Chapter 1

171 24 16
                                    

Alunan musik pop dari negeri ginseng menggema memenuhi ruangan berukuran sedang. Ruangan yang nampak jelas di tiap jengkalnya berisi foto, poster, album serta macam-macam merchandise Kpop.

Seorang gadis berbalut piyama berbulu coklat khas beruang sedang menikmati video dari lagu terbaru grup idol yang ia kagumi.

Senyuman di bibirnya terus melebar menyaksikan video yang baru beberapa waktu lalu muncul di beranda YouTube miliknya.

"Wahh, daebak!"

Video yang sedari tadi ia saksikan telah usai. Jemarinya pun bergerak di atas keyboard laptop, memberi dukungan pada idolanya melalui komentar yang ia ketik.

'tok tok tok'

Gadis bernama Rena itu pun terperenjat mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Segera ia merapikan mejanya yang sedikit berantakan. Ia pun segera memutar arah kursinya menghadap pintu kamar.

"Rena." Lirih seorang wanita yang sedang berdiri di ambang pintu kamar.

Rena hanya membalas ucapan Bundanya dengan cengiran. Ia paham betul bahwa Bundanya kini menahan amarah akibat suara musik yang terlalu nyaring.

Bundanya hanya menghela nafas, mencoba sabar.
"Ayo makan malem. Ayah udah nungguin di bawah."

Rena mencibirkan bibirnya samar, lalu mengangguk patuh dan mengikuti langkah Bundanya menuju ruang makan.

Dapat Rena lihat dengan jelas bahwa Ayah dan juga kakak laki-lakinya sudah duduk menyantap makan malam.

"Kamu tuh kerjaannya koreaan mulu." Cetus sang Ayah dengan ekor mata melirik anak bungsunya.

"Yaaa siapa tau kan jodoh Yah." Lirih Rena dengan nada manja seraya ikut duduk dan mulai menyendok makanan yang sudah disiapkan Bundanya.

"Nah kan, Yah! Mulai lagi ni anak halunya."

"Apaan sih Kak."

"Udah, udah." Ucap Bundanya memotong pembicaraan.

"Kamu kapan mau lanjut kuliah?"

***

Setelah perjalanan yang cukup panjang, kini Rena tiba di tempat tujuannya. Usai turun dari taksi yang tadi ia tumpangi, segera ia melangkahkan kaki semangat menuju gedung yang tak lain adalah perpustakaan terbesar di kotanya.

Akan tetapi, ia menghentikan langkah di pertengahan jalan menuju perpustakaan. Matanya langsung tertuju pada seorang lelaki yang tengah duduk di bangku taman yang tak jauh dari tempat ia berpijak.

"Galang?" Lirihnya menatap lelaki tersebut dari kejauhan.

Kakinya pun melangkah menuju tempat matanya mengarah.

"Galang!" Seru gadis tersebut seraya menepuk bahu lelaki yang tadinya sedang asik memetik senar gitar.

"Aws... Shit." Umpat Galang lirih.

Mata Galang memicing sengit menatap orang yang tiba-tiba memukul bahunya.
"Rena?"

Tanpa menunjukkan rasa bersalah, Rena hanya menunjukkan cengiran andalannya.

"Pergi sana lo ke perpus! Ngapain lo kesini lagi?" Tanya Galang yang sudah memalingkan wajahnya.

Rena merenggangkan otot tubuhnya, lalu duduk tepat di samping Galang.

"Lo sendiri juga kenapa tiap hari kesini?" Ujar Rena yang balik bertanya pada Galang.

Galang menghela nafasnya pelan.
"Ngamen."

BATAS MIMPI [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang