20. pencerahan

24 3 0
                                    



tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu rumah mereka, ketika di buka ternyata itu adalah ayahnya nurul pak agung,

" mas " kaget bu dian 

" apa saya boleh masuk " tanya pa agung

" ini udah malam mas gak baik dilihat sama tetangga " ujar bu dian 

" siapa mah " nurul datang menyusul ke depan pintu 

" papah " kagetnya 

" ada perlu apa mas " tanya bu dian

" saya mau bicara sama kamu "  

"mau bicara apa mas, besok saja mas kembali lagi"

" saya mau rujuk sama kamu, saya sadar ternyata hidup saya menjadi hampa sejak kepergian kalian, ternyata harta yang banyak tidak membuat saya bahagia, " ujar pak agung 

" alhamdulillah " mendengar apa yang di katakan ayahnya nurulpun senang 

" apa kamu benar benar yakin mas.? " tanya bu dian ragu

" saya sadar perbuatan saya waku itu memanglah salah, saya minta maaf dan saya  janji saya gak akan mengulanginya lagi, saya ingin berubah, saya mohon kembalilah kalian kerumah kita mulai hidupkita dari awal lagi, " ujar pak agung

mendengar itu bu dian seketika terdiam dia binggung untuk menrespon, 

dan akhirnya bu dian mengiyakan, seketika nurul tersenyum bahagia iya sejenak melupakan permasalahnaya 

-------

keesokan harinya biyan menemui nurul ke rumahnya, dan iya bertemu dengan orang yang pernah mengusirnya dulu yaitu ayah dari nurul, melihat itu biyan terdiam dan merasa takut akan di usir kembali seperti kejadian dulu

namun anehnya biyan malah di sambut pak agung dan meminta maaf padanya,  saat itu di hadapan nurul dan juga bu dian pak agung meminta maaf pada biyan 

" saya minta maaf atas perlakuan saya waktu dulu, kalo saja saya merestuikalian dulu, mungkin kejadianya tidak seperti ini. 

nurul sudah cerita semuanya, dan saya tidak melarang kamu untuk menikah dengan orang lain dan sayapun juga tidak melarang kamu untuk menikahi anak saya, keputusan semua ada di tangan kamu, saya harap kamu mengambil keputusan dengan bijak " ujar pak angung 

" saya sudah memaafkan pak, dan malah saya harus minta maaf pada bapak dan ibu dan juga nurul, saya sudah memutuskan, karena saya sudah terlajur melamar nafisa, sampai nafisa membatalkan kuliahnya ke kairo untuk menerima saya, saya tidak enak hati dengan kedua orangtuanya, saya harus tetap menikahi nafisa, dengan ini saya minta maaf karena saya tidak bisa menikahi anak bapa dan juga ibu " biyan mengatakanya dengan sekuat hati sampi menahan tangis 

nurul yang mendengar itu sedih sekaligus lega karena sesungguhnya iyapun tak enak hati terhadap nafisa 

kedua orangtua nurulpun mengerti dengan keadan ini dan menerima keputusan yang di ambil biyan.

------

kemudian biyan dan nurul di temani kedua orangtuanya, mengantar biyan dan nurul kerumah nafisa untuk menjelaskan semuanya, 

sesampinya biyan di rumah nafisa seketika itu juga yang kebetulan ada syam. satu tinjuan dari syam mendarat di wajah biyan 

" gwa salah mempercayai lo, teganya lo nyakitin adik gw, mau ngapain lo kesini " ujar syam dengan penuh kemarahan 

mendengar ada keributan di luar orangtua nafisa dafa dan juga afifah berlari keluar melihat apa yang sedang terhjadi 

dan ternyata di luar ada biyan dan nurul yang bu sarah ketahui dengan dua orang yang tak iya kenal.

saat syam kembali akan melayangkan pukulan pada biyan, syam di tahan oleh pak fahmi 

" udah syam, istigfar kamu " bentak pak fahmi 

" bu pak saya minta maaf atas apa yang terjadi, saya mau menjelaskan semuanya pada bapa ibu dan juga nafisa, dulu saya memang sempat mau menikah dengan nurul, namun ada sesuatu yang menghalangi kami untuk menkah, sampai akhirnya kami batal untuk menukah,

saya sadar telah melakukan kesalahan, saya khilaf hingga tanpa saya sadari saya melakukan kesalahan yang sangat fatal, saya akui saya sempat melalukan kesalahan dengan menemui nurul secara diam diam. 

untuk itu saya ingin meminta maaf, saya ingin melanjutkan pernikahan saya dan nafisa saya sadar, dan saya berjanji gak akan melakukan kesalahan yang sama lagi, saya gak akan nyakitin nafisa lagi, tolong beri saya kesempatan untuk memperbaiki semua ini " ujar biyan dengan airmata yag mengalir

mendengar itu bu sarah menangis membayangkan betapa hancurnya nafisa, namun iyapun juga bangga terhadapnya karena nafisa masih bisa menyelesaikan masalahnya dengan bijak

kemudian bu sarahpun memberikan sepucuk surat yang nafisa titipkan padanya untuk biyan 

" nafisa sudah memaafkan nak biyan, tetapi untuk itu nafisa sudah tidak bisa lagi dia baru saja berangkat kebandara dan dia hanya meniutipkan surat ini untuk kalian " ujar bu sarah 





KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang