Rena memasuki rumahnya dengan langkah berat. Wawancara tak formalnya dengan para reporter menuai banyak kritikan pedas dari berbagai media.
Rena hanya ingin melindungi harga diri Galang. Gadis itu tidak mau lelaki berharganya itu harus mendapat kecaman hanya karena meninggalkan RN Entertainment untuk agensi Korea yang memang jauh lebih besar.
"Rena?"
Langkah Rena terhenti. Kini tatapannya beralih pada sang Ayah yang sudah jarang sekali ia temui semenjak terakhir kali sang Ayah menamparnya.
"Ayah..." Lirihnya.
Pikiran Rena kian berkecamuk. Ayahnya pasti sangat marah karena Rena gagal menjaga impiannya.
"Rena gagal." Lirih Rena nyaris tak terdengar.
Ayah Rena tentu sudah tahu apa yang terjadi dengan putrinya dan RN Entertainment. Karena diam-diam pun, sang Ayah selalu memperhatikan apa yang Rena lakukan.
Pria itu mendekap putrinya. Memeluk dan berusaha menenangkan Rena yang sudah terisak, tidak kuat dengan gemuruh yang ada di dadanya.
"Kamu gak gagal, Nak. Kamu sudah hebat bisa sampai di titik ini." Ucap pria itu sembari mengusap lembut kepala putri semata wayangnya itu.
"Ayah, Bunda, dan Kak Aris—sangat bangga sama Rena."
***
Sebuah konferensi pers dilaksanakan di sebuah gedung milik RN Entertainment. Konferensi yang akan menjadi saksi pelepasan Galang dari RN Entertainment.
Bahkan, secara pribadi Rena memberanikan diri untuk meminta Eugene Choi turut menghadiri wawancara itu.
Rena, Galang, Eugene Choi dan penerjemahnya duduk menghadap puluhan reporter dan kamera.
"Tentang pilihan Galang untuk meninggalkan akan dikonfirmasi oleh Galang." Tutur Rena dengan suara serak parau menahan suara terisak yang tertahan.
Sebelum Galang mulai berbicara, Eugene Choi meraih microfon di depannya. Menatap banyaknya kamera, lalu menatap teduh Galang yang duduk di sebelahnya.
"Galang, sangat saya harapkan bergabung dengan SN Entertainment. Saya ingat jelas, saat Galang mengikuti audisi enam tahun lalu. Dia benar-benar sangat—memukau."
Rena memperhatikan kata demi kata yang baru saja Eugene Choi katakan. Tanpa sadar ia tersenyum kecil, Galang pantas mendapatkan pujian itu.
Saat penerjemah menyampaikan apa yang Eugene Choi katakan, tanpa sengaja tatapan Rena bertemu dengan sorot legam mata Galang.
Lelaki itu tersenyum tipis, membuat Rena semakin sulit melepaskan lelaki berharganya itu. Rena memalingkan wajahnya, ia tidak mau air matanya jatuh di saat seperti ini.
Saat giliran Galang berbicara, Rena menyatukan kedua tangannya, mengepal rapat-rapat.
"Namun saya—Galang Andrian, akan tetap berada di RN Entertainment."
Mata Rena yang sempat tertutup, kini membelak sempurna. Jantungnya berdegup kencang, sontak matanya menatap tepat sosok Galang.
Galang menyadari tatapan Rena, lelaki itu menoleh ke arah sang gadis. Galang tersenyum hangat dengan mata teduhnya.
"Saya tidak akan pernah meninggalkan Rena. Saya—gak akan pernah meninggalkan RN Entertainment."
***
8 Jam yang lalu...
Lelaki yang namanya tengah naik daun, duduk di salah satu bilik kedai kopi elit di kota. Di depannya sudah ada orang yang sangat ingin dia temui.
"Kenapa Anda menyebarkan berita tanpa meminta izin saya?" Bahasa dan aksen Korea kembali keluar dari mulutnya.
Eugene Choi menatap Galang bingung, "Apa maksudmu? Bukankah kamu juga setuju? Bukankah ini cita-citamu?"
Galang tersenyum penuh pesan sarkas, "Itu dulu."
Eugene Choi benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan Galang.
"Kenapa? Aku sangat menyukaimu! Ayolah Galang, berpikirlah dengan jernih. Ini impianmu sejak enam tahun lalu! Ku mohon, hm?"
Eugene Choi benar-benar membujuk Galang mati-matian. Tapi dari sorot mata Galang, Mr. Choi hanya mendapatkan sebuah penolakan.
Pria berdarah Korea itu menghela nafas, "Aku akan memperlakukanmu dengan baik. Kau bisa menjadi Leader di boy group baru SN Entertainment. Kau bisa menjadi apa saja dengan seluruh bakat yang kau punya. Main dancer, main vocal, leader, center, kau bisa semuanya."
Galang melihat kepasrahan di sorotan mata seorang Eugene Choi.
"Apa mereka gagal?" Tanya Galang menatap lekat mata Eugene Choi.
"Apa maksudmu?"
"Mereka—dua orang dari enam tahun lalu. Mereka, yang mempunyai visual dengan standar SN Entertainment. Mereka, yang menggantikan terpilihnya aku—hanya karna visual."
Eugene Choi terdiam mendengar ucapan Galang. Dari mana laki-laki itu tahu?
"Apa mereka gagal? Sehingga Anda kembali hanya untuk saya? Memungut kembali sampah yang pernah Anda buang?"
Sekujur tubuh pria dengan marga Choi itu membeku. Ucapan Galang benar-benar membuat lidahnya kelu, tidak tahu apa yang harus dikatakan.
"Dari mana kau tahu?" Tanya Eugene Choi dengan bibir bergetar.
Galang tersenyum kecil. Matanya menatap kosong meja di hadapannya. Ingatannya kembali pada saat audisinya enam tahun lalu. Tentu saja ingatannya kembali pada sosok Eugene Choi yang jelas mengatakan bahwa visual Galang berada jauh di bawah standar SN Entertainment.
"Saya mendengarnya—langsung. Langsung dari Anda." Jelas Galang.
"Maaf." Ucap Eugene Choi lirih.
Galang mengangguk paham, lalu berdiri hendak meninggalkan Eugene Choi. Baru beberapa langkah, Galang kembali memutar tubuhnya, membuat Eugene Choi dengan serius menatapnya.
"Saya menolak debut yang Anda tawarkan. Tolong segera konfirmasi ke media. Saya Galang—adalah bagian dari RN Entertainment, bukan agensi besar SN Entertainment."
- BERSAMBUNG -
*
*
Halooo!! Makasih yang masih setia baca cerita ini, see u next chapter❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS MIMPI [✔]
Teen FictionBerawal dari pemikiran sempit Rena, seorang pecinta musik pop Korea yang berharap di negerinya juga terdapat idola-idola seperti halnya di Korea Selatan yang dicintai banyak orang. Demi mewujudkan impiannya membangun agensi khusus idola tanah air, i...