TRENTE CINQ

57 22 2
                                    

Happy readingJangan lupa vote___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
Jangan lupa vote
___________________________

Mata Venus melebar mendengar penuturan yang keluar dari mulut Laura, dia mencengkeram kuat bahu Laura untuk melanjutkan kata-katanya.

"Gausah takut Laura! Bilang semua sama gue," pekik Venus.

Venus sudah tak tahan melihat Lyra menjadi bulan-bulanan setiap orang di sekolah, sampai-sampai para guru juga mencibir dirinya.

"Nyawa gue Venus, hiks ... "

"Gue di ancam sama Langit, kalau gue bocorin semua ini gue bakal di bunuh." lanjutnya.

"Gak, Lo gak perlu takut semua itu Laura." ucap Venus menenangkan.

Laura menghapus air matanya, dia menatap manik mata Venus dengan penuh harap untuk memberikan nya perlindungan padanya.

Venus memutar bola matanya malas, dia mengerti apa yang di maksud oleh gadis Prancis ini.

"Lo orang kaya, Bokap sama Nyokap lo bisa sewa seratus bahkan seribu bodyguard."

"Gue maunya Lo, Venus." pinta Laura.

Venus membuang nafas lalu dia mengangguk malas.

"Malam itu,jam sepuluh. Langit telpon gue,"

Flashback on

"Halo Laura,"

"Tumben banget Lo call gue."

"Itu gak penting, yang penting sekarang. Lo masih suka sama Venus bukan?"

"Sekarang Venus lagi berduaan sama Lyra di kost, makan somay bareng bahkan bercanda bareng. Dan Lo ... Cuma angin lewat yang gak di anggap sama Venus."

"Kasian banget ya diri Lo,"

Laura mencengkram ponselnya kuat, dia terbakar api cemburu karena mendengar penuturan dari Langit di ujung sana.

"Lo cuma mau ngasih tau ini doang? Lyra memang murahan, gue benci banget sama dia."

"Gue juga benci sama Lyra. Lo benci dan gue juga, gimana kalau kita kerja sama?"

"Kerja sama? Maksudnya, Lo mau buat hidup Lyra hancur?"

"Lebih dari hancur."

"Datang ke cafetaria, sekarang."

Flashback off

"Lanjut, Lau!" titah Venus.

Venus sudah bersiap dengan sebuah benda kecil yang sengaja ia tempelkan di baju Laura untuk merekam semua penjelasan serta rahasia yang di mainkan oleh Langit, tanpa sepengetahuan Laura.

"Gue jumpa sama Langit di cafetaria, disana dia bawa satu orang om-om dan pegawai hotel dekat cafetaria."

"Dari situ gue tahu bahwa rencana yang dibuat Langit cukup gila," ujar Laura.

ANTARA VENUS DAN YUPITER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang