26. Bekasi

19 2 3
                                    

Ku kira udah gak ada lagi yang baca, makanya agak males buat ngelanjutin, ada yang bilang suka sama cerita ini jadi semangat lagi deh, insyaallah ceritanya bakln terus di lanjut ko, cuman emang agak slow aja makasih sama yang udah mau baca cerita nya sampai part ini 😇
Selamat menikmati
🍁🍁🍁🍁

" Alhamdulillah kesehatan bapak sudah mulai membaik, besok bapak bisa pulang ke rumah di jaga terus pola makanya jangan sampai kecapean, obatnya harus rutin di minum, dan ini yang paling penting jangan biarkan bapak sampai jatuh " seorang doker  tengah mengintruksi pasien dan keluarga pasien

" Terimakasih dokter Naufal, semoga kebaikan dokter di balas oleh Allah " turut ibu itu tersenyum dia sangat senang dengan dokter yang selama ini merawat suaminya

" Sama sama ibu juga harus jaga kesehatan, kalo gitu saya permisi dulu ada pasien lagi yang harus saya cek " dokter Naufal tersunyum dan keluar dari ruangan itu

Paisien tadi tak lain adalah pak Fahmi ayah dari nafisa Syam dan juga Dafa, Nafisa tak mengetahui bahwa ayahnya mempunyai riwayat penyakit jantung dan hanya Dafa dan Syam yang di beri tahu

" Bapak harus keliatan sehat, besok anak gadis bapa mau pulang dia gak boleh tau kalo bapa sakit " ujar pak Fahmi dengan senangnya

" Anak gadis bapak itu dokter loh pak, kenapa bapak malah nyembunyi in penyakit bapak ? " Tanya Bu Sarah

" Justru itu mah bapak gak mau jadi pasien nya, nanti yang ada bapak malah ke kekang gak boleh ini itu, mamah kaya gak tau anak gadis kita "

" Lah bukanya bagus pak, biar bapa cepet sehat lagi kan "

" Enggak pokonya jangan di bagi tau, kita pulang sekarang aja ya mah besok kita langsung jemput nafisa ke bandara rame rame" antusias pak Fahmi iya sangat merindukan putri satu satunya itu

" Enggak enggak bapak gak denger kata dokter tadi, bapak biasa pulang besok, biar Dafa aja yang jemput nafisa, bapak tunggu aja di ruamah besok Syam yang jemput kita " jelas Bu Sarah, tampak menegaskan

" Bapa udah kangen banget sama nafisa mah, udah 6 tahun loh bapak gak ketemu nafisa, emang nya mama gak kangen.? " Pak Fahmi tetep kekeuh

" Bapak ini gimna sih, di rumah juga bisa ketemu gak usah ikut jemput, bapak baru pulih, " omel bu sarah

" Hah.. mau gimna lagi " pasrah pak fahmi

Keesokan harinya, nafisa telah tiba di Indonesia, sambil mendorong koper nafisa celingak celinguk mencari orang yang menjemputnya,

Sedangkan orang yang di cari tengah menghampirinya sambil tersenyum, merasa lucu dengan tingkah sang kaka
" Ekhem. " Dafa berdehem di belakang nafisa

" Dafa ya ampun kangen banget kaka " sambil memeluk dafa, sedangkan yang di peluk hanya terkekeh sambil mengusap punggung sang kaka

" Yang lainya dimna ko gak ikut jemput.? " Nafisa merasa heran karena haya dafa yang menjempunya

" Katanya mau nyambut kedatangan kaka di ruamh aja " dafa tidak memberi tahu bahwa hari ini kepulangan pak fahmi dari rumah sakit

" Gitu ya, tapi bapa sama ibu sehat kan.? " Taya nya

" Sehat Alhamdulillah " jawab dafa sambil mendorong koper sangkaka

" Alhamdulillah " nafisa tersenyum merasa lega, iya menghirup dalam dalam sambil memejamkan mata, dan hal itu tak luput dari pandangan dafa

" Seneng banget deh bisa balik lagi ke tanah air " gumamnya

" Gimna rasanya kuliah disanah ka.? " Tanya dafa penasaran

KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang