18. 🌼 sakit tapi tak berdarah 🌼

41 3 1
                                    

" NAFISA, DEK " ujar mereka

" Ada yang ingin kalian jelaskan.? " Tanya nafisa

Dan nurulpun seketika menangis mendengar hal itu rasa bersalahnya semakin besar

" Dek ini gak seperti yang kamu lihat " bela Biyan

" Kalo begitu jelaskan padaku, dari mulai kapan.? "

" Dek, jangan seperti ini mas mohon maafkan mas " Biyan muali meneteskan airmata yang sudah di pelupuk matanya

" Naf kamu salah paham bukan begitu "

" Aku rasa aku telah mengganggu kalian, maafkan aku " nafisapun seketika berlari keluar di susul fania yang sedari tadi memperhatikan hal ini

" Dek tunggu dulu, " Biyan berlari menyusul nafisa dengan lemas

Dan terjadilah kejar mengejar antara Biyan dan nafisa, dan di susul fania dan nurul,

Setelah Biyan berhasil meraih tangan nafisa dan nafisapun berontak minta di lepaskan,

" Dek dengerin dulu penjelasan mas " ujarnya sambil menangis

" Cukup mas saya sudah mendengar semuanya, apa lagi yang ingin di jelaskan " nafisa terus berontak meminta di lepaskan namun Biyan menggengam tangan nafisa tak ingin melepaskannya

Dafa yang melihat itu berlari menghampiri mereka, dan melepaskan tangan nafisa dari Biyan

Setelah tangan nafisa terlepas Dafa langsung menojok pipi Biyan
" Anda udah nyakitin Kaka saya " ujar Dafa penuh penekanan

Melihat hal itu Adam meterai Dafa untuk tidak memukuli Biyan lagi

" Dafa udah " ujar Adam

" Kenapa anda buat Kaka saya menangis.? " Tanya Dafa pada Biyan

Namun Biyan bukanya menjawab dia malah menangis

" Dafa Anter Kaka pulang " pinta nafisa sambil menangis sesegukan

Dan akhirnya Dafapun membawa pulang nafisa, tetapi di saat nafisa berjalan iya tersungkur dan terduduk di tanah dia menangis keras rasa sesaknya tak mampu iya tahan lagi

Melihat itupun dafa memeluk nafisa yang terduduk di tanah dan iyapun mengusap punggung kakanya

Sifa dan fania yang melihat nafisa rapuh mereka seketika menghampiri nafisa, dan ketika Nurul akan menghampiri nafisa, hal itu di hadang fania

" Ba puas liat teman saya seperti itu, bukanya mba tau pak Biyan itu tunangan nafisa, kenapa mba selingkuh di belakangnya mba seharusnya tau perasaan nafisa gimna " ucap fania

Mendengar itu Nurul menangis

" FANIA, INI BUKAN SALAH NURUL, KAMU GAK TAU APA APA, jangan coba coba menyalahkan dia " ucap Biyan penuh penekanan

" Ouh ini ya sifat asli bapak, saya bener bener gak nyangka, dari awal saya memeng gak percaya sama bapak, asal bapak tau aja ya, jika saja bapak gak lamar nafisa waktu perpisahan itu, mungkin saja dia gak akan kehilangan impianya,
Selama ini nafisa telah mengorbankan mimpinya untuk sekolah ke Kairo hanya untuk menerima bapak, seseorang yang tak pernah nafisa harapkan, hanya untuk membahagiakan kedua orangtuanya dia rela melepaskan impianya, dan ini balasan bapak. HEBAT " ini kali pertama fania bicara pedas pada seseorang

Dan apa yang di katakan fania telah menohok hati Biyan dia gak tau dan gak nyangka nafisa telah berkorban sebesar itu, dia gak tau bahwa nafisa akan kuliah ke Kairo

" Apa " lirih Biyan tak percaya 

" Yah nafisa telah membatalkan keberangkatannya ke Kairo, selama ini dari jauh jauh hari dia telah berusaha dan mengikuti tes ke Kairo, dan setelah dia lolos untuk berangkat, bapak datang untuk melamar dia, nafisa korbankan usahanya selama ini hanya untuk menerima bapak, Bu nisa dan pak Bima tau semua ini, jika bapa gak percaya tanyakan saja pada Bu nisa atau pak Bima " tegas fania

