21. pengakuan

27 2 0
                                    

biyanpun membaca isi surat yang di berikan bu sarah

Mas biyan saya tau sekarang mas sedang dalam dilema, saya cukup mengerti dengan keadaan ini, awalnya saya memang kecewa dan juga sakit hati, manun saya cukup sadar dengan tidak meneruskan hal ini, maaf saya belum bisa bicara secara langsung pada kalian,

mas biyan terimakasih untuk perhatianya, terimakasih untuk waktu yang telah kita habisakan walau sesat, terimakasih untuk cintanya walau itu hanya sabatas kesalahpahaman, waktu yang singkat itu telah menumbuhkan rasa di hati, itu alasanya kenapa saya sampai bisa sakit hati.

tapi yang pasti saya iklas, saya menyerah dan merelakan mas untuk menikah dengan kak nurul, saya akan menerusakan cita cita saya yang sempat tertunda namun pada akhirnya allah memberikan aku kesempatan untuk ini

tolong sampaikan juga permintaan maafku pada kak nurul.

salam Nafisa aulia

itulah isi surat yang nafisa tulis, rasa besalah dan juga penyesalan yang tumpah menjadi airmata itu lah yang kini terjadi pada biyan ketika iya telah membaca seluruh surat itu

" sejak kapan bu nafisa berangkat.? " tanya biyan

" habis juhur tadi penerbanganya pukul 2 " ujar bu sarah

kemuduan biyan melihat arloji yang ada pada tanganya yang saat itu menunjukan pukul setengah dua.

iyapun langsung menayakan bandaranya, dan bergegas mengendari mobilnya untuk menyusul nafisa

dan nurulpun ikut menyusul bian bersama kedua orangtuanya memakai mobil milik ayahnya.

fasback

saat itu pada malam yang sama ketika biyan mendatangi rumah nafisa, fania menghubungi bu nisa, iya memberitahu bu nisa bahwa nafisa telah di selingkuhi oleh biyan, dan pada keesokan harinya tepat di pagi hari bu nisa bersama fania datang kerumah nafisa untuk menanyakan keadaan nafisa,

dan betapa terkejutnya bu nisa ketika iya melihat keadaan nafisa yang begitu sangat tak terurus, dia seperti kelihatan lelah matanya yang sembab menujukan dia telah banyak menangis

" masa allah naf kamu kenapa bisa kaya gini " tanya bu nisa yang kawatir saat iya berada di kamar nafisa,

tiba tiba nafisapun kembali menagis, rasa sakitnya ternyata belum bisa hilang dari hatinya

" terimakasih bu sudah jenguk aku " ujarnya di sela sela tangisan

dan bu nisapun memeluk nafisa menengkan dia, dan hal itu sedikit membuat beban yang nafisa pikul sedikit ringan

" bu maafkan aku karena seharunya aku tak menerima pak biyan " ujar nfisa

" kamu gak salah naf mungkin saja allah sedang ingin menguji kamu

ibu cuman mau bicara sama kamu, mungkin waktunya memang gak tepat, ibu harap dengan ini bisa sedikit membantu permasalahan kamu,

naf maafkan ibu yang telah mendorongmu untuk menerima pak iyan, jika kamu tidak bahagia dengan ini kamu bisa mundur dan tidak menikah dengan biyan, dan kamu bisa mengambil kembali beasiswamu ke kairo, maaf mungkin ini gak tepat waktunya, tapi saat ibu mendengar hal ini dari fania mungkin ibu akan memberitahu kamu bahwa hari ini adalah keberangkatan kedua dari para siswa yang terpilih untuk berangkat ke kairo, dan katanya kamu masih punya kesempatan unutuk itu " ujar bu nisa

" apa aku benar benar di beri kesempatan untuk melanjutkan beasiswanya.?" tanya nafisa

" sebenarnya tida bisa, tapi itu pengecualian untuk kamu, karena kamu pemilik nilai tertinggi dalam tes maka kamu di beri kesempatan untuk menganbil hak kamu kembali," ujar bu nisa

" aku akan mengambilnya bu, terimakasih banyak ibu sudah banyak membantu nfisa, aku gak tau apa yang harus aku berikan sama ibu hiks..., ibu sudah banyak membantu permasalahanku hik.." ujar nafisa sambil menangis haru

" sama sama naf sekarang kamu kamu bilang sama ibu kamu dulu, ibu akan bantu kamu bicara sama orangtua kamu " ujar bu nisa

singkat cerita, saat itu nafisa tengah berkumpul bersama seluruh keluarganya sedangkan bu nisa dan juga fania mereka menunggu di ruangtamu, disini dia akan menceritakan semua hal yang dia alami

" mah pak, maafin nafisa udah buat kalian khawatir, sebenarnya yang terjadi adalah, mas biyan tidak benar benar mencintai nafisa, ternyata ini adalah kesalahpahaman mas biyan, dia mengira bahwa dia mencintai nafisa.

padalhal yang sebenarnya mas bian masih mencintai mantannya dulu. dan dia adalah " nafisa tampaknya akan menangis ketika iya akan menyebutkan seseorang yang menjadi mantan biyan

semua ortangpun terkejut kecuali dafa, merekapun penasaran siapa mantan biyan

" siapa itu naf " tanya syam yang sangat terkejut dan seakan tak percaya dengan perbuatan biyan

" dia adalah kak nurul " tangis nafisapun pecah saat menyebutkan nurul, hatinya benar benar berat menerima kenyataan ini

semua orangpun kaget sekaligus tak percaya, keduaorangtuanya tak habis pikir dengan perbuatan biyan dan tak percaya saabat dari anaknya ternyata adalah mantan dari biyan, yang mereka yakini bahwa biyan akan menjaga anaknya dan ternyata malah sebaliknya

" bagaimana kamu bisa tau semua ini nak " tanya bu sarah

" saat itu aku melihatnya secara langsung, dia tidak ikut fiting baju bersama kami, dan ternyata saat itu mas biyan sedang bersama kak nurul, saat itu aku di beri tahu seseorang dan segera menyusul ketempat itu, aku diam diam mendengar semua pembicaraan mas biyan sama kak nurul, dan ternyata dulunya mereka akan menikah hik...." menceritakan kejadian itu kembali seakan akan seperti menaburi garam diatas luka, nafisa menunduk dan menahan sesak di dadanya

syam yang mendengar kenyataan ini seketika terdiam seakan akan iya ingin sekali memukulnya sat itu juga iya sangat sangat kecewa dengan sahabatnya yang sangat iya begitu percayai.

bu sarahpun terkejut, dan segera memeluk nafisa mencoba meringankan beban anaknya " yang sabar na mungkin ini cobaan dari Allah, kamu pasti bisa menghadapinya "

" nafisa gak kuat mah, nafisa gak tau apa yang harus nafisa lakukan, sepertinya nafisa gak bisa melanjutkan pernikahan ini "

" jangan begitu nak, kita kan belum menedengar penjelasan dari biyanya " ujar bu sarah

" mah kebenaranya sudah kak nafisa dengar dan juga lihat, jangan biarkan hati kak nafisa sakit dengan menikahi seseorang yang jelas jelas dihatinya ada oranglain " ujar dafa, rasa kepedulianya terhadap kakanya membuat iya sedikit tak sopan sudah membantah orngruanya

mendengar apa yang dafa katakan kemudian pak fahmi bertanya " terus nafisa maunya bangaimana.?"

setelah nafisa sedikit tenang dan mampu mengontrol emosinya iyapun bercerita keinginanya

" pak maaf sebelumya nafisa tidak menceritakan ini dari awa kepada kalian, nafisa ingin kuliah ke kairo " ujarnya mengagetkan semua orang

" apa bapak gak salah dengar, " tanya pak fahmi

" nak bagimana mungkin biyaya kuliah di kairo itu mahal, kami gak sanggup untuk membiyayainya " ujar bu sarah

" mah nafisa hanya butuh persetujuan mamah sama bapa, jika kalian setuju hari ini juga nafisa akan berangkat " ujar nafisa

" kenapa secepat itu nak, untuk mendaftar ke kairo itu tidak semudah itu kamu harus melakukan berbagi rangkaiyan tes, kamu juga harus bisa berbahasa arab, dan bukanya masalah kamu juga belum selesai " jelas pak fahmi

" aku sudah mengikuti seluruh tesnya. sebenarnya tanpa sepengetahuan kalin, dari jauh hari aku sudah mengikuti tes beasiswa kuliah di al-azhar kairo, akupun sedari lama sudah belajar bahasa arab dari kak nurul, tolong biarkan aku mengambil kesempatan ini, aku tidak lari dari masala, ini hanya pilihan, mah pak tonlong ijinin nafisa kuliah disanah, nafisa gak tau lagi apa yang harus nafisa lakukan jika nafisa masih disini " nafisa memelas penuh permohonan

" apa kamu yakin nak akan sekolah disana.? " tanya bu sarah

" insya Allah mah, nafisa pasti bisa jaga diri nafisa baik biak " ujar nafisa 

KELIRU ( NAFISA AULIA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang