan tawa.

"Kue nya bawa ke kamar aku dulu aja masukkin kulkas." Kak Jiel berkata ketika kita di lift menuju kamar.

"Boleh boleh.. Oke kita ke kamar dulu aja. Kalo kakak baru dateng ke kamar deket midnight pipi pasti curiga. Minta tolong Bang Indi siapin jadi kakak tinggal ambil, gak lama." aku bilang.

Sementara Kak Jiel menaruh kue yang tadi kita beli, aku dan Kak Loly masuk ke kamar. Kamarku dan kamar pipi bunda merupakan connecting room, maka dari itu kue harus ditaro di kamar Kak Jiel.

"Tadi kalian ke Grand Bazaar bagus kalo malem ya?" ucap bunda.

"Bagus banget.. Sayang gak pada ikut." aku berkata.

"Ahh bunda pengen jadinya.. Pengennya ikut, cuman adek-adeknya rewel kecapean maunya sama bunda sama pipi." lanjut bunda.

"Ya wis bun, gampang.. Besok malem kita kesana ya." usul pipi.

"Nahh... Berdua deh tuh sana.. Pacaran lagi." sambut Kak Loly sambil ketawa.

Aku melihat jam dan tinggal 5 menit sebelum tengah malam. Aku menoel Kak Jiel memberi signal untuk siap-siap mengambil kue di kamarnya.

"Aku ke kamar dulu ya bentar, Bang Indi ada perlu sebentar." Kak Jiel pamit dan buru-buru keluar.

Aku, bunda, dan Kak Loly diam-diam sudah mulai merekam. Pas jam 12 malam. Kak Jiel masuk membawa kue. Kita semua pun menyanyi untuk pipi.

"Happy birthday ayah!" kata Arsy dan Arsya memeluk pipi dan kembali tertidur.

"Happy birthday sayang.. Panjang umur, sehat selalu, banyak berkat ya." bunda bilang kemudian mencium pipi.

"Woi woi, tidak!! Masih ada kita disini." ucap Kak Loly canda.

"Apaan sih kak, masa pipinya disayang gak boleh?" canda pipi.

"Hehehe becanda pipi.. Happy birthday ya pi.. Sehat selalu, panjang umur, semua yang terbaik." lanjut Kak Loly memeluk pipi.

"Happy birthday pi.. All the best pi, terima kasih untuk semuanya." senyum Kak Jiel.

"Happy birthday pipi.. Adek selalu doaiin semua yang terbaik buat pipi. I love you so much ayah.." aku mendekat dan mencium pipi ayah.

Pipi memotong kue sebagai syarat kemudian kita kembali berkumpul di tempat tidur ramai-ramai. Kita berlima menikmati kehadiran satu sama lain.

"Udah jam 1:30, besok pagi-pagi Jiel ke kamar ya." kata Kak Jiel namun diputus oleh bunda.

"Disini aja. Tidur rame-rame.." bunda bilang menepuk ranjang mengajak kita untuk kembali ke tempat tidur.

Arsy dan Arsya tidur di tengah bunda dan pipi, menandakan perdebatan siapa yang akan tidur di sebelah bunda dimulai.

"Aku tidur sebelah bunda." aku buru-buru ngomong.

"Enak aja, no way! Aku!" kata Kak Loly.

"Nono, aku." ucap Kak Jiel.

"Ngaco! Aku lah.. Ayolah aku, kan aku paling kecil.. Aku.." aku merengek.

"Terus apa hubungannya?" tanya Kak Jiel dan Kak Loly bersamaan.

"Kakak!!! Aku mau sama bunda... Please please adek sama bunda.." aku terus memaksa.

"Ribut ajaa bertiga... Gak ada yang mau sama pipi?" tanya pipi menepuk kepalanya.

"Loly deh." kata kak mengambil posisi sebelah pipi.

"Kak, kakak kan sama bunda terus.. Gantian sama adek.." aku membujuk Kak Jiel yang masih kekeh.

"Gak mau!!" Kak Jiel ngeyel juga.

"Ya ampun.. Sini-sini, bunda geser jadi dua-duanya bisa sama bunda ya.." bunda pindah tempat membuat ruang supaya aku dan Kak Jiel bisa tidur.

"Adek-adeknya kalah manja!!!" pipi ketawa-tawa.

"Ihh biarin pipi... Udah ah mau tidur. Goodnight." aku langsung mengejamkan mata masuk ke alam mimpi.

————— keeseokan harinya————————————-

Semua sudah menunggu di lobby supaya bisa menuju pelabuhan untuk naik kapal merayakan ulang tahun pipi. Akhirnya, sampailah kita ke kapal yang akan dipakai selama seharian penuh.

"Kok lu keliatan galau gitu kak?" aku ngomong ke Kak Jiel.

"Kangen yaa sama Kak Nia... Yeee.." aku menjaili kakakku.

"Dek, diem ah.." jawab Kak Jiel kesel.

"Baper ah kakak.. VC aja kan gampang kakak.. Dibawah ada kamar gak kepake kesana aja." aku bilang.

"Serius dek? Asik, makasih mbul!!" Kak Jiel langsung senang mencubit pipiku dan pergi.

"Kakak! Suapinin Kak Sy dong.." Arsy berlari kearahku yang sedang rebahan di sofa kapal.

"Kak Lala!! Adek maunya nonton sama Kak Lala." Arsya menyusul membawa tab nya.

"Arsy duduk sebelah kakak, kakak suapin. Adek sini dipangku kakak ya nonton." aku memangku Arsya dan mulai menyuapi Arsy.

"Bang Indi, Kak Loly mana?" aku tanya karena sudah lama tak melihat kakak.

"Lagi VC sama siapa tau di ujung." Bang Indi bilang sambil bermain dengan Arsy dan Arsya.

"Ohh.. Huhuhu pengen jugaa." aku berkata.

"Hahahhaa Lala.. Lala.. Arsy sama Arsya yang lain pada lagi main, mau ikut?" Bang Indi mengajak kedua adikku.

Saat sedang review rundown acara ulang tahunnku, ada satu ide yang muncul dalam otakku. Untuk mewujudkannya, aku membutuhkan bantuan bunda.

"Bundaa!" aku memanggilnya.

"Adek, kakak-kakaknya mana?" tanya bunda.

"Pada ngebucin.. Aku ada ide bun." aku memulai.

"Apa dek?" bunda bilang.

"Nanti pas acaraku, aku mau ada surprise buat pipi. Abis aku tiup lilin sama potong kue, gantian pipi. Jadi nanti tambah temen-temen pipi undang." aku memberi tau ideku.

"Aww.. sweet banget kamu dek.. Oke boleh, bunda nanti minta Naya siapin." kata bunda.

"Thank you bunda.. Semoga pipi seneng ya.." aku berharap.

"Pasti seneng dong sayang.. Cuek-cuek pipi pasti seneng kalo anak-anaknya merhatiin." bunda meyakinkanku.

"Eh, bentar lagi sunset, tiup lilin yuk.. Abis itu foto-foto bagus." lanjut bunda.

Mulai dari oma hingga keponakanku mendekat semua untuk menyanyikan lagu ulang tahun untuk pipi. Selesai bernyanyi, pipi menyuapin semua anggota keluarga kue.

"Thank you semuanya.. Bersyukur aku punya kalian. Terutama Ashanty, yang datang ke hidupku membawa terang untuk aku dan anak-anak." pipi bilang.

"Jangan sedih-sedih ah, ayo foto-foto! Mumpung golden hour. Ey kakak-kakak ngebucin aja dari tadi." aku mengajak semua orang untuk foto-foto.

Seharian bersantai di kapal pun berakhir, bunda dan pipi akan pergi berdua ke the Grand Bazaar dan kita akan mencari makan malam dan jalan-jalan.

THE HERMANSYAH A7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang