"Tidak ada kata terlambat. Semua tergantung waktu."
🍁
🍁
🍁
"Gue ikut"Ezra berbicara setelah sekian lama terdiam. Ia tak ingin berpisah dengan vio. Ia tak percaya dengan hubungan jarak jauh, LDR. Bukan karena ia tak percaya pada Viona, hanya saja apapun bisa terjadi. Ia bahkan tak yakin Viona mencintainya. Karena itu, Viona bisa dengan mudah memutuskan hubungan mereka. Dan Ezra tak akan membiarkan itu terjadi. Apapun akan ia lakukan untuk membuat Viona jatuh ke pelukannya.
"Terserah."ucap Viona acuh. Tidak mungkin kan vio melarang? Lagipula vio bingung. Apa memang pacar harus selalu mengawasi dan ikut kemanapun kita pergi? Ezra dan Al sama saja. Possesive. Sebelumnya vio sama sekali belum pernah memiliki pacar. Memikirkan pun belum pernah. Jika saat bersama Al itu kan hanya pacar pura - pura. Berbeda dengan Ezra yang sama sekali tanpa paksaan.
'jangan'batin Kania.
Ezra mengernyit. Ia menoleh ke arah Kania dengan tanda tanya.
Deg
'mampus'batin Kania.
Astaga. Kania keceplosan 2 kali. Ia lupa Ezra memiliki kemampuan khusus. Bodoh kau Kania..... Kania terus mengumpat.
"Lo jangan pergi Vi. Gue akui kita baru aja jadi sahabat Lo. Tapi kita semua sayang sama lo."ucap Kania seakan akan menjawab kebingungan Ezra.
Ezra hanya acuh. Ia kembali menatap Viona.
"Gue pergi bukan berarti gue gak sayang kalian. Tapi gue rasa gak ada alasan kuat lagi untuk gue disini. Gue bakal tetep komunikasi sama kalian dan jaga kalian dari jauh. Kalian bisa beraktivitas seperti sebelum gue datang." Ucap Viona angkat bicara.
"Enggak Vi. Lo salah. Gak ada yang bisa kembali seperti sebelumnya. Lo tau, banyak yang udah berubah. Sebelum Li datang gue ga punya satu sahabat pun. Kalo bukan karena Lo gue ga akan bisa Deket sama Nabila ataupun Amel. Kalo bukan karena Lo gue udah ga kesepian lagi. Kalo bukan karena Lo mana mungkin gue bisa kenal apalagi temenan sama sahabat Al. Kalo bukan karena Lo gue ga akan sefamous sekarang. Lo mengajarkan banyak hal buat gue. Dan Lo punya kita. Apa itu ga bisa jadi alasan Lo menetap disini?"ucap Kania diakhiri pertanyaan.
Viona tergelak.
"Hei. Gue cuman pindah bukan mati. Kalian bisa ketemu gue atau telpon gue. Sesekali gue bakal balik kesini untuk kalian."ucap Viona menenangkan.
Kania, Amel dan Nabila hanya diam pasrah. Apa viona memang wanita yang tidak peka? Mereka sudah mencoba menahan viona dan memberi alasan agar Viona tetap disini tapi Viona tetap akan pergi? Apa viona tidak mengerti beda rasanya saat seseorang berada jauh. Meski bisa telpon ataupun bertemu sesekali. Rasanya beda!
"Terserah."ucap Kania, Amel dan Nabila bersamaan.
***
"Kamu serius kan Vi?"tanya Verel dengar binar bahagia. Ah, ia sangat terkejut sekaligus senang karena Viona ingin kembali Padahal waktu yang ia berikan masih tersisa banyak.
"Iya."jawab Viona seadanya. Sepertinya vere sangat bahagia mendengarnya, eh?
"Trus gimana dengan Ezra?"tanya Verel. Bukankah Ezra pacar adeknya ini? Bagaimanapun ia sangat menyetujui Viona dengan ezra. Verel yakin sepenuhnya Ezra bisa menjaga dan mencintai Viona dengan tulus. Dan Ezra bisa menyimpan rahasia besar keluarga Williams tentang siapa Viona. Ia sangat menyetujui Viona dengan ezra!
KAMU SEDANG MEMBACA
the Queen Mafia
Teen Fiction[ BANYAK TYPO BERTEBARAN!] Tentang seorang gadis yang mengalami kecelakaan membuat dia hilang ingatan dan melupakan keluarganya lalu memulai hidup baru menjadi seorang anak dari mafia terkenal. Lalu sebuah insiden terjadi membuatnya harus pergi ke...