23. kelas pertama

26 1 1
                                    

Ketika niat kamu sudah baik dan kamupun yakin pada Allah maka apapun yang terjadi tak ada kekawatiran lagi bagimu tentang dunia ini

hari ini aku bangun lebih awal lebih tepatnya aku bangun setengah tiga, ku putuskan untuk solat tahajud dan membaca Al-Quran sampai azan subuh tiba, 

hari ini hari pertama aku masuk kuliah, lebih tepatnya masih masa perkenalan sekolah, 

ku sempatkan dulu untuk menghubungi keluargaku, aku meraih fonsel ku yang ada di meja, lalu aku memvideocall bang syam

tak lama kemudian terlihat wajah bang syam di layar fonselku 

{ Assalamualikum bang syam }

{ wa'laikumsalam naf gimana disanah seru gak}

{ seru dong gak nyangkabanget aku bisa sampai disini  }

{ sombong banget, awas jaga diri kamu jangan mentang mentang gak ada yang ngawasin kamu merasa bebas } 

{ apa sih bang ya enggak lah aku tuh kesini untuk belajar bukan untuk main main, mamah sama bapak mana nafisa mau liat mereka }

{ ada bentar abang panggil dulu } 

tak lama kemudian terlihat bapak sama mamah berada di layar fonselku 

{ Assalamuaikum mah pak } akupun tersenyum ketika melihat mereka 

{ waalikumsalam, giman naf di sanah aman.? } tanya mamah 

{ alhamdulilah aman mah nafisa juga udah dapet temen ko mamah do'ain nafisa ya biar belajarnya lancar } pintaku, entah kenapa aku seakan mau menangis ketika mengatakan itu, namun aku tahan agar air mata ini tidak jatuh, berat rasanya jauh dari mereka, namun ini juga keinginan ku sendiri

{ aamiin mamah sama bapak selalu do'ain kamu ko tanpa kamu minta } jawab mamah 

{ naf kamu baik baik disanah jaga diri kamu, kamu telfon kesini jika kamu ada apa apa, sehat sehat ya, belajar yang rajin } ujar bapak ku bertubi tubi, 

dan di sini pertahananku pecah akhirnya air mata yang sedari tadi ku tahan pun terjatuh, tak kuasa menahan sedih 

{ iya pak nafisa akan ingak pesan bapak, tuh kan nafisa nagis deh jadinya } ujarku sambil menghapus air mata yang entah mengapa terus saja mengalir 

{ HAHAHA...... } semua yang ada di sebrangpun tertawa yang melihat tingahku seperti anak kecil 

{ udah ah jangan buat aku nangis lagi, dafa mana } akupun menayakan dafa adik satu satunya yang udah care banget sama aku 

{ ada nih lagi makan } bang syam pun mengarahkan fonselnya ke dafa sehingga aku bisa melihatnya sedang makan, dan dia terlihatmelongo ketika layarnya mengarah padanya, akupun terkikik melihat ekpresinya 

{ hihihi..... hey dafa kirain gak ada, makasih ya udah mau bantu kaka muuuuacchh adik terbaik } ujarku gemes 

{ ok } aku melongo mendengar jawaban dafa yang hanya segitu saja 

{ hahaha.... } terdengar lagi gelak tawa dari mereka 

{ ngeselin banget, ya udah deh, pak mah nafisa tutup dulu ya nafisa mau siap siap dulu berangkat ngampus } dan kemudian akupun menutup sambungan VC nya

tak lama kemudian aku sampai di kampus, akupun berkeliling kamupus melihat lihat suasana disini bersama teman teman baruku. 

singkatnya muali dari sini aku benar benar serius belajar, dan dari sini juga aku mulai terbisa disiplin, membaca dan belajar sekarang telah menjadi rutinitas ku selam setahun belakangan ini

hari ini aku mendapat kabar di jakarta, bahwa ka nurul tadi malam sudah melahirkan, anaknya laki laki

jadi ceritanya setahun yang lalu tak lama setelah aku berangkat ke kairo mereka menlangsungkan pernikahan, untuk sesaat ketika mereka mengirimkan aku foto pernikahan mereka masih serasa ada sedikit rasa sakit yang ku rasa, namun ku tepis semua itu agar tak mengganggu pikiranku, tetapi aku bahagia ketika aku mendengar bahwa mereka sekarang menjadi orangtua, rasanya aku ingin pulang untuk bisa menggendong bayinya

hari ini aku berniat keluar dari asrama dan memutuskan untuk mencari kontrakan, agar aku bisa kerja sambilan, yah karena bekalku sudah menipis aku tak ingin merepotkan keluargaku, 

saat itu aku tengah melamun di taman kampus dan teman kelasku zaenab menghapiriku

" apa yang sedang kamu lakukan disini.? " tanyanya

" tidak papa aku sedang ingin duduk saja " jawabku sambil tersenyum

" saya lihat kamu sedang ada masalah, kalau kamu mau cerita aku siap mendengarkanya. " 

" tidak papa zaenab aku baik baik saja " 

" baiklah, ouh iya naf kamu sudah beli buku setatistik kedokteran belium.? " 

"  belum, " kataku ragu karena memang uangku hanya tersisa sedikit jika aku belikan buku kedepanya aku tidak bisa makan, akhir akhir ini memang banyak buku yang harus aku beli juga 

" kenapa ujian prakteknya kan sebentar lagi apa kamu bisa mempelajari materinya secepat itu "

" itu masalhnya uangku tidak cukup untuk membeli buku, " ucapku 

" bukanya uang sakumu baru dua minggu kemaren keluar.? " tanyanya

" iya memang, kamu kan tau sendiri ada banyak buku yang harus di beli di semester ini "  jelasku karena memang uang saku yang setiap bulan cair tak cukup untuk membeli buku di semester ini yang memang lumbayan banyak

" begitu ya, kalo gitu kamu pinjam aja buku aku " tawarnya

" gak usah nab, aku tau kamu juga butuh buku itu, gini aja kamu kan asli orang sini, ada gak lowongan kerja yang nerima mahasiswa di daerah deket deket sini.?" 

" kamu yakin mau kerja, memangnya gak takut cape ya, kan kelas di semester ini lumayan padet padetnya.? " 

" gak ada pilihan lagi, insya Allah ko aku bisa ngatur waktunya " yakinku

" ada sih kebetulan bibi aku lagi butuh pegaiwai buat bantu ngelayanin di warung makan cuman warungnya buka jam tiga sore sampai jam 11 malam, dia butuh pegaiwai yang bisa nginap di rumhnya " jelanya 

mendengar hal itu membuatku bahagia, seperti allah itu memerikan jalan keluar untuk masalahku,

aku yankin Dia menimpakan masalah pada hambanya pasti dengan jalan keluarnya juga 

" yang bener kamu, aku mau dong kerja disitu, aku sanggup ko buat nginap di tempat bibi kamu, tolong kataan ya sama bibi kamu " mohon ku pada zaenab 

" kamu yakin.? " 

" insya Allah aku yakin nab " 

" baik lah, sebaiknya kamu usurdulu kepindahan kamu abis itu aku kenalin sama bibi aku " 

" baik nab, makasi ya " 

" iya sama sama, jadi ini ya yang kamu pikirkan dari tadi " 

" heheh... " jawabku cengengesan 

" kamu bilang aja kali sama aku kalo ada apa apa " 

KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang