have you ever been so wildly attracted to someone that you can actually feel it driving you insane ?
yes , him .
the ordinary introverted young highschool boy , jeon jungkook .
theres me , the only sweetheart who fell in love with his secret charms...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CHAPTER THIRTY SIX : second lead male
- - -
Tangan Jungkook menutup pintu rumahnya lemah. Tatkala daun pintu ditutup , lelaki itu menyandarkan belakang badannya dengan permukaan pintu. Perlahan badannya yang berdiri diheret ke bawah sehingga lah lelaki itu terduduk di atas lantai. Kedua belah sikunya direhatkan di atas lutut sendiri.
Sesekali Jungkook mendongak wajah , memejam mata rapat seraya melepaskan keluhan berat. Rambutnya diramas kasar , melepaskan segala tekanan yang ditanggungnya pada ketika itu. Malangnya , tekanan yang dirasainya tak mampu dilepaskan.
Beban.
Hakikat seluruh tubuhnya masih berketar sebaik sahaja dia melangkah keluar dari bilik sakit teman wanitanya. Hakikat pada ketika itu perasaannya terlalu bercampur baur. Jungkook sendiri tidak tahu apa yang dia rasa.
"Apa yang aku dah buat...." Jungkook meraup wajahnya kasar.
Masih teringat. Insiden malam itu.
Jungkook duduk sambil berpeluk lutut , menyandarkan belakang badannya dengan dinding hospital di satu penjuru. Menanti dengan seluruh anggota tubuhnya menggigil tak henti , menunggu dengan penuh sabar teman wanitanya yang baru sahaja dibawa masuk ke dalam bilik bedah.
Jungkook menyatukan kedua belah tangannya yang masih berlumuran darah milik Lee Yeon , kedua belah tangannya tak henti berketar. Sepasang matanya juga sudah bengkak kerana tak henti menangis sejak dari tadi.
Jungkook meraup wajahnya kasar , menyerabutkan rambutnya sendiri. "Apa yang perlu aku buat ? Apa yang perlu aku buat ?"
Persoalan yang sama masih lelaki itu monolog berulang kali sejak dari tadi. Jeon Jungkook begitu takut dengan hakikat dia mungkin akan kehilangan seorang gadis yang cukup berharga di dalam hidupnya.
Satu satunya gadis yang ada bersamanya selepas kedua orang tuanya pergi meninggalkannya.
Jeon Jungkook tak mampu bayangkan detik detik ini namun semuanya berlaku dengan sangat pantas. Jikalau semua ini hanyalah satu mimpi ngeri , Jungkook berharap sangat supaya dia akan bangkit daripada tidurnya dengan cepat dan terus mendapatkan Lee Yeon di sisinya.
Namun malangnya , ini bukan mimpi ngeri. Ini lah hakikat dan realiti yang perlu Jeon Jungkook terima.
"Tak... tak... tak... Le-Lee Yeon a-akan okay. A-aku pasti..." kepala sendiri diketuk berulang kali , cuba membetulkan kepalanya yang dari tadi tidak henti memikirkan tentang perkara negatif yang bakal berlaku.
