Setelah undangan yang diterima One Dream di Singapura, ternyata hal itu membuat My Dream-penggemar One Dream di negara tetangga ingin melihat idola mereka tampil di sana.
Alhasil, One Dream banjir permintaan dari berbagai acara baik di Singapura, Malaysia dan negara tetangga lainnya.
Aneh memang, bahkan di negara sendiri mereka kurang dihargai.
"Capek gak sih?"
Jay melirik Kriss, "Harus banget ya lo nanya? Emang gak nampak apa kalo gue capek?"
"Semangat yaa yang udah kelas 12!" Seru Kriss menatap Gara dan Jay bergantian.
Gara memutar bola matanya malas, "Lo enak udah lulus."
"Kak Kriss gak kuliah?" Tanya Jaka yang kini ikut duduk bersama mereka bertiga.
Kriss berlagak seolah sedang berpikir keras, lalu ia celingukan mencari seseorang.
Tidak menunggu waktu lama. Seseorang yang Kriss cari kini sedang berjalan ke arahnya. Kriss pun melambaikan tangannya, "Queen!"
Rena yang baru saja datang bersama Jaka dan Geppy, mengangkat kedua alisnya bersamaan, "Kenapa Kriss?"
Leader One Dream itu tersenyum nyengir. Sungguh senyuman yang memang ciri khas Kriss. "Queen tahun ini lanjut kuliah gak?"
Rena tersenyum tipis mendengar pertanyaan Kriss. Ingatannya langsung terpaku pada keluarganya yang selalu menuntutnya untuk meneruskan pendidikan.
Gadis itu menggeleng, "Saya sudah punya kalian sebagai tanggung jawab. Mustahil kalo saya jalanin sambil kuliah."
Jaka yang baru saja duduk, kini memasang wajah murungnya.
"Jaka? Ada apa?" Tanya Rena yang menyadari perubahan mimik Jaka.
"Maaf." Lirih Jaka masih enggan menatap Rena. "Karna One Dream, Kak Rena gak bisa lanjut kuliah." Lanjutnya.
Rena tersenyum tipis, lalu menarik kursi dan duduk di dekat Jaka. "Saya memang gak suka belajar. Saya lebih suka kalian."
Jawaban Rena berhasil mengukir senyum di bibir Jaka dan para member One Dream lainnya.
"Kalo gitu saya juga gak kuliah!" Seruan Kriss membuat mata menatap aneh padanya.
"Karna saya juga lebih suka Queen daripada yang lain." Lanjut Kriss seraya mengedipkan matanya pada Rena.
"Ngawur!" Sahut Galang menghampiri meja rapat.
Rena tersenyum kecil, "Kalian bisa tetep fokus sama pendidikan kalian kok. Termasuk lo-Galang."
Gadis itu menghela nafasnya sejenak, "Saya bakal ngatur jadwal kalian sebaik mungkin. Sebagai CEO, Manajer dan keluarga untuk kalian semua."
***
Jadwal panggung One Dream telah kembali normal. Namun Rena masih dengan waras mengurangi banyaknya tawaran yang berdatangan.
"Kita dapet undangan."
Ucapan Rena menyadarkan Galang dan juga para member One Dream dari ponsel mereka.
Galang melirik Rena serius, "Tawaran apa?"
"TV mana?"
"Acara apa?"
"Atau wawancara?"
Rena masih terdiam kaku dengan ponsel yang ada di tangannya. Menatap cengong Galang dan member One Dream.
"Awards." Lirih Rena hampir tidak terdengar.
Kriss membulatkan mata tak percaya, "Hah?!"
"Seriously?!" Pekik Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS MIMPI [✔]
Roman pour AdolescentsBerawal dari pemikiran sempit Rena, seorang pecinta musik pop Korea yang berharap di negerinya juga terdapat idola-idola seperti halnya di Korea Selatan yang dicintai banyak orang. Demi mewujudkan impiannya membangun agensi khusus idola tanah air, i...