Ara p.o.v
Akhirnya hari Jumat pun datang dan sekolah hanya sampai jam 12. Hari ini teman-teman akan datang ke rumah untuk membahas rencana besok karena salah satu teman sekolah kita berulang tahun dan kita diundang untuk ikut merayakan.
"Yuk, Pak Ito udah sampe." aku mengajak ketiga teman terdekatku.
Kita pun langsung berjalan pulang karena Pak Ito harus langsung mengantar Arsy dan Arsya untuk les lagi. Kak Jiel masih di kampus, Kak Loly sedang syuting dan tak akan kembali sampai nanti, dan pipi yang sedang pergi ke luar kota karena ada pekerjaan yang tidak bisa dibatalkan lagi. 30 menit kemudian, kita semua sampai di rumah.
"Kakak!!!" teriak Arsy dan Arsya yang sudah siap untuk pergi les.
"Adek!! Mau berangkat les ya.. Kak Arsy sama adek yang baik ya les nya, biar pinter." aku bilang dan mengedipkan mata.
"Udah pamit sama bunda?" aku bertanya.
"Udah kak! Bunda ada di kamar." kata Arsy nyengir.
"Oke, Kak Arsy ama adek jalan sekarang ya, biar gak telat. Hati-hati ya.. Suteng nanti kabarin aku ya." aku bilanh mengajak teman-temanku masuk.
"Kalian mau nyemil apa gak? Banyak tuh makanan di pantry situ, ambil aja. Gua mau sapa bunda dulu ya." aku bilang ke teman-temanku yang langsung ke pantry untuk mengambil cemilan.
"Bunda! Lala pulang, ada Dinda, Reyna, sama Aisyah juga bun.." aku memanggil bunda.
Tak lama aku memanggil, ternyata bunda baru selesai melakukan meeting secara virtual dengan salah satu partner yang ada di Korea.
"Hi sayang, gimana sekolahnya tadi?" bunda bertanya setelah mencium kepalaku.
"Ya biasa bunda, Lala keluar dulu ya.. Temennya pada nungguin kasian." aku ketawa.
"Iya yuk, bunda juga mau keluar." bunda mengambil handphone nya dan kita berdua keluar kamar.
Teman-temanku sudah ada di ruang tengah lagi lesehan memakan berbagai cemilan dan sedang asik sendiri.
"Eh, numben pada kesini, udah lama gak main, udah pada makan?" bunda menyambut teman-temanku.
"Udah bunda, makaasih." jawab mereka serentak.
Bunda tersenyum lalu duduk di salah satu sofa di ruang tengah bersama cece untuk diskusi mengenai kerjaan.
"Besok acara Thalia jam berapa sih?" tanya Reyna.
"Kayaknya sih jam 3 acaranya mulai. Kita kumpul jam 2:30 aja dimana? Kita dateng barengan aja males sendiri-sendiri." usul Dinda.
"Bunda, besok gak ada acara apa-apa kan? Aku besok ke ulang tahunnya Thalia ya." aku ijin pada bunda.
"Besok? Besok kan mau nengok Putra yang anak kecil jualan cilok yang viral itu kan dek sama bunda sama Kak Loly." bunda bilang dan baru aku ingat.
Rencananya, dengan The Hermansyah Foundation, kita bertiga aku, bunda, dan Kak Loly besok mau mengunjungi anak umur 9 tahun bernama Putra yang viral karena dia merupakan tulang punggung keluarga akibat sudah tidak punya ayah dan ibu lagi.
"Ah iya lupa aku.. Besok sampe jam berapa bun?" aku bertanya ke bunda.
"Seharian sih dek, dari pagi sampe nanti dia mau bunda ajak makan malam rame-rame disini. Kalo gak besok adek ikut bunda nanti waktunya adek pergi, adek boleh pergi. Adek kelar acara antara ketemu di rumah." bunda memberi solusi.
"Supirnya gimana bun? Kan bunda pake." aku bertanya.
"Kamu pake aja dek, bunda sama Kak Loly gampang. Yang penting kamu dulu." bunda bilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE HERMANSYAH A7
Fiksi PenggemarCERITA INI MERUPAKAN KHAYALAN PENULIS TERINSIPRASI DARI KELUARGA THE HERMANSYAH A6. Adhara Andira Nur Hermansyah, akrab dipanggil Ara atau Dhara dengan keluarga dan teman-temannya, remaja yang berusia 17 tahun ini merupakan anak bungsu Anang Herman...