Dari semalam, Tissa menelpon Syifa sudah puluhan kali. Namun, tetap tak diangkat oleh Syifa. Tissa khawatir karena perbuatannya, Syifa akan celaka.
"Haduhh, kok gak diangkat sih!" gerutu Tissa.
Disisi lain, Syifa sedang merenung di balkon kamarnya. Ia tidak diizinkan keluar kamar hari ini. Vino menguncinya dari luar.
Ntah apa yang ada di pikiran Vino sampai mengucinya dikamar. Mungkin, Vino takut Syifa akan kabur dari rumah.
"Syifa bingung ya Allah, Syifa harus apa?" ucap Syifa memelas.
Syifa mengambil ponselnya yang sedari tadi di cas dalam keadaan padam. Ia menghidupkan ponselnya.
57 panggilan tak terjawab dari "Sahabat"
Syifa langsung menelpon Tissa kembali, walaupun moodnya sedang buruk.
"Assalamu'alaikum, Tissa."
"Wa'alaikumsalam, Syifa. Ya Allah, akhirnya diangkat juga." ujar Tissa lega.
"Ada apa?" tanya Syifa to the point.
"Kamu gak apa - apa kan? Kamu sehat kan?"
"Alhamdulillah, aku baik - baik aja."
"Aku khawatir banget sama kamu Syifa, aku kira kamu diapa - apain sama suami kamu gara - gara aku." ujar Tissa.
"Dia gak ada marah kok, tenang aja." bohong Syifa agar Tissa tidak mencampuri urusan rumah tangganya lagi.
"Beneran?"
"Bener, kemarin Mas Vino malah minta maaf sama aku." ujar Syifa.
"Wah, bagus deh."
"Hehe, iya."
"Yaudah, aku tutup telponnya ya, Assalamu'alaikum."
Tissa pun akhirnya bisa bernafas lega karena sahabatnya baik - baik saja.
"Wa'alaikumsalam."
Syifa menghela nafas karena harus berbohong lagi pada Tissa.
Tiba - tiba pintu kamarnya terbuka, dan terlihatlah Vino yang masuk seraya membuka jasnya.
Syifa hanya diam, tak seperti biasanya yang selalu menyapa Vino saat dia pulang.
"Kamu udah makan?"
Sungguh pertanyaan yang baru pertama kali di dengar oleh Syifa dari mulut suaminya. Namun, Syifa hanya diam tak mengubrisnya.
Syifa berpura - pura memainkan ponselnya agar terlihat sibuk.Karena kesal, Vino merampas ponsel Syifa dan melemparkannya ke atas meja.
"Kenapa kamu mulai tidak sopan sama saya?" tanya Vino mulai emosi.
"Emang Mas pernah ngehargain Syifa?" tanya Syifa tak mau kalah.
Vino agak terkejut dengan respon Syifa."Ada apa sama kamu? Sakit?" tanya Vino santai.
"Gak tau." ujar Syifa agak takut.
Vino mulai emosi. Vino mendekat dan mencengkram bahu Syifa erat hingga Syifa meringis. Syifa tau ini akan terjadi.
"Saya tanya baik - baik, kamu malah pancing emosi saya!" bentak Vino.
Syifa menghentakkan lengan Vino dari bahunya. Vino agak kaget dengan keberanian Syifa.
"Syifa mau menegakkan keadilan, Mas. Syifa ngelakuin ini biar Mas ngerasain apa yang Syifa rasain."
Vino menatap Syifa geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah Bobrok! ✔ [TAHAP REVISI]
Teen Fiction"Saya mohon, satu hari aja, jangan buat masalah!" pinta Ian. "Emang gue pernah buat masalah?" Tissa yang biasanya hidup bebas, kini harus terkekang dengan aturan pesantren. Ditambah lagi dengan pengawal amatiran yang diperintahkan untuk mengawasi...