37. menikahlah dengan nafisa

9 0 0
                                    

Setelah beberapa hari terakhir ini, kondisi nurul semakin membaik, iya sendiri sudah bisa senyum semenjak nafisa sering menemuinya dan mengajaknya ngobrol, namun tetap saja nurul belum mau untuk di ajak berobat entah apa yang iya pikirkan

Terlihat sekarang nurul tengah duduk di teras sambil memandang bintang di langit sendirian, sesekali dia juga tersenyum

Biayan yang melihat itu, segera saja menghampiri sang istri dan duduk di sebelanya

" Kamu lagi apa sayang.?" Tanya biyan

" Lagi liatin bintang mas " jawabnya sambil terus menatap ke langit tanpa menoleh sedikitpun pada biyan

" Mas seneng akhir akhir ini, kamu kelihatan bahagia " ujar biyan sambil melihat nurul

Mendengar itu nurul menoleh ke arah suaminya " aku bahagia nafisa tidak marah sama aku, dia baik ya mas, dia itu memang adik aku yang terbaik " ujar nurul yang memang sangat menyayangi nafisa  lebih dari apapun, semenjak nafisa menemuinya, iya seolah tidak sendiri lagi, yang memang beberapa tahun setelah nikah dengan biyan nuru selalu merasa sendiri walaupun ada biyan di sisinya

" Ya dia memang perempuan baik, kamu sayang sama dia.? " Tanya biyan

" Ya aku sangat menyayanginya, gimana kalo mas nikah aja sama nafisa, biar aku ada temanya " ujar nurul dengan ekpresi bahagia

" Apa " kaget biyan dengan pernyataan nurul sampai sampai pupil matanya membesar

" Iya mas nikah aja sama nafisa, biar dia bisa tinggal sama kita disini, aku gak perlu jauh jauh lagi sama nafisa " ujarnya dengan antusias

" Sayang apa yang kamu omongin ini " ujar biyan tak habis pikir

" Aku tau sebenarnya mas juga cinta kan sama nafisa, beberapa kali mas juga sering ngigo dan menyebutkan nama nafisa, jadi kenapa mas gak nikah aja sama nafisa " ujar nurul yang memang, beberapa bulan setelah menikah sikap biyan selalu berbeda, bahkan iya tak merasakan cinta biyan lagi padanya

Sedangkan biyan yang mendengar penuturan istrinya hanya bisa menatung dengan jangtung yang berdegup kencang, bagaimana istrinya bisa tau bahwa iya menyimpan perasaan pada nafisa.

Biyan akui, bahwa memang iya masih mencintai nafisa, iya menyadarinya saat setelah beberapa bulan menjalani rumah tangga dengan nurul, iya masih sering di bayang bayangi nafisa hingga iya menyadari bahwa iya masih mencintai nafisa

" Sa...sayang " biyan kelu gak tau harus berbicara apa

" Aku mohon mas nikah ya sama nafisa " bujuk nurul

" Trus gimna sama kamu .? " Tanya biyan, bukanya menolak dia malah bertanya seperti itu

" Aku gak papa, aku udah gak bisa hamil, aku juga tau mas sangat mendambakan memiliki seorang anak, nafisa pasti bisa memberikanya " ujar nurul, seolah tanpa beban menyuh suaminya menikah lagi, entah itu benar benar iklas, atau kebohongan

" Tapi nafisa belum tentu mau nikah sama mas sayang " ujarnya, bukanya meyakinkan istrinya biyan justru menanyakan hal lain, jujur saja biyan memang mendambakan memiliki seorang anak, dia begitu kehilangan ketika mengetahui bahwa putranya yang masih bayi telah meninggal

" Pasti mau ko, nafisa juga masih cinta sama mas, nanti biar aku bilangin ke nafisa bahwa mas setuju untuk menikahinya, " ujar nurul sambil memandang biyan dengan senyuman penuh harap

" Terserah kamu saja sayang" jawab biyan sambil melihat istrinya yang mengangguk dengan mata berkaca kaca, iya juga berharap nafisa mau menikah denganya

" Baik lah nanti aku bilangin sama nafisa, kalo gitu aku mau ke kamar dulu " ujarnya sambil beranjak, tapi sebelum itu, biyan menahan tanganya, kemudan memeluk nurul

" Mas mau nikah sama nafisa tapi kamu harus mau berobat ya." Ujar biyan di pelukan nurul

" Tapi... " Sebelum nurul melanjukan protesnya, biayn sudah memotong ucapan nurul

" Mas gak mau nurutin keinginan kamu, kalo kamu menolak lagi berobat " ujar biyan membujuk nurul untuk mau berobat

" Iya aku mau berobat setelah mas menikah dengan nafisa " ujar nurul, karena iya gak mau biyan tidak jadi menikahi nafisa

" Yang bener sayang, mas gak salah denger kan.? " Tanya biyan meyakinkan, bahwa istrinya sudah mau berobat

" Iya, tapi setelah mas menikah dengan nafisa " ujar nurul

" Iya mas akan menikah dengan nafisa " ujarnya dengan senyuman,

Di sisi lain nafisa tengah menunggu pesanan es coklat di kantin rumah sakit, sambil melamun memikirkan bagaimna caranya agar nurul mau di periksa, nafisa juga sudah memeriksa hasil CT scan 6thn yang lalu, memang terdapat masalah pada lambung nurul, mungkin sekarang sudah lebih parah, iya sangat khawatir dan takut terjadi apa apa  pada nurul

Saat asik melamun, tidak sadar dengan naufal yang mengibaskan tangan di wajahnya

" Eh dok, ko disini.? " Tanya nafisa bingung

" Ngelamunin apa, itu pesanan kamu udah siap " ujar naufal, sambil menujuk minuman yang sudah ada di hadapan nafisa, dan iya sendiri sedang memesan kopi

" eh dok, saya mau tanya... " Jedanya serius belum beranjak dari tempat itu

Naufal sendiri derdehem, maksud mempersilahkan nafisa mau nanya apa

" Resiko apa yang akan terjadi pada lambung, untuk pasien kecelakaan.? " Tanya nafisa serius

" Apa ada benturan pada bagian perut korban.? " Tanya naufal

" Saya kurang yakin, tapi mungkin saja, soalnya terdapat masalh pada lambung nya " ujar nafisa

" Bagaimana kamu tau soal itu, untuk mendiagnosis masalah pada organ tertentu membutuhkan pemeriksaan CT scan.? " Tanya naufal, heran

" Ya memang ada hasil CT scan nya, hanya saja itu sudah terlalu lama, resiko apa saja, yang akan terjadi pada pasien.?" Tanya nafisa

Sebenarnya naufal bingung dengan pertanyaan nafisa, namun dia tetap menjawab sebisa yang dia tau " parahnya bisa saja lambung pasien mengalami kebocoran, kalo boleh tau kenapa pasien itu tidak memeriksakan diri saja.? " Tanya naufal

" Masalahnya beliau tidak ingin memeriksakan diri, apalagi psikisnya terganggu, " jawab nafisa dengan ekpresi sendu

" Coba kamu bujuk lagi supaya mau di periksa, jika sudah tau ada masalah pada lambung , dan tidak di periksakaakan dalam waktu yang lama, takutnya hal yang tidak di inginkan terjadi " ujar naufal memberi saran

" Ya ini juga sedang saya bujuk dok, " ujar nafisa, semakin kalut saja setelah mendengar penjelasan naufal

" Kalo boleh tau dia siapa.? " Tanya naufal setelah menerima kopi yang sudah jadi

" Dia sahabat saya, menurut cerita keluarganya, beliau..... " Nafisa menceritakan semua yang terjadi pada nurul, tanpa nenceritakan tentang kisahnya dengan nurul

" Innalilahi, coba kamu bujuk lagi aul, siapa tau teman kamu mau di periksa, kamu hubungi saya aja jika membutuhkan bantuan " ujar naufal yang merasa iba terhadap musibah yang di alami teman nafisa

" Iya dok, makasih sebelumnya, dan kedepanya saya benar benar minta bantuan dokter " ujar nafisa sangat berharap

" Tentu, kamu bisa menghubungi saya kapanpun " ujarnya sambil berjalan beriringan menuju ruangan dokter

🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Heummm 🤔kira kira nafisa mau gak yah nikah sma biyan

KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang