20. Salah Paham

8K 396 19
                                    

Berusaha publish walau tugas numpuk<3 jadi maafin ya kalo banyak typo or pengulangan kata nggak jelas...

***

- save your feelings for someone who cares -

• happy reading •

Sehabis dari apartemennya, Jean tak langsung pulang ke rumah. Melainkan dirinya mengunjungi rumah seseorang terlebih dahulu. Yaitu rumah kediaman Ava dan keluarganya.

Jean memencet bel rumah tersebut. Ia tidak melihat adanya satpam yang menjaga di gerbang, Jean rada sang satpam sedang istirahat atau memang tidak ada satpam di rumah itu.

Sudah yang ketiga kalinya Jean memencet bel rumah, namun belum juga ada sahutan. Lelaki itu mengintip sedikit dari jendela sebelah pintu, dan terlihat di dalam rumah seperti tidak ada orang sama sekali.

Namun Jean tak menyerah, ia kembali memencet bel rumah tersebut dan berteriak, "Permisi!"

Ia terus melakukan hal yang sama hingga akhirnya ia mendengar suara mobil dan ia pun menoleh ke belakang. Dilihatnya sebuah mobil berwarna hitam memasuki area rumah dan berhenti di tengah pekarangan.

Seorang wanita yang Jean kenali keluar dari mobil itu dan menatap Jean dengan tatapan bingung beserta senang. Wanita itu berjalan cepat mendekati Jean yang masih berdiri di depan pintu rumah.

"Loh? Jean?"

Jeann tersenyum ramah dan menyalimi tangan Valen dengan sopan. "Sore, Tante."

"Sore juga. Kamu ada perlu apa kemari? Ayo masuk dulu, ngobrolnya di dalem aja," ajak Valen.

Jean menggeleng pelan. "Jean nggak lama, Tante. Jean mau ketemu Tante, mau ngasih kabar soal Ava."

Mendengar nama putrinya, membuat Valen menjadi antusias. "Kamu tau dimana Ava sekarang, Nak? Tante khawatir banget sama dia."

"Tante yang tenang ya, Ava aman kok. Tadi Jean ketemu Ava di taman deket sekolah, dia bilang dia kabur dari rumah dan karna temen-temennya juga pada sibuk, jadi Ava minta tolong ke Jean buat bantuin dia nyari tempat menginap. Kebetulan apartemen Jean kosong, jadi Jean bawa Ava ke sana buat dia nginap semalam. Kalo Tante keberatan, Tante bisa langsung susul dia ke sana, lokasinya nggak jauh kok, Tan, di--"

"Ava baik-baik aja kan, Jean?? Dia nggak nangis kan??" tanya Valen dengan ekspresi wajah sangat cemas.

"Ava baik-baik aja kok, Tante. Dia juga nggak lagi nangis. Mungkin, dia lagi ada sedikit masalah..." Jean agak ragu mengucapkan kalimat terakhirnya.

Valen menjadi agak lega setelah mengetahui bagaimana keadaan dan dimana putrinya sekarang. "Syukurlah kalo Ava baik-baik aja sekarang. Tadi Tante khawatir banget. Tante percaya kok sama kamu."

Jean tersenyum tipis dan mengangguk. "Jean cuma mau ngabarin itu aja kok, Tante. Kalo gitu Jean pamit pulang dulu ya."

"Sebentar Jean, Tante mau nanya, kamu temenan baik sama Ava?" tanya Valen, tatapannya begitu bertanya-tanya.

Jean terdiam sejenak, sampai akhirnya ia menjawab dengan ragu-ragu, "K-kami pacaran, Tante."

Mendengar hal tersebut, tentu saja Valen menjadi terkejut. "Kamu serius?? Kalian pacaran??" tanyanya sedikit tak percaya.

Jean mengangguk canggung. "I-iyla, Tante."

"Ya Tuhan... Tante seneng banget dengernya! Kamu anak baik, sopan, pinter lagi, ya ampun beruntung banget Ava bisa dapet pacar kayak kamu. Tante doain kalian langgeng ya! Maklumin juga kalo Ava suka ngeselin, atau manja, mang sifat dia kayak gitu," ucap Valen, membuat Jean tersenyum tipis dan mengangguk paham.

He's My Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang