Di pagi buta setelah solat subuh nafisa sudah bersiap untuk memulai hari menjadi dokter muda, iya keluar menghirup udara segar memejamkan mata sambil tersenyum meresapi segarnya udara pagi hari
Ya Allah terimakasih telah mempermudah jalanku untuk meraih cita cita, lancarkanlan kegiatanku hari ini semoga semuanya berjalan dengan baik ujarnya dalam hati
" Gimana persiapanya udah aman " tanya pak fahmi
" Aman pak, do'ain ya semoga semuanya berjalan lancar " pinta nafisa sambil merangkul sang ayah
" Aamin, mudah mudahan lancar, bapa banga sama kamu sayang, bisa meyujudkan cita cita kamu semoga ilmu yang kamu dapat dari sanah bermanfaat untuk banyak orang, " ujar pak fahmi sambil mengusap kepala nafisa
" Aamiin insyaallah, bapa sama mamah juga harus sehat terus ya, bar bisa mantau nafisa jadi dokter yang bermanfaat " ujar nafisa lagi sambil tersenyum memandang sang ayah
" Bapak gak bkln sehat terus pasti ada sakitnya, mudah mudahan bapak juga bisa nemenin nafisa lebih lama, nanti kamu jangan sibuk terus sama kerjaan kamu ya, cari laki laki yang bisa nemenin kamu, bapak gak bisa selamanya nemenin kamu terus " ujar pak faisal sambil menepuk tangan sang anak yang mengandeng tanganya
" Kalo bapak sakit bilang aja ke nafisa ya, jangan sampai gak bilang, nafisa akan berusaha nyembuhin bapak, bapak jangan pernah bilang yang aneh aneh ya, nafisa belum siap kehilangan bapa atau ibu, nafisa masih sanagat membutuhkan bapak dan ibu " ujarnya sambil memeluk sang ayah
" Insya Allah do'ain bapa terus ya biar sehat, biar bisa nemenin kamu, nganter kamu ke pelaminan, bapak juga pengen kamu ada yang nemenin dulu, biar nanti bapa bisa pergi dengan tenang " tambahnya lagi
" Udah ah bapak jangan ngomong kaya gitu nafisa gak suka, bapa pasti sehat terus ko " ujarnya sambil cemberut
" Hahah ya udah jangan moyong gitu mulutnya, jelek, ini hari pertama kamu melayanin masyarakat harus tersenyum, dan semangat, " ujar pak faisal
" Siap kapten, ya udah klo gitu nafisa mau siap siap dulu, sebentar lagi mau berangkat "
Singkat cerita, nafisa sudah sampai di rumah sakit, dia di kumpulkan dengan para calon dokter muda lainya di satu ruangan, ada empat laki laki dan 3 wanita
Di depan sudah ada doker alex selaku kepala rumah sakit yang akan menyambut para calon dokter muda
" Assalamualaikum " salam kepala rumah sakit
" Walaukumsalam " jawab semuanya
" Udah pada siap ya menyumbangkan tenaga kalian untuk membatu masyarakat, " tanya pak alex
" Sudah pak " jawab semuanya
" Bagus, udah tau juga apa tugas kalian.? " Tanya kembali pak alex
" Sudah pak " jawabnya lagi
" Ok, disini beda ya sama kuliah, persiapkan mental kalian tenaga kalian, usahakan menjaga tubuh agar tetap fit, banyak hal tak terduga juga nantinya yang akan kalian hadapi usahakan selalu siap apapun yang terjadi
Pertama kalian akan di bimbing dulu sama dokter senior, kedepanya kalian harus bisa adaptasi secepatnya
Baik lah mohon kerjasama nya "Setelah penyambutan singkat itu para dokter muda di bimbing untuk mewawancarai pasien, memeriksa bangsal, mengikuti oprasi, dan membaca hasil rotgen
Nafisa sendiri mulai bisa beradaptasi karena iya udah ada gambaran bagaimna rangkayan kegiatan yang ada di rumah sakit
Setiap waktunya nafisa dan teman yang lainya terus di sibukan Dengan membantu para pasien, menemani dokter senior sambil belajar mana yang harus di lakukan mna yang jangan di lakukan sampai waktu istirahat tiba
Semua dokter muda ada yang menuju ke kantin ada pula yang meuju ke mesjid untuk melakukan kewajiban mereka
" Nafisa kamu mau makan dulu apa mau solat dulu.? " Tanya tiara teman sesama dokter muda, setelah kembali ke ruangan dokter
" Aku solat dulu aja deh, mau barengan.? " Tanya nafisa lagi,
" Ya udah ayo, kayanya widiya udah duluan " ujar tiara lagi sambil berjalan membawa mukena
Walaupun baru pertama ketemu mereka sudah mulai akrab,
Nafisa dan tiara berjalan sambil mengobrol hingga tanpa sadar di depan ada laki laki yang berjalan dari arah yang berlawanan sambil fokus memasangkan jam pada tanganya
Ketika keduanya muali dekat dan akan tabrakan, untung saja hal itu tidak terjadi mereka keburu sadar ada seseorang di depanya
" Loh kak muhamad.? " Tunjuk nafisa pada laki laki yang barusan akan bertabrakan dengan nya
Deg
Jantung laki laki itu berdebar ketika melihat sosok nafisa, dia juga merasa bingung bagaimana wanita itu mengenal nya dengan nama muhamad, setaunya nama Muhammad adalah panggilanya dulu ketika di mesir
Laki laki itu terdiam sejenak mencerna keadaan, sosok di depan nya adalah sosok yang selalu terbayang di ingatanya namun tak pernah tau identitasnya, pertemuan pertama yang singkat di pernikahan sepupunya mampu membuatnya penasaran
Laki laki itu berusaha mengingat inget kembali siapa gerangan wanita di depanya, apakah iya pernah mengenalnya di mesir, setaunya iya hanya pernah sekali bertemu dengan sosok wanita yang memanggilnya muhamad itu, dan itu hanya di pernikahan sepulunya tujuh taun yang lalu
" Saya nafisa, yang waktu itu bersama jaenab " ujar nafisa, iya berharap laki laki di depan nya masih mengenalinya, karena sangat di sayangkan klo laki laki itu melupakanya, dulu nafisa sangat termotifasi oleh sosok laki laki di hadapanya ini
" Jaenab.? " Lailaki itu masih berfikir, iya tau persis siapa jaenab, ketika ingatanya melayang pada pertemuan di salah satu tempat wisata, wanita bercadar yang bersama jaenab iya mengingatnya
Iya tak tau kalau wanita bercadar itu, adalah sosok yang selalu membayanginya
" Iya waktu itu ka Muhammad banyak memberi saya motifasi, saya sangat berterimaksih sekali " ujarnya tersenyum, sambil berharap laki laki itu mengingatnya
" Masya Allah, ya saya ingat, maaf dulu mba nya pake cadar jadi saya tidak mengenali pasti " ujarnya, karena memang sekarang nafisa tidak lagi memakai cadar
Saat ini bagi nafisa cadar itu sunah, selain karena tuntutan perusahaan juga, dulu iya memakai cadar hanya sebagai ungkapan sedang menutup diri bermuhasabah, dia sedang tidak ingin tampil menujukan dirinya atau kata lain sedang ingin melindungi dirinya
Dan sekarang iya tak mengenakanya lagi, berarti iya sudah berdamai dengan dirinya dan iya ingin menujukan pada keluargana bahwa dia baik baik saja
" Ah iya, sukurlah kalo ka Muhammad masih mengingat saya " ujarnya bahagia, tentu saja nafisa tidak akan melipaka kata kata yang Muhammad katakan padanya itu yang membuatnya masih mengingat muhamad sampai sekarang
" Berati klo mba nya udah di sini, udah jadi dokter ya.? " Tanya Muhammad, ada rasa bahagia yang membuncah di dadanya ketika iya di pertemukan lagi dengan sosok yang selalu iya do'akan, apalagi dengan sosok itu yang sudah mengetahui namanya lebih dulu
Ah nama Muhammad jadi terdengar lebih indah di telinganya ketika yang menyebutnya adalah sosok pujaan hati yang sellalu iya pinta dalam do'anya
" Iya ini hari pertama saya, kalo kaka di sini berarti kaka peraktek disini dong.? " Tanya nafisa, iya masih tidak menyangka di pertemukan lagi denagn sosok mutifatornya
" Benar, kebetulan sekali ya, kalo ada watu boleh kita ngobrol.? " Tanya Muhammad, menurutnya ini adalah kesempatan, mungkin hari ini do'anya telah terkabul iya tidak boleh menyia nyiekan kesempatan ini
" Oh tentu ka, lagian mungin kita sekarang bkln sering ketemu, semoga saja saya dapet pelajarab berharga lagi dari kaka " ujarnya lagi sambil tersenyum
Sedangkan tiara sedari tadi terbengong menatap ketampanan Muhammad, iya hanya menyaksikan gerak gerik Muhammad dari awal
🥭🥭🥭🥭
Coba tebak siap Muhammad itu
KAMU SEDANG MEMBACA
KELIRU ( NAFISA AULIA )
EspiritualJika kalian di hadapkan dengan pilihan, antara meraih cita cita ataw menerima lamaran seseorang, mana yang akan kalian pilih.? cerita ini menceritakan seorang gadis yang bernama Nafisha Aulia yang bercita cita menjadi dokter, namun sangat disayangka...