D I X

122 33 6
                                    

Makan ceri buah PeteJangan lupa vote cerita ane-----------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
Makan ceri buah Pete
Jangan lupa vote cerita ane
-----------------------------------------

"

Jangan seret gue, Yupi!!" keluh Lyra.

Selepas kejadian di bukit tadi, Yupiter menyeret tangan Lyra untuk ikut pulang. Sedangkan Venus mengikuti dari belakang, diapun sudah sempat mencegah tapi, tenaga Yupiter lebih besar dari Venus.

"Lo bisa gak jangan kasar sama cewek!" ketus Venus.

Yupiter berhenti membuat Lyra yang berada di belakangnya menabrak punggung Yupiter, Lyra mengusap wajahnya yang sedikit sakit.

"Urusan sama Lo apa emang?" tanya Yupiter sarkas.

"Ya banyak!" jawab Venus.

"Terus Lo mau apa?" tanya Yupiter.

"Biarin gue antar Lyra pulang." ujarnya yang ingin menarik tangan Lyra.

"Gak. Emang Lo siapanya!"

"Gue pacarnya, lah!" jawab Venus.

"Gue juga pacarnya." timpal Yupiter.

"Heh! Lemes amat mulut Lo jadi cowok." ucap Lyra menyentil bibir Yupiter.

"Kalo gitu buktiin, cium Lyra." tantang Venus.

Lyra melotot, dia berkata pada Yupiter jangan melakukan hal itu. Dia mejauh ketika Yupiter mendekat padanya, Yupiter menarik leher Lyra untuk berhadapan dengannya. Jaraknya hanya sedikit, hidung mereka menyatu.

Lyra sudah menutup matanya.

Cup.

Ciuman mendarat di kening Lyra, Yupiter menatap Lyra yang memejamkan matanya.

"Heh! Anak setan, Lo ngapain merem segala." bisik Yupiter.

Dengan seketika Lyra membuka matanya, baru kali ini dia menatap Yupiter sedekat ini. Yupiter memang tampan, hidung mancungnya seperti prosotan anak TK. Lyra memegang bibirnya, Yupiter terkekeh.

"Oh, Lo mau yang di situ, hm?" bisik Yupiter lagi.

Plak ...

"Anjirrr!!!" pekik Yupiter.

"Gak sengaja, Yup! Sumpah beneran." ujar Lyra.

"Dih, cupu. Cium kening." cibir Venus.

"Cium kening itu artinya cium cinta, kalo di bibir namanya nafsu. Biarin first kiss Lyra jatuh pada masa depannya nanti, jangan coba-coba Lo ngelakuin itu sama Lyra!" peringat Yupiter.

Lyra speechless dengan perkataan Yupiter, dia memandang kagum ke arahnya dan tersenyum sendiri dibuat Yupiter.

"Lo lagi anak bangke senyum-senyum sendiri." sindir Yupiter.

"Anter Lyra pulang, gue ikutin dari belakang." titah Yupiter pada Venus.

"Gak mau, gue mau sama Lo aja." pinta Lyra pada Yupiter.

"Gue harus ngasih kesempatan sama Lo untuk senang dan berbunga-bunga 'kan? Gapapa, gue ikutin dari belakang." jawab Yupiter.

"Heh, Venus! Cepatan." bentak Yupiter.

Venus menurut saja dan langsung berjalan bersama Lyra menuju mobil.

_____________________________

"Hmm, Ly?" panggil Venus.

Lyra yang menatap keluar jendela pun menoleh ke arah Venus yang fokus menyetir.

"Kenapa?" tanya Lyra.

"Tiga tahun lalu,Lo bilang bakal cepat ngelupain gue 'kan, ya?" tanya Venus.

"Iya." jawab Lyra seadanya.

"Berarti Lo udah bisa ngelupain gue?" tanya Venus lagi.

Lyra menghembuskan nafasnya, dia membuang lagi mukanya ke jendela menatap jalanan malam yang masih ramai.

"Lo tau gak gimana sakitnya gue waktu itu?"

"Sakit banget Ven, rasanya kayak di tusuk-tusuk." timpal Lyra.

"Gue tau, gue minta maaf." ujarnya.

"Gampang banget muncung Lo minta maaf!" tukas Lyra.

"Daripada gue minta duit, gue tau Lo gak ada duit." jawab Venus.

Lyra menarik nafas dan membuangnya ke wajah Venus, Venus segera mengipas nafas Lyra yang memenuhi mobil.

Tak terasa, mobil Venus sudah sampai di pekarangan rumah Lyra. Rumah yang tak pernah berubah, dan Pak Parno selaku satpam yang masih terjaga jam segini.

Motor Yupiter pun juga berhenti di belakang mobil Venus, tak lama. Yupiter pun langsung pulang kerumahnya, merasa tugasnya telah selesai. Dia percaya pada Venus untuk tidak berbuat macam-macam pada Lyra.

Venus menoleh ke arah Lyra yang tertidur, padahal rumahnya dari taman kota itu tidak terlalu jauh. Ah, dasar kebo. Pikir Venus.

Venus ingin membangunkan Lyra namun, ia tak tega. Dia memandangi wajah ayu milik Lyra cukup lama, dan akhirnya membukakan pintu mobil dan mengendong Lyra untuk masuk kerumah.

"Pak, buka gerbangnya dong!" pekik Venus.

"Neng Lyra, kamu siapa? Kamu orang jahat, ya?!" tuding Pak Parno.

"Saya Venus, tadi Lyra di taman kota terus saya anter pulang pas diperjalanan dia ketiduran jadi saya gendong. Mau dibuka apa enggak, Pak?" jelas Venus.

Pak Parno mengangguk paham, dia langsung membukan pagar hitam itu dan membiarkan Venus masuk kedalam.

"Assalamualaikum ... "

"Lyra!" pekik Mona.

"Ka-kamu Venus 'kan?" tanya Mona.

"I-iya, Tante."

Sebenarnya Lyra ini memang kebo, orang berbicara keras pun dia tak akan bangun sebelum di siram air. Sebelum bertanya lebih banyak, Mona menyuruh dan mengantarkan Venus ke dalam kamar Lyra.

"Lyra berat banget, ya? Sampai kamu keringat gitu." ujar Mona.

Venus menutup pintu kamar Lyra dan tersenyum pada Mona.

"Enggak, Tante." jawab Venus.

"Kamu mau langsung pulang?" tanya Mona.

"Kemana aja gak pernah keliatan selama ini?" tanya Mona lagi.

"Venus lanjut sekolah di London, Tante. Sekarang udah netap di Indonesia, sekalian lanjut sekolah disini." jawab Venus seraya turun tangga.

"Kalau begitu, saya pamit Tante. Assalamualaikum." ujar Venus.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Venus."

Sedangkan di dalam kamar, Lyra membuka matanya dan menatap sekitar. Lyra tersenyum penuh kemenangan, dia melompat-lompat di atas tempat tidurnya.

Dia bersenandung kecil dan membayangkan tubuhnya di gendong oleh Venus, ah mantap. Aroma maskulin Venus tak pernah berubah, selalu membuat Lyra candu akan harumnya.

"Gue seneng banget!!!" pekik Lyra.

Masih dengan lompatannya, dia memeluk dirinya sendiri membayangkan wajah tampan Venus.

"Yuhuuuuu .... Azeeekkk ... "

"Gue di gendong woeee ...."

"Gila sih ... Seneng banget anjir!"

"OH ... TERNYATA ANAK MONYET INI BOHONG!"

Yupiter, kenapa kau datang diwaktu yang tidak tepat!!!

Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah:))

ANTARA VENUS DAN YUPITER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang