Saat nafisa menunggu, seorang satpam di balik pagar menghampiri
" Mau ketemu siapa mba.? " Tanya satpam itu
" Apa benar ini rumah ibu nurul.? " Tanya nafisa tampa menyebutkan nama biyan
" Bener ini rumahnya, mbak nya mau ketemu ibu.? " Tanya satpam itu
" Iya apa bu nurulnya ada.? " Tanya nafisa lagi
" Ada silahkan masuk, biar saya antar " ujar satpan itu yang memepersilahkan nafisa masuk dan menunggu di ruang tamu
" Mba tunggu dulu di sini ya, " ujar satpam itu dan di angguki nafisa
Setelah beberapa saat menunggu, muncul lah parub baya yang dulu hampir menjadi mertuanya
" Ya Allah nafisa " ujar bu aminah
" Mamah " ujar nafisa sambil berdiri, dan bu aminah langsung saja memeluk nafisa sambil berurai airmata, begitupun dengan nafisa, iya merasa bersalah, pergi tanpa pamit
" Kamu apa kabar.? " Tanya bu aminah
" Alhamdulillah, mamah sendiri gimna.? " Tany bafisa sambil mengurai pelukanya
" Mamah sehat. ya ampun mama gak tau harus ngomong apa, mama minta maaf ya atas kelakuan biyan, pasti kamu sakit, kenapa kamu gak ngadu sama mamah soal bian waktu itu " ujar bu aminah, yang merasa bersalah pada nafisa, iya sangat menyayangi nafisa ketika awal bertemu,
Dan ketika nafisa pergi tanpa memberi kabar ataupun berpamitan, iya berfikir nafisa bembencinya, iya sangat kecewa juga merasa bersalah
" Mamah gak usah minta maaf, justru aku yang minta maaf karena pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu, maaf mah waktu itu keadaanya sangat terdesak " ujar nafisa
" Iya mama ngerti ko, mamah seneng kamu kesini, mamah seneng bisa ketemu kamu lagi, mama kira kamu gak mau ketemu mama lagi, waktu itu biyan juga udah cerita kalo dia ketemu kamu di lestoran " ujarnya masih memegang pundak nafisa
" Iya maaf nafisa juga baru bisa ketemu mama sekarang, " ujar nafisa
" Gak papa kamu udah mau kesini aja mamah udah seneng, sekarang kamu udah jadi dokter ya.? " Tanya bu aminah
" Iya Alhamdulillah, nafisa pengen ketemu ka nurul mah, nafisa denger juga ka nurul lagi sakit, kalo boleh tau ka nurul sakit apa ya.? " Tanya nafisa yang merasa heran juga penasaran, pasalnya iya sudah lumayan lama mengobrol dengan bu aminah dan pebantu juga sudah menyediakan kudapan juga di meja sedang kan orang yang ingin nafisa temui belum juga nampak batang hidungnya
Sedangkan bu aminah yang mendengar nafisa menanyakan nurul, iya menunduk kembali dengan berurai airmata
" Ada apa mah, kenapa mamah nangis.? " Tanya nafisa panik
" Nurul ada di kamarnya, keadaanya tidak baik, enam tahun yang lalu iya mengalami kecelakaan, anaknya meninggal dan kata dokter nurul sudah tidak bisa hamil lagi, lambungnya juga bermasalah selain itu psiskisnya terganggu, " ujar bu aminah sambil ber urai airmata
Mendengar itu nafisa tak mampu membendung tangisnya, iya tidak menyangka kaka yang dulu selalu sehat dan bekerja keras mengalami musibah separah itu " inalilahi, apa sudah di bawa ke dokter mah.? " Tanya nafisa
" Setelah oprasi saat itu, psikis nurul terguncang karena kehilanagan anaknya, dari sanah nurul tak pernah cek up lagi karena selalu mengamuk sampai melempar barang bahkan melukai dirinya ketika kami akan membawa ke rumah sakit, padal kondisi lambungnya masih perlu pengobatan, dokter yang datang ke sini juga tak sangup mendekati nurul yang memang selalu menolak untuk di periksa " jelas bu aminah, yang sedih dengan keadaan menantunya

KAMU SEDANG MEMBACA
KELIRU ( NAFISA AULIA )
SpirituellesJika kalian di hadapkan dengan pilihan, antara meraih cita cita ataw menerima lamaran seseorang, mana yang akan kalian pilih.? cerita ini menceritakan seorang gadis yang bernama Nafisha Aulia yang bercita cita menjadi dokter, namun sangat disayangka...