Ara p.o.v"Ce tolong fotoiin dong ce!" aku berkata mengoper handphone ke Vindyka.
"Banyak maunya luu!" canda cece seraya ketawa.
"Kak Loly, Dek Lala, ayo ini udah mau naik." ajak mba Vida.
Hari ini kita semua akan naik mobil dan lihat safari di Afrika yang ada banyak aneka binatang. Kita menyewa 2 mobil yang pertama ada aku, bunda, pipi, Bang Indi, satu penjaga, dan satu supir dan di mobil yang kedua ada Kak Loly, Ce Vindyka, Mba Vida, Dodi, satu penjaga, dan satu supir. Tur ini kira-kira akan berlangsung selama 2 jam.
"Bunda! Itu singanya gede banget ya!" aku menunjuk singa yang berjarak lumayan jauh. "Pi, itu pi, di foto keren!" sambungku.
Ketika pipi sedang memfoto singa itu, seperti merasa sedang difoto, singa itu pindah posisi dari duduk dan mendekat ke arah mobil kita yang terbuka.
"Yang, dia tau yang, udah yang jangan difoto.." kata bunda sedikit panik.
"Gak apa bun, engga bakal ada apa-apa. Indi, foto sini di, pasti bagus." kata pipi sambil bang indi berpose.
Setelah memotret, singa itu tak tampak lagi dan tiba-tiba ketika aku menoleh ke kanan singa itu ada pas di sebelah kananku. Aku duduk di paling ujung mobil sebelah bunda.
"Ma!" aku setengah berteriak dan memipir ke bunda.
"Kenapa sih dek, sempit tau.." kata bunda.
"Sebelah aku..." aku hanya bisa berkata pendek karena ketakutan. Kulihat mata bunda langsung membesar.
"Oh my god, the lion! Could you please get it further away from the car?" bunda bilang ke penjaganya sambil merangkul aku mendekatkan aku lebih dekat ke dirinya.
"Adek sini sayang deketan lagi ke bunda.. Apa mau tuker sama bunda? Jadi kalo kenapa-kenapa bunda duluan yang kena." bunda berkata dengan usaha menutupi aku tujuan melindungj aku.
"Hah? Engga bun, gak bakal kenapa-kenapa. Lala kaget aja. Lala duduk sini gak apa kok.." aku mencoba tersenyum. Sebenernya aku ketakutan setengah mati.
Penjaga yang ada di mobilku pun melempar satu-satunya daging yang secara tak sengaja dia bawa di dalam tasnya. Singa tersebut langsung pergi untuk menyatap daging yang baru saja dilempar itu.
"He was hungry, just asking for food." penjaga itu berkata dengan santai.
"What? And my cousin was about to get eaten?" tanya bang Indi agak marah dan bingung.
"Oh nono, these lions are not like that. They usually get meat if there are cars so they thought we are bringing them food which thankfully, I had spare." penjaga tersebut menjelaskan.
Semua yang ada di mobilku bernapas lega ketika singa itu pergi. Kita pun melanjutkan tur dan selesai 2 jam kemudian.
"Ciee ada yang hampir dimakan yaa.." canda kak Loly.
"Kakak!!! Gak lucu!! Serem tau, coba kalo yang didatengin mobil kak Loly. Pasti udah teriak-teriak." aku balas.
"Udah-udah, ayo makan!" bang Indi melerai.
Kita semua makan di salah satu restoran dan ada banyak aneka ragam makanan tradisional Afrika. Makanan-makanannya cukup unik dan untung Arsy dan Arsya tidak ikut karena mereka termasuk anak-anak yang masih suka memilih-milih makanan.
*******
Hari ini adalah hari terakhir kita di Afrika. Secara garis besar, Afrika merupakan tempat yang sangat indah dan semoga bisa kembali di lain waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HERMANSYAH A7
FanfictionCERITA INI MERUPAKAN KHAYALAN PENULIS TERINSIPRASI DARI KELUARGA THE HERMANSYAH A6. Adhara Andira Nur Hermansyah, akrab dipanggil Ara atau Dhara dengan keluarga dan teman-temannya, remaja yang berusia 17 tahun ini merupakan anak bungsu Anang Herman...