• happy reading •
Pergi ke sebuah party tanpa memberi tahu siapapun adalah hal yang tengah dilakukan oleh Ava saat ini. Dirinya benar-benar merasa bosan oleh karena itu ia memilih cara seperti ini untuk menghilangkan kebosanannya, walaupun caranya tentu tidak dapat dibenarkan.
"Mantan lo punya gebetan baru, kan?" tanya seorang gadis berambut pendek yang duduk di sebelah Ava. Gadis itu merupakan teman Ava walaupun beda sekolah.
"Lo ada liat?" tanya Ava dan dijawab anggukan kepala.
"Kemarin, atau mungkin lusa lalu. Kalo ga salah gue liat mereka di cafe lagi mesra-mesraan berdua," ucap teman Ava.
"Tapi gue rasa tu cewek ga sespesial lo," lanjutnya.
"Karna?"
"Ya kan gue kenal lo karna Zayn yang ngenalin langsung ke gue. Ya meski sebelum-sebelumnya Zayn juga ngenalin cewek-cewek dia ke gue. Tapi yang ini engga. Kayaknya cewek yang itu cuma buat seneng-seneng dia aja," ucapnya.
"Terserah lah gue juga ga peduli lagi sama dia," kata Ava.
"Udah ada pacar baru lo?
"Udah. Tapi dia jarang ke party party gini. Apalagi ke club. Kayaknya life style dia ga kayak gitu," kata Ava.
"Lo perlu cowok kayak gitu buat ngelengkapin lo."
"I think so. Btw gue rencananya cuma sampe jam 8 aja. Dan ini udah jam 8. Gue balik duluan ya." Ava berdiri dari tempat duduknya dan diperhatikan oleh temannya.
"Kok tumben cepet? Ga dikasih sama pacar lo itu?"
"Bukan gitu. Gue cuma lagi pengen cepet-cepet tidur aja di kamar," jawabnya.
"Iyain deh. Hati-hati!"
Ava berjalan sendirian melewati banyak orang yang sedang menikmati pesta. Ia kemari menggunakan motor matic miliknya, itu sebabnya ia sangat menghindari untuk meminum minuman beralkohol lebih dari yang ia targetkan agar tidak pusing ketika hendak pulang.
"Hhaha"
Brukh!
"Aw!" Secara tiba-tiba Ava ditabrak oleh orang yang baru saja datang dari arah yang berbeda dengan Ava.
"Hati-hat—LOH!?" Ava langsung dibuat terkejut ketika melihat siapa yang baru saja menabraknya itu. Yang menabrak Ava juga ikut terkejut ketika melihat Ava.
"Kak Ava..."
"Lo ngapain di sini, Elina???" tanya Ava dengan ekspresi tak habis pikir. Gadis yang bertampang kalem seperti Elina bisa berada di party remaja yang penuh alkohol seperti ini?
"Kamu kenal dia?" tanya seorang laki-laki yang merangkul mesra pundak Elina.
Ava menatap laki-laki itu dan Elina bergantian. Sekarang ia paham, pasti laki-laki itu adalah kekasih Elina dan Elina datang kemari pasti karenanya.
"Ternyata ini bukti langsung yang gue dapet?"
"Maksud lo apa, Kak?!"
"Elina lo ga nyadar kalo lo lagi ada di tempat kayak apa!?? Sama laki-laki ke sininya?? Lo ga takut mabuk dan lo di apa-apain, ha???"
"Hey, maksudnya apa ngomong gitu? Lo pikir lo siapa?" tanya laki-laki yang bersama Elina.
"Dia pasti cowok lo, kan?? Lo ga kasian sama orang tua lo yang pastinya percaya penuh lo cewek kalem dan gimana kabarnya sama kakak lo? Dia itu udah percaya banget sama lo!"
"Ck! Lo sendiri gimana? Lo sendiri juga ada di tempat yang sama, Kak! Apa lo gak kasian sama orang tua lo?? Dan lo tadi bilang tentang Kak Jean? Dia udah berubah gara-gara lo! Dia sering nuduh gue sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Boy [End]
Genç Kurgu"Serius mau dicium?" "I-iya.. Biar gue bisa dengan bangga nyebar pengumuman kalo first kiss ketos mereka diambil oleh seorang Ava!" "Tiga puluh menit, cukup?" "WHAT?!" *** Bagaimana perasaan kalian jika seorang ketua osis yang tak berpengalaman deng...