Ketika Biyan akan menghampiri nafisa, Dafa menyuruhnya untuk berhenti

" BERHENTI, jangan dekati Kaka saya, anda gak pantas untuk Kaka saya " ujar Dafa penuh penekanan

" Saya hanya ingin bicara dengan Kaka kamu sebentar " ujar Biyan sambil menyeka air matanya

" Da....fa A...anter Ka..ka pu...lang  hiks...hiks " pinta nafisa terbata bata

Dan Dafapun memapah kakanya, iya pulang mengunakan taksi dan motor yang iya bawa, di titipkan ke Adam

*****

Sesampainya nafisa di rumah, orangtua nafisa kaget melihat anaknya pulang dengan keadaan menangis,

" Astaghfirullah, kamu kenapa menangis naf.? " Tanya Bu Syarah sambil menghpiri nafisa

Seketika nafisa memeluk ibunya dan menangis di dipelukanya

" Ini ada apa Dafa, kenapa Kaka kamu menangis.? " Tanya Bu Sarah dengan nada tinggi,

" Karena Biyan " ujar Dafa dan langsung pergi

Bu Sarah pun merasa heran karena tak mengerti permasalahanya

" Ada masalah apa memangnya.? " Tanya Bu Sarah

Dafa tak lagi menjawab, Bu syarah mencoba menenangkan nafisa

Kemudian datang Afifah Syam dan juga pak Fahmi

" Nafisa kenapa mah " tanya Afifah mewakili pak Fahmi dan Syam

" Mamah juga gak tau, tiba tiba aja dia pulang dengan keadaan menangis" ujar Bu Syarah

" Sayang hey, ada apa.?" Tanya pak Fahmi pada anak nya

Tetapi nafisa tidak menjawab dia malah terus menangis, dan tangisan nya begitu memilukan seperti ada sesak di dadanya

Kemudian pak Fahmi pun memeluk nafisa mencoba menenangkan 

Setelah nafisa lebih tenang iyapun bicara
" Mah pak aku mau istirahat dulu " nafisapun beranjak dan pergibke kamarnya, iyapun melanjutkan tangisannya di kamar

Astaghfirullah haladzim kenapa hatiku sangat sesak, ya rabb kuatlanlah aku menghadapi cobaan mu ini,

Nafisa terus saja mengucapkan tasbih menangkan hatinya agar rasa sesak di hatinya segera mereda

Seseorang yang begitu iya percayai ternyata menjadi orang yang paling menyakitinya, dan seseorang yang telah iya perjuangkan malah tega mengkhianati nya

Maafkan dosa hamba ya Rab maafkan semua kesalahan kesalahan hamba, hamba tidak mengeluh atas ujianmu, kuatkan hati hamba untuk menerima semua cobaan darimu, 

dia masih bisa berfikir bijak atas cobaanya 

sedangkan di sisi lain, biyan tengah berada di jalan menuju pulang setelah mengantar nurul pulang ke rumahnya, dan iya terus saja mengingat kejadian yang barusan terjadi dan seketika airmatanya mengalir, 

biyan berada dalam dilema, iya begitu merasa bersalah terhadap nafisa karena nafisa telah begitu berbesar hati mengorbankan impianya, tetapi dia malah menghkianatinya, namun diapun tak bisa membohongi hatinya, yang ternyata memang masih mencintainya, dan diapun tak tau harus bagaimna 

sesampainya iya di rumah, ternyata ada mobil pak bima, iyapun mencoba menghapus airmatanya sebelum masuk, namun airmata itu tetap saja keluar walaw telah beberapa kali di hapus sampai biyan prustasi, dan biyanpun langsung masuk tanpa memerdulikan lagi airmatanya yang terus saja keluar tetapi dia mencoba menenangkan dirinya 

saat itu bu aminah melihat biyan pertama kali dalam keadaan airmata yang mngalir

" biyan kamu kenpa.? " tanya bu aminah

seketika itu pak bima

 dan pak faisal lamgsung melihat ke areah biyan 




Menurut kalian gimana respon kedua orangtua biyan jika tau anaknya telah berbuat seenak hati

aku tunggu komentarnya ya,

dan terimakasih bagi kalian yang sudah berkenan membaca ceritaku ini yang tentunya masih amatiran, terus dukung aku ya lewat komentar komentar yang membangun agar aku nulisnya semangat, 

KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang