-Every goodbye teaches you something -
• happy reading •
"Dudi dudi dam dam, dudi dudi dam, dudi dudi dam dam, dudi dudi dam." Nathan bersenandung kecil sambil mengerjakan sesuatu di atas kertas.
Suasana di kelas IPA C begitu ricuh sekarang. Meski diberikan tugas, tetap saja mereka tunda. Seakan tidak ada yang peduli. Sama halnya dengan Ava, Luna, dan Nathan yang sedari tadi melakukan hal-hal unfaedah.
"Gila, gimana ceritanya gue bisa dikeluarin, sih?! Padahal gue baru aja join." Luna mendumel kesal sambil memainkan hp-nya. Ava yang merasa penasaran, langsung melihat ke hp Luna.
"Di keluarin darimana?" tanya Ava.
"Ini dari grup fanbase artis idola gue, masa gue baru join kemarin langsung dikeluarin sih? Bener-bener gak menghargai member baru ni admin! Gak sopan banget!"
Ava memutar bola matanya malas. Sahabatnya yang satu ini sudah ia cap sebagai fans musiman. Tiap minggu bahkan tiap hari idolanya bisa saja berubah-ubah.
"Mungkin lo bar bar di sana, makanya dikeluarin."
"Barbar darimananya sih? Gue cuma melakukan pendekatan diri aja di sana. Ya biasalah ya member baru ngelakuin masa pengenalan lingkuran grup. Kalo gak kayak gitu, mana bisa gue betah di sana?" sewot Luna.
Ava semakin menatapnya malas. "Hm ya ya ya."
Gadis itu lantas beranjak menghampiri Nathan yang duduk di belakangnya. Sepertinya Nathan tengah sibuk, Ava mendudukkan dirinya di sebelah sahabatnya itu.
"Yee disuruh buat tugas malah ngegambar gak jelas. Emang patut dicontoh lo," sindir Ava. Nathan mendengus malas dan menyenderkan kepalanya di pundak Ava.
"Ngantuk, Va. Bosen juga nih. Lo joget sana sama Luna, biar gue ada hiburan. Kan lumayan topeng monyet gratis," celetuk Nathan dengan mata terpejam. Hal seperti ini memang sudah lumrah diantara tiga bersahabat itu, mereka sudah seperti saudara.
"Gila lo," ketus Ava. Dia membiarkan Nathan terlelap di pundaknya. Tangannya mengambil kertas yang tadi di coret-coret oleh Nathan. Rupanya cowok ini menggambar Minion bermata dua.
Di dalam persahabatan mereka ada peraturan yang harus dituruti. Dan mereka menyebutnya sebagai UUP, Undang-Undang Persahabatan.
1. Apapun yang terjadi, sahabat harus selalu ada untuk sahabatnya yang lain. Baik suka maupun duka.
2. Selalu mensupport sahabatnya dalam berbagai hal. Baik positif maupun negatif, yang penting tidak merugikan:v
3. Say no to friendzone! Sahabat harus tetap menjadi sahabat! Tidak boleh sampai berubah menjadi kekasih maupun gebetan!
Dan peraturan yang harus benar-benar dipatuhi adalah nomor tiga. Mereka tidak boleh menyimpan perasaan suka selain sebagai sahabat. Menurut mereka, friendzone adalah senjata terampuh menghancurkan sebuah persahabatan antara laki-laki dan perempuan. Dan mereka tidak mau itu sampai terjadi. Apalagi sampai terjadi cinta segitiga, harus benar-benar dihindari.
Drrttt... Drrttt...
"Nat, hp lo bunyi nih." Ava menepuk-nepuk pundak Nathan agar cowok itu terbangun.
Nathan membuka mata dan melirik ke tas sekolahnya yang terletak di atas meja. Dengan sangat malas ia mengambil tasnya dan merongoh isinya mencari hp.
"Siapa yang nelfon?" tanya Ava dengan raut penasaran.
"Cewek gue," jawab Nathan dengan suara khas orang mengantuk. Ia pun menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan telfon dari kekasihnya.
"Ada apa, Ra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Boy [End]
Teen Fiction"Serius mau dicium?" "I-iya.. Biar gue bisa dengan bangga nyebar pengumuman kalo first kiss ketos mereka diambil oleh seorang Ava!" "Tiga puluh menit, cukup?" "WHAT?!" *** Bagaimana perasaan kalian jika seorang ketua osis yang tak berpengalaman deng...