V I N G T - T R O I S

81 20 3
                                    

Makan ceri buah PeteJangan lupa vote cerita ane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
Makan ceri buah Pete
Jangan lupa vote cerita ane.
-------------------------------------------

Hari-hari Lyra lalui dengan keadaan yang sederhana, kini dia sudah bekerja paruh waktu di restoran tempat dimana Mbe bekerja. Lyra mempunyai banyak teman disini, dia lebih mengerti apa arti kehidupan yang sebenarnya. Seminggu lagi adalah Ujian kelulusan dirinya, yang artinya dia akan tamat dari masa abu-abu.

Pagi ini Lyra di jemput oleh Venus, motor sport merah sudah berada di perkarangan rumah sewa. Lyra memakai jaket bewarna army dan tas yang berada di punggungnya.

"Selamat pagi Venus," ujar Lyra.

Venus pagi ini tampak tak bersemangat, dia hanya menanggapi sapaan Lyra dengan senyuman. Lyra cemberut, dia memukul pundak Venus.

"Lo kenapa sih?" tanya Lyra.

"Huh, gak apa. Yuk naik nanti keburu telat," jawab Venus.

Lyra memilih mengangguk, di naik ke atas motor Venus dengan heran. Ada apa dengan Venus pagi ini, padahal tadi malam biasa-biasa saja.

"Ven, Lo beneran gak apa?" tanya Lyra di atas motor.

Awan mulai menggelap, tak ada matahari yang muncul. Angin berhembus lumayan kencang membuat rambut Lyra berantakan, dia sedikit kesusahan dengan rambutnya yang berkibar menutupi wajahnya.

Venus melirik ke arah kaca spion, dia menurunkan kecepatan motornya untuk minggir. Dia memberhentikan motornya dan menepi di pinggir jalan, Lyra menyerengit heran.

"Kok berhenti?" tanya gadis ini dengan heran.

Venus melirik pergelangan tangan Lyra, pita rambut bewarna hitam. Dia mengambilnya dan menyuruh Lyra menghadap ke belakang, dengan tangannya yang menjadi sisir Venus mengikat rambut panjang itu dengan asal.

"Kalau naik motor rambutnya di ikat, biar rambutnya gak nutupin wajah. Kalo rambutnya nutupin wajah, cantiknya Lyra gak bakal terlihat," ujar Venus.

Lyra speechless, pipinya merona. Dia masih terdiam kaku membelakangi Venus, ah ini sungguh manis. Venus sudah naik ke atas motor, memakai helm dan menghidupkan kembali motornya.

"Lyra, ayo!" pekiknya.

Lyra tersadar, dia memegang pipinya yang masih merona. Dia mengedipkan matanya berkali-kali, tak berani menatap Venus. Lelaki itu menyadari gerakan salah tingkah yang dibuat Lyra, Venus hanya terkekeh kecil.

_____________________________

"Kok, bukan Lo yang jemput Lyra?" tanya Bumi.

ANTARA VENUS DAN YUPITER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang