"Serius nanya, Brondong, duda, Ama sugar Daddy kalian pilih mana?"
.
.
.
Aku si apa aja gas yang penting bisa jadi pengangguran kaya
"Good morning."sapa Verel pada Viona yang baru saja duduk di meja makan. Viona mengangguk lalu mengambil roti untuk sarapan nya. Hari ini adalah hari dimana Viona akan bersekolah di sekolah yang sudah ia rencanakan.
"Kamu ingin pergi sendiri atau diantar?"tanya Verel.
Viona memutar bola mata malas.
"Oh ayolah kak, ini Viona adik verel Kenzabriana Williams bukan Viona gadis polos dan lugu lagi."ucap Viona kesal. Entah sudah berapa kali Verel memperlakukan nya layaknya saat ia masih menjadi Viona si gadis polos.
Verel terkekeh pelan.
"Bagiku, kau masih gadis kecil yang takut saat mendengar suara tembakan."ucap Verel.
Viona mendengus. Ia melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.
Setelah selesai ia bergegas menuju mobilnya. Sebenarnya, Viona tak perlu repot repot sekolah, karna mau bagaimanapun Viona sudah pintar, berbakat dan tak akan kekurangan harta. Namun mommynya pernah berpesan bahwa ia harus tetap bersekolah, menikmati masa masa nakal anak sekolah, memiliki teman, karna bagaimanapun hebatnya keluarga Williams di dunia gelap, mereka tetaplah manusia. Manusia biasa yang ingin hidup bahagia bersama keluarganya dan menikmati Lika liku hidup.
Hargai dia yang masih ada
Sebelum penyesalan datang saat dia sudah pergi
Drrttt drrttt
Handphone Viona berdering saat ia baru saja masuk kedalam mobil. Disana tertera nama Kania. Ia segera mengangkatnya.
"Vi? Gue gak bisa berangkat hari ini, kek nya gue kecapekan."
Viona mengerutkan dahinya, perasaan semalem Kania baik baik saja.
"Hm"
Tut
Viona mematikan sambungan telponnya.
Ngomong ngomong soal Kania. Viona lupa memantau laporan anggotanya tentang apa yang disembunyikan Kania. Meski seharusnya ia tak mengurusi hal itu, namun untuk berjaga jaga ia memang memantau setiap gerak gerik orang orang disekitarnya.
Orang terdekat kita adalah pengkhianat paling mematikan.
Ahh mungkin nanti siang ia akan segera menanyakan perkembangan Kania.
Viona segera menyalakan mobilnya menuju sekolahnya. Lebih tepatnya sekolah lamanya.
Viona terkekeh saat mengingat brandal sekolahnya dulu. Sudah lama sejak ia ribut dengannya. Entah apa nama yang pasti untuk keduanya. Rival? Teman? Adik-kakak? Teman tapi mesra?
****
"Vi!"Seseorang memanggil Viona saat Viona baru saja turun dari mobilnya. Saat ia menoleh ia melihat teman temannya yang sedang berlari padanya. Banyak pasang mata yang memperhatikan nya. Apa? Mereka terkejut melihat ia kembali lagi kesini? Ia mengedarkan pandangannya hingga ia melihat 3 wanita yang sedang menatapnya tajam.
"Tuh Mak lampir masih hidup? Kirain udah open bo di neraka."gumam Vio bingung. Seingatnya cewe dengan dandanan Tante itu sedang koma karena dilabrak istri sah pria yang sedang bersamanya kala itu. Itu menjadi topik trending di kampus. Ternyata masih dikasih kesempatan hidup ya?
Memang ya, orang jahat matinya terakhir.
"Vi, si Kania ga masuk. Katanya si sakit. Dia udah ngabarin Lo?"tanya Nabila.
Viona hanya mengangguk.
"Ezra juga. Dia pergi nemuin papanya yang kebetulan lagi dinegara ini."ucap Amel. Maklum, orang tua Ezra adalah maniak kerja. Mereka sering pindah pindah negara satu dengan lainnya untuk memperluas bisnis mereka.
"Ini kebetulan apa ada sesuatu si?"gumam Nabila yang bisa didengar oleh semua.
Viona terdiam tanpa berniat menjawab.
Ia percaya Ezra tak akan mungkin berkhianat pada dirinya.
Bukankah itu cukup?
***
"Al, menurut gue, mending Lo ikhlas sin Vio. Lo juga harus bahagia. Mungkin Lo sama Viona hanya ditakdirkan bertemu bukan bersatu."Ucap Rico tiba tiba. Mereka saat ini sedang berada di bawah pohon mengamati Viona dkk.
Al diam tanpa berniat menjawab.
"Al! Lo dengerin gue ga si? Lo ga cape mencintai sendiri kayak gini? Viona hadir dihidup Lo belum tentu dia jadi takdir Lo."ucap Rico. Dia mencoba menyadarkan Al. Jujur ia kasihan melihat Al yang dulunya kuat dan tak memiliki kelemahan, bisa lemah hanya karena seorang gadis.
"Btw, gue tadi liat Kania didalam mobil sama Ezra."ucap Rico tiba tiba. Memang benar ia sempat melihat Kania dan Ezra berada di mobil yang sama. Hanya saja ia takut itu hanya orang yang mirip saja. Tapi melihat Kania dan Ezra yang tak ada disamping Viona dkk membuatnya ragu bahwa penglihatan nya tadi salah.
Tanpa sepengetahuan Rico, Al diam diam menyeringai.
***
Brak
"VIONA KENZABRIANA WILLIAMS!"
Seseorang memnendang pintu kelas Viona dan berteriak memanggil nama Viona.
Viona tersenyum atau bisa dibilang menyeringai? Ia bangkit dari duduknya.
"Hi my monkey. Miss me?".sapa Viona.
Amel dan Nabila menganga mendengar nama panggilan Viona untuk pria yang barusan memanggil nama Viona. PRIA SETAMPAN ITU DIBILANG MONYET? LALU PRIA JELEK DILUAR SANA DISEBUT APA? WC?!
****
TOLONG SAYA LUPA ALUR😭✌🏻🙂
ADA YANG MASIH BACA GA SI?!
KASIH SAYA INSPIRASI BUAT NGELANJUTIN ATAU ADA SARAN PENGEN GIMANA KEDEPANNYA??
KAMU SEDANG MEMBACA
the Queen Mafia
Teen Fiction[ BANYAK TYPO BERTEBARAN!] Tentang seorang gadis yang mengalami kecelakaan membuat dia hilang ingatan dan melupakan keluarganya lalu memulai hidup baru menjadi seorang anak dari mafia terkenal. Lalu sebuah insiden terjadi membuatnya harus pergi ke...