Chapter 33

22 3 0
                                    

'Berita mengejutkan kembali datang dari RN Entertainment. Seorang pelatih dari agensi tersebut ternyata adalah bagian dari agensi Korea Selatan. Apakah nantinya...'

'Galang! Pelatih multi-talenta Boy Group One Dream! Tidak disangka ternyata...'

'Melalui wawancara dengan Eugene Choi, dipastikan bahwa Galang akan segera...'

'Apa artinya pelatih One Dream itu akan meninggalkan RN Entertainment?'

Ibu jari Rena yang terus mengganti saluran TV kini harus berhenti setelah seseorang merebut paksa remote yang ada di tangannya. Hal itu tentu membuat Rena terkejut dan mencari tahu biangnya.

"Galang?!"

Lelaki itu mematikan TV berukuran besar di ruang kerja Rena, lalu memandang sang CEO dengan mata pilunya.

Mata Rena jelas sudah berkaca-kaca sejak tadi. Membuatnya kesusahan menahan jatuh air matanya.

"Rena, gue bisa jelasin." Lirih Galang sembari berjalan mendekati Rena.

Gadis itu mundur dengan langkah kaku, membuat Galang dengan peka menghentikan langkah kakinya.

"Rena—"

"Gue gak akan pecat lo. Silahkan lo kirim surat mengunduran diri. Gue gak mau RN Entertainment punya kesan jahat buat lo."

Galang bungkam. Kini kakinya kembali melangkah, Rena yang sudah kehabisan tempat untuk mundur, hanya bisa diam di tempatnya berpijak.

Galang menangkup pipi kiri Rena dengan tangannya.

"Jangan nangis, Ren." Ucap Galang seraya mengusap bulir yang membasahi pipi Rena.

Rena merunduk dengan tangan yang perlahan menyingkirkan tangkupan tangan Galang di pipinya.

"Makasih karna lo udah banyak bantu gue ngediriin RN Entertainment."

Galang menghela nafas lesu, ditatapnya gadis yang berdiri di depannya ini. Kedua tangan Galang meraih tubuh mungil Rena dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

"Jangan nangis, oke?" Bisik Galang.

Rena tidak sanggup menjawab. Ucapan Galang hanya bisa ia balas dengan pelukan yang lebih erat dengan hati yang bertanya-tanya, apakah ini pelukan perpisahan dari Galang?

***

Semua anggota One Dream duduk di ruang rapat. Mata mereka tidak sekalipun beralih dari Rena. Menatap sang CEO serius, menunggu apa yang akan Rena katakan pada mereka.

"Kalian masih sering berhubungan baik kan sama Kay?" Tanya Rena memecahkan keheningan suasana.

Semua mengangguk, terutama Kriss yang memang dikenal dekat sekali dengan Kay.

"Baik kok, Queen. Cuman jadwal One Dream sama jadwal Kay udah padet banget, jadi jarang ketemu aja."

Rena mengangguk paham, lalu matanya beralih pada Jay dan Gara.

"Ujian kalian sebentar lagi kan?"

Lagi-lagi Jay dan Gara mengangguk. Mereka memang sudah berada di tingkat akhir Sekolah Menengah Atas.

"Queen, ada apa?" Lirih Kriss.

Kriss tahu betul bahwa Rena memanggil One Dream bukan hanya untuk bertanya kabar atau basa-basi seperti ini. Ditambah lagi, kini Galang tidak ada bersama mereka di antara rumor yang beredar bahwa pelatih mereka itu akan meninggalkan agensi.

"Ini soal Galang."

Kriss menatap Rena teduh, "Iya, One Dream juga udah denger kabarnya."

Rena tersenyum tipis, "Jangan benci Galang, ya?"

Hanya Kriss yang mampu menatap Rena. Sedangkan para member One Dream lainnya menundukkan kepala. Rasanya sangat tidak rela jika harus berpisah dari pelatih sebaik Galang.

"Saya gak benci Pak Pelatih. One Dream—gak akan benci pelatih sehebat Galang."

Rena mengangguk menanggapi jawaban Kriss. Terlihat jelas sisi Leader seorang Kriss. Lelaki itu menjadi penguat member lain, bahkan mencoba untuk menjadi penguat Rena.

"Apa bener Kak, kalo Kak Galang bakal ke Korea?"

Kini arah tatap mata tertuju pada Jaka, lalu memperhatikan Rena untuk mendapat kepastian.

Rena tersenyum, mencoba mengusir jauh rasa sesak di dadanya.

"Saya juga belum tau. Tapi—dari yang Galang sendiri tunjukkin, mungkin Galang akan milih buat pergi."

Kriss merangkul ringan Jaka yang duduk di sampingnya, "Kita gak boleh terlalu sedih. Itu pilihan Pak Pelatih, kita harus hargain itu, oke?"

"Bener kata Kriss. Itu cita-cita Galang. Enam tahun lalu dia udah berjuang, dan sekarang adalah waktunya Galang wujudin cita-cita itu." Ungkap Rena kembali menguatkan para member One Dream.

"Enam tahun lalu?" Tanya Jay.

Rena mengangguk, "Itu cita-cita Galang. Dulu, Galang ikut audisi. Dari yang pernah Galang ceritain, Galang gak lolos. Tapi sekarang kalian lihat sendiri kan? Eugene Choi datang untuk Galang. Kita harus bangga, punya pelatih seperti Galang."

Rena menarik nafas sesaknya, "Kita dukung Galang, ikhlaskan Galang pergi dari RN Entertainment."

***

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dari jendela lobi, dapat Rena lihat dengan jelas para reporter berkumpul di depan gedung RN Entertainment.

Rena menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya, mencoba kembali mengusir rasa sesak yang menguasai dadanya.

Dengan langkah yang dicoba untuk tegar, gadis itu keluar melewati pintu utama. Tentu dengan pengamanan staff agensi.

Melihat sang CEO keluar, para reporter mulai bergerombol mendekat untuk mewawancarai Rena.

"Bu Rena, apa benar Galang akan meninggalkan RN Entertainment?"

"Bagaimana tanggapan Anda tentang Galang?"

"Apa selama ini Galang tidak pernah memberi tahu Anda?"

"Dimana Galang saat ini?"

"Apa Galang hanya menumpang nama di RN Entertainment agar menambah kepopulerannya?"

Langkah tegas Rena terhenti. Tentu hal itu membuat para reporter semakin berdesakan menanti jawaban. Membuat para staff dengan kuat menjadi tameng untuk sang CEO.

Rena tidak mempersalahkan pertanyaan para reporter. Wajar bukan jika media begitu penasaran?

Namun pertanyaan terakhir membuat langkah kakinya begitu berat. Dengan mata tajam, Rena menatap sengit sang reporter hingga reporter itu sedikit merunduk, menjauhi tatapan Rena, namun dengan tangan yang masih memegang erat microfon.

Rena menarik paksa microfon dari reporter tadi, lalu menatap bergantian pada tiap kamera dengan mata tajam.

"Memilih untuk menjadi Idol di Korea adalah sepenuhnya hak Galang." Ucap Rena dingin.

Gadis itu menjeda kalimatnya sejenak. Menghembuskan nafas kesal, lalu menatap tajam reporter yang berada tepat di depannya.

"Galang—gak pernah manfaatin RN Entertainment untuk kepopulerannya. Galang adalah orang yang bantu saya ngebangun RN Entertainment sampai bisa sebesar ini dengan niat tulusnya."

"Kalau saya lihat atau dengar ada media yang mengatakan hal buruk tentang Galang—saya sebagai CEO dan sahabat Galang—gak akan segan-segan melaporkan kalian atas pencemaran nama baik."

- BERSAMBUNG -

*

*

Gimana nih nasib RN Entertainment kalo Galang pergi?

Tetap stay yaw! See u next chapter^^

BATAS MIMPI [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang