Keesokan harinya Bu aminah menjeput nafisa untuk fiting baju pengantin,
Bu aminah pun di sambut Bu Syarah mereka berbincang bincang sejenak, dan kemudian membawa nafisa ikut bersamanya ke dalam mobil
Di perjalanan nafisa menanayakan putri
" Mah putrinya gak ikut " tanya nafisa
" Putri masih di Jakarta naf dia katanya gak bisa Dateng karena sibuk dengan tugas akhirnya " ucap Bu aminah
Mendengar itu nafisa merasa heran dan mulai menyadari bahwa Biyan sedang berbohong padanya, diapun bertanya tanya kenapa Biyan berbohong dan siapa yang Biyan bawa
Namun nafisapun tetap bersikap seolah olah tidak ada apa apa
" Mas Biyan nya ko gak ikut mah.? " Tanya nafisa
" Dia katanya ada urusan sebentar, nanti katanya dia akan nyusul " jawab Bu aminah lagi
" Ouh gitu ya "
" Mamah gak sabar pengen liat kamu sama Biyan di pelamainan " ucap Bu aminah antusias
Nafisapun menjawab dengan senyuman
🍂🍂🍂🍂
Namun sesampainya di tempat fiting baju dan nafisa telah mencoba semua baju yang akan iya kenakan di pernikaha nya, sampai saat itu biyanpun belum juga datang menyusul, dan hal itu membuat nafisa kepikiran.
" Mah ko mas Biyan belum juga Dateng ya.? " Tanya nafisa
" Mamah juga gak tau, bentar ya mamah telfon dulu " jawabnya
Setelah Bu aminah menelfon Biyan, iyapun memberi tahu nafisa bahwa Biyan gak bisa datang, karena ada urusan penting yang gak bisa dia tinggalkan, dan dia meminta menyampaikan hal itu pada nafisa lewat ibunya
Mendengar apa yang di katakan Bu aminah, nafisa berfikir hal penting apa yang sedang Biyan urus sehingga dia gak bisa meninggalkannya untuk sebentar saja
Nafisapun mencoba untuk tidak berfikir yang tidak tidak
Sepulangnya iya dari fiting baju, iyapun masih kepikiran tentang biyan, hingga akhirnya nafisa mendapat telfon dari fania memintanya untuk segera datang ke resto Miami, dan fania mengatakan bahwa dia menunggunya dengan Sifa
Entah apa yang ingin dia sampaikan, hingga terdengar nada bicara seserius itu.
Nafisapun menuju tempat yang di sebutkan fania bersama dafa,
Sepanjang jalan Dafa terus bertanya, karena melihat raut khawatir di wajah nafisa
" Ada masalah apa ka " tanya Dafa
" Kaka gak tau " jawab nafisa
" Kenapa Kaka terlihat kawatir " tanya nya lagi
" Kaka juga gak tau Dafa " jawabnya lagi
Mendengar itu dafapun berhenti bertanya
Dan sesampainya di lestoran, nafisa di sambut fania langsung di depan pintu
" Ada apa fan, " tanya nafisa
" Kamu ikut aku, pake cadar ini " ucap fania
Nafisa dan fania pun memaikai cadar
" Ada apa sih fan " tanya nafisa begitupun dengan Dafa yang penasaran
" Udah kamu dengerin aku, jangan kaget dan tetap tenang ok, aku ada bersamamu, dan Dafa kamu tunggu di sanah aja sama mas Adam dan sifa " ucap fania
" Ini ada apa sih fan, kenapa mereka harus menunggu di sanah " hati nafisa mulai khawatir
" Kamu tenang dulu naf, kamu akan tau setelah ini, di dalam ada pak Biyan bersama seorang wanita aku gak tau siapa dia, rasanya gak mungkin kalo dia sepupunya, pokonya kamu harus tenang dan gak boleh kaget " fania mencoba memberitahu nafisa, dan mencoba untuk menenangkan nafisa
Nafisa dan fania pun berjalan masuk ke lestoran itu
Nafisa melihat biyan di sanah bersama seorang wanita nafisa dan fania duduk di kursi yang lumayan Deket namun tetap masih ada jarakBiyan gak akan mengenali nafisa dan juga fania karena mereka memaikai cadar
Dan setelah nafisa melihat ke arah wanita itu, dia kaget karena di situ adalah seseorang yang dia kenal
" Ka Nurul " gumam nafisa
" Kamu mengenalnya naf.? " Tanya fania
" Yah aku mengenalnya, biarkan aku mendengar pembicaraan mereka " tegas nafisa
Nafisapun mendengarkan pembicaraan mereka
" Mas aku merasa apa yang sedang kita lakukan itu salah, aku semakin merasa bersalah pada nafisa " ucap Nurul
" Kita gak salah kita saling mencintai, sejak lama aku tersiksa dengan perasaan ini, aku gak bisa melepaskannya begitu saja " ucap Biyan bersi keras
" Lalu kenapa kamu melamar nafisa.? " Tanya nurul
" Karena aku pikir saat itu aku mencintai nafisa, tapi ternyata bukan, aku mencintaimu aku baru sadar terdapat banyak kesamaan dalam diri nafisa denganmu, makanya aku mengira aku mencintainya, padahal nafisa mengingatkan aku terhadap kamu, " jelas Biyan
Mendengar itu tangis nafisa pecah tak bisa di bendung lagi, iya sangat kaget dan tak menyangka hal seperti ini terjadi padanya, hatinya seketika sesak dan kepalanya menjadi pusing
" Lalu bagaimana dengan nafisa mas, apa kamu gak mikir kesitu " Nurul mulai prustasi
" Kita masih ada waktu aku akan mengatakan ini pada nafisa, aku tau dia akan mengerti, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi, udah cukup aku menderita dengan perasaan ini " Biyan memohon pada Nurul
" Kamu gak tau mas, banyak hal yang telah nafisa korbankan untuk kamu, banyak hal yang telah nafisa tinggalkan hanya untuk menerima kamu, seseorang yang asing banginya, dari awal dia memang tidak mencintai kamu, tapi apakah kamu tau perhatian kamu kelembutan kamu dan kebaikan kamu telah memunculkan rasa cinta dalam hati nafisa mas aku tau itu, apa kamu akan menghancurkannya begitu saja.
aku juga mencintaimu mas tapi aku sadar cinta ini memang salah " ucap Nurul dalam kemarahan dan tangis yang tak bisa di tahan lagi
" Tidakkk aku tetap akan menikahi kamu Nurul " Biyan tetep kukuh dengan egonya
Nafisa tak kuat lagi mendengar semua itu, diapun menyeka air matanya dan berdiri seketika, membuat fania kaget
Ketika fania akan menahannya nafisa melangkah ke arah meja Biyan dan nurul, tanpa permisi nafisa duduk di antara mereka
Nurul dan juga Biyan merasa heran karena orang ini bersikap gak sopan seenaknya duduk tanpa ijin dari mereka, dan mereka tak mengenali nafisa sama sekali yang memaikai cadar
Dan dengan perlahan nafisapun membuka cadarnya
Mereka pun seketika kaget dengan keberadaan nafisa yang tak mereka ketahui
Mereka berdua melihat nafisa penuh dengan air mata, mereka berfikir nafisa telah mendengar semua yang mereka obrolkan
" NAFISA, DEK " kata keduanya
Wah wah apa ya yang akan nafisa lakukan,
kalian penasaran gak.?
Bantu komen dan voite nya ya,Makasih sudah membaca
Partnya sengaja di buat pendek biar bikin kalian penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
KELIRU ( NAFISA AULIA )
EspiritualJika kalian di hadapkan dengan pilihan, antara meraih cita cita ataw menerima lamaran seseorang, mana yang akan kalian pilih.? cerita ini menceritakan seorang gadis yang bernama Nafisha Aulia yang bercita cita menjadi dokter, namun sangat disayangka...