VINGT-NEUF

67 22 0
                                    

Beli bebek bareng yantikJangan lupa vote cantik ___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beli bebek bareng yantik
Jangan lupa vote cantik
___________________________

"SATU ... DUA ... TIGA!" pekik Lyra di gendongan Venus.

Mereka berlari menggendong bobot gadis-gadis itu, ada yang terlihat tertekan, ada yang terlihat senang, dan ada yang biasa saja. Yupiter tidak fokus karena melihat Lyra bersama Venus begitu semakin dekat.

"Yey, kita menang!" pekik Lyra dengan bahagia.

Dia melirik ke arah Langit dan Yupiter, mereka kalah karena terlalu lambat untuk berlