34. Pernyataan Naufal

18 1 0
                                    

Ketika nafisa masih bingung dengan perdebatan kedua atasanya itu, nafisa memutuskan untuk pulang memakai taxsi

" Gak usah dok, saya pulang pake taxi aja makasin udah nawarin sya " ujar nafisa menolak dengan sopan

" TIDAK BISA " ujar keduanya sepontan, dan nafisa sendiri kaget mendengar itu

" Aul, saya gak tenang klo blum mastiin sendiri kamu sampai rumah, ini udah mau jam 12 malam, kamu pulang sama saya, saya merasa bertanggung jawab sebagai atasan kamu " tegas naufal

Jamal sendiri tak berani membantah jika naufal sudah memperlihatkan ketegasanya

" Baik kalo begitu, maaf prof saya duluan " pamitnya pada jamal dan mengikuti naufal di belakangnya, dan di angguki jamal

Sesampainya di mobil naufal, nafisa bingung sendiri harus diduk di mana, di belakang takut gak sopan, mau di depan takut canggung juga

" Kamu di depan aja gakpapa " ujar naufal, mendengar itu nafisa menyetujuinya

Dalam perjalanan benar saja apa yang di perkirakan nafisa , suasana begitu canggung tak ada satupun yang mengeluarkan suara, nafisa sendiri hanya memandang kedepan sekali sekali memandang ke luar dari kaca mobil

Sedangkan naufal terlihat beberapa kali melirik ke arah nafisa, seolah bingung untuk memulai percakapan

" Aul... " Ujar naufal menjeda, dan nafisa melihat ke arahnya " kamu pernah dekat sama laki laki.? " Tanya naufal

" Memangnya kenapa.? " Tanya nafisa balik

" Egak saya tanya aja, sepi soalnya, bingung juga mau bahas apa.? " Ujarnya ngeles, padal dia memang beneran pengen tau tentang nafisa

" Ouh, pernah, dulu bahkan saya hampir nikah " ujar nafisa jujur

Mendengar itu naufal terkejut, bahkan sampai ngrem mendadak

" Hati hati ka " ujar nafisa yang syok, sambil memegang dadanya

" Eh maaf maaf aul, saya gak sengaja " ujar naufal, merasa bersalah sambil menjalankan lagi mobilnya

Dan nafisa hanya mengangguk saja sambil mengatur nafasnya

" Kamu gak papa.? " Tanya naufal

" Gak papa ka, aman " ujarnya sambil berusaha senyum

Setelah beberapa saat, dan keadaan sudah mulai tenang kembali naufal bertanya lagi

" Kalo boleh tau, dulu kenapa kamu gak jadi menikah.? Maaf kalo pertanyaan saya menyinggung  " ujar naufal

Sebelum menjawab nafisa tersenyum terlebih dahulu " ya singkatnya mungkin buka jodoh ka " ujar nafisa, dan naufalpun menganguk mengerti, mendengar jawaban nafisa, Itu artinya nafisa tidak ingin membahas lebih jauh tentang hal itu

" Kalo misalkan ada orang yang mau ngelamar kamu, apa tanggapan kamu.? " Tanya naufal lagi

Mendapati pertanyaan itu nafisa berfikir sejenak, sejujurnya iya masih takut hal yang terjadi padanya terulang kembali

" Sejujurnya saya belum ada niatan menikah dalam waktu dekat, mungkin yang mau ngelamar harus sabar menunggu " ujar nafisa sambil tersenyum seolah becanda, padal itu memang yang dia rasakan

" Tapi kamu ada niat menikah kan, mksud saya kamu gak  trauma memulai relationship .? " Tanya naufal lagi memastikan, sambil melirik ke nafisa senbentar sebelum fokus lagi ke jalan

" Insyaallah mungkin nanti, kaka sendiri kenapa masih sendiri sampai sekarang.?" Tanya nafisa, berusaha mengalihkan agar tida terfokus padanaya

" Saya pengen nikah sekali seumur hidup, selain mempersiapkan ilmunya, saya juga pengen mencari pasangan yang satu pemahaman dan juga satu tujuan, jujur saja itu sangat sulit di temukan, itulah kenapa saya masih sendiri sampai sekarang. " Jawab naufal, iya juga senang nafisa menanyakan hal ini padanya

KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang