Chapter 25

23 4 0
                                    

'Berita terhangat, datang dari Leader boy group Indonesia yang sedang naik daun...'

'Rem blong dari sebuah truk telah mencelakai Kriss, penyanyi muda dari One Dream yang dicintai kaum remaja'

'Dugaan kecelakaan yang disengaja telah dibantah oleh pihak berwajib. Kecelakaan murni terjadi...'

Rena mematikan saluran TV di ruang rawat dimana kini Kriss terbaring. Kriss yang biasanya selalu ceria dan menghibur Rena, kini hanyalah seorang Kriss yang Rena harap cepat membuka mata.

"Sudah lima hari, Kriss. Kamu gak mau bangun?" Lirih Rena menggenggam lembut tangan lebam Kriss.

Galang berdiri di belakang Rena yang duduk di kursi. Tangan Galang bertengger di kedua bahu Rena, mencoba menenangkan gadis itu.

"Kriss pasti sembuh kan, Lang?"

Galang mengangguk, "Kriss pasti sembuh, Ren. Kriss gak selemah itu. Dia lebih kuat dari yang kita kira. Dia pasti bangun."

Rena tidak sanggup lagi menahan isak tangisnya. Gadis itu memutar tubuhnya, memeluk Galang.

"Andai waktu itu dia gak ada niatan ketemu gue—"

Segera Galang mengusap lembut pucuk kepala Rena, berusaha menghentikan isak tangis gadis itu.

"Bukan lo yang salah. Jangan terus-terusan nyalahin diri lo, Ren."

Galang melepaskan pelukan Rena, menuntun gadis itu untuk berdiri.

"Ayo kita pulang, kita harus nguatin member One Dream yang lain. Jangan sampe kita lemah. Lo gak mau kan member lain tambah khawatir?"

Benar dengan apa yang Galang katakan. Rena mengangguk setuju. Ia menatap Kriss sejenak, lalu keluar dari ruangan ditopang oleh Galang.

"Terima kasih sudah datang buat jenguk Kriss." Sambut Ibu Kriss di luar ruangan.

Rena tersenyum. Setelah berpamitan, ia dan Galang segera pergi dengan tujuan yang tak lain adalah kantor RN Entertainment.

Sekilas, Rena melihat seorang lelaki berdiri tidak jauh dari ruang rawat Kriss. Lelaki itu bahkan nampak seusia Kriss.

"Ayo Ren."

Rena menyadarkan diri dari lamunannya. Gadis itu mengukir senyum berat di bibirnya. Setidaknya, ia harus terlihat kuat di hadapan member One Dream.

***

Tidak ada yang istimewa di sini. Kantor masih terlihat sama. Belum berubah dari pertama kali diresmikan.

Hanya saja, kini semua berkumpul di RN Entertainment tanpa kehadiran Kriss, Leader One Dream yang penuh tawa dan kejahilan.

"Kak Kriss masih koma?" Lirih Jaka memberanikan bertanya.

Galang mengangguk,  "Jangan terlalu sedih. Kriss pasti bangun lagi."

Tanpa sadar air mata mengalir di pipi Jay. Tidak dapat dipungkiri, ia pun merasa sangat kehilangan dengan tidak adanya sang Leader di sini.

"Kapan? Kapan Kriss bangun?" Tanya Jay dengan suara bergetar.

Tidak hanya Jay, bahkan kini Geppy si bungsu dalam grup sudah menangis sesenggukan dalam pelukan Rena.

"Kalian harus tetap kuat. Kita gak bisa biarin My Dream ikutan sedih kan?" Jawab Galang mencoba membuat mereka tegar.

Semua mengangguk. Bagaimanapun, mereka masih punya My Dream yang siap mendoakan kesembuhan Kriss.

Galang menghela nafas, berusaha menghilangkan rasa sesak yang menyeruak di dadanya.

Rena menatap satu persatu member One Dream, "Sementara, biar Gara yang mimpin One Dream. Sampai Kriss bangun dan sembuh total."

Gara mengangguk, member lain juga setuju dengan arahan yang Rena berikan.

Geppy menegakkan tubuhnya, melepaskan pelukan eratnya untuk Rena.

Galang tersenyum tipis, "RN Entertainment?"

Semua menatap Galang pilu. Sementara yang ditatap malah menarik satu persatu tangan kanan para member One Dream.

"Ren? Gak mau ikutan?" Tanya Galang menatap Rena dengan mata pilunya.

Rena tersenyum, menahan isak tangisnya lalu ikut meletakkan tangannya di tumpukan paling tinggi.

Galang menghela nafas sekali lagi. Mengusir rasa sesak di dadanya.

"RN Entertainment?"

Semua tersenyum sekuat yang mereka bisa,  "Mimpi nyata, tanpa batas."





- BERSAMBUNG -

*

*

Bakalan double-up kok!

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Vote dan komentar kalian sangat berarti untuk Author😉

Yuk, langsung kepoin chapter 26❤️

BATAS MIMPI [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang