24. kepindahan

31 2 1
                                    

Setelah itu sore harinya aku mengurus kepindahanku ke pengurus asrama, dan besok aku akan mulai pindah ke tempat bibinya zaenab 

" kamu beneran mau pindah dari asrama naf.? " tanya ainun 

" yah gak seru dok naf kalo gak ada kamu " ujar eva

" terus gimana dong dengan kita " tanya dina 

" kan kita masih bisa ketemu, aku butuh ini " ujarku sambil tersenyum pada mereka 

" memangnya dimana sih kamu akan tinggal,? " tanya eva

" kata zaenab sih rumahnya tuh dekat sungai nil, bibinya punya warung makan disanah " 

" memang gajinya besar ya .?" tanya ainun 

aku pun tersenyum " gak besar sih tapi cukup lah buat menuhun kebutuhan kuliah aku " 

" kamu hati hati ya disanah kalo ada apa apa bilang aja sama kita " ujar dina

" iya makasih ya kalian sahabat terbaik aku " dan kamipu  berpelikan 

------

keesokan harinya aku keluar dari asrama, ini kali pertama aku keluar dari kampus semenjak aku tinggal di kairo, karena selama ini aku hanya di sebukan dengan materi materi perkuliahan dan tak sempat terpikirkan bagaimana indahnya kota ini

sesampainya aku di lokasi, masya Allah tempat ini sangatlah indah, tak aku sangka aku dapat melihat sungai terpanjang di dunia ini

sesampainya aku di lokasi, masya Allah tempat ini sangatlah indah, tak aku sangka aku dapat melihat sungai terpanjang di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" masya Allah indah banget ya disini nab " aku merasa takjub melihat keindahan di tempat ini

" masa sih, aku malahan udah gak aneh lagi dengan tempat ini " ujarnya mengajak ku becanda

" ya iya lah orang dari lahir kamu ada di sini " ujarku 

" kita udah mau sampai naf, di depan sanah belok kanan kita udah sampai di dedap warung maka bibi ku " jelasnya sambil menujuk jalan  

" ya udah langsung aja kita yuk kesanah " aku melihat kearah yang di tunjuk jaenab dan kemudian kamupun berjalah kesanah

" assalamualikum " salam jaenab

" waailikum salam, eh jaenab " kamipun mencium tangan bibi itu 

" kenalin bi, ini nafisa teman aku yang mau kerja di tempat bibi " 

" ouh iya cantik ya " ujar bibi itu

" ko bibi bisa tau kan nafisa pake cadar " ujar zaenab

" kelihatan ko dari matanya " jawabnya lagi

" makasih bu, " ucapku 

" nafisa ini bibi halimah " 

" assalamualikum bu " salamku

" waalaikum salam, nafisa apa tidak papa kuliah sambil kerja.? " 

" tidak papa bu kebetulan saya lagi butuh kerja " jawabku sopan

" baik lah silahkan masuk dulu, " bu halimah mempersilahkan kami masuk, da kamipun masuk ke rumah sederhana nya

" nafisa tidak keberatan jika tinggal di rumah ibu, kebetulan ibu juga tinggal sendiri, dan bapa bisanya pulang satu minggu sekali " 

" tidak bu dengan senang hati saya bersedia tinggal di tempat ibu "

" alhamdulilah bagus kalo begitu, jadi beginilah keadaan warungnya, nafisa tidak keberatan jika gajinya tidak terlalu besar, tetapi kalo makan di kasih.? " tanya bu halimah 

" tidak papa bu, saya hanya butuh uang untuk membeli buku, " 

" ouh begitu, kalo begitu mh bakaln cukup, semoga nafisa betah ya kerja di sini, akhir akhir ini ibu sesalu kewalahan melayani pembeli, yang kebetulan sedang ramai ramainya, terkadang jaenab sesekali suka batu, tetapi jaenab tidak bisa membantu setiap hari " 

" insaya allah bu " 

" iya naf, insya allah kalo aku lagi ada waktu luang aku akan datang membantu, " ujar jaenab

" biar ibu tunjukan tempat tidur kamu, ayo silahkan ikut ibu " 

akupun mengikuti bu halimah dari belakang, dan kemudian dia membuka pintu ruangan, yang di dalamna terlihat kecil namun rapih 

" ini tempat tidur kamu, semoga cukup ya ruangan nya " 

" insya allah cukup bu, terimaksih ya bu sudah bersedia menerima saya, semoga saya bisa bekerja dengan baik, " ukarku

" aamiin, ya sudah sekarang kamu istirahat duku aja, nanti setelah asar kamu bantu ibu beres beres warung, " 

akupun mengangguk dan tersenyum 

" kalo begitu aku pulangdulu ya naf " pamit zaenab

" ko pulang kenapa gak disini aja " tanya bu halimah 

" aku mau pulang dulu tan, nyimpen buku dulu, baru nanti setelah ashar aku balik lagi, " 

" kamu rumahnya dimna nab.? " tanyaku

" gak jauh ko naf rumah ku terhalang delapan rumah dari sini kalo gak salah, nanti kapan kapan aku ajak kamu kerumah aku " 

" ouh insya allah nab, makasih ya kamu udah bantu aku " 

" sama sama gakpapa kali, kaya kesiapa aja " 

akupun menhgantar jaenab sampe depan pintu

" hati hati ya di jalanya "  

" ok, assalamualaikum " salamya

" waalaikum salam " 

setelah itu aku kembali masuk, dan membereskan barag barangku, 

untuk sesaat aku memandangi jendela yang memperlihatkan langsung sungai nill, dari jauh sanah aku dapat melihat ada perahu yang sedang berlayar

ingin rasanya aku berkeliling kota ini, dan melihat tempat tempat indah lainya di sanah




KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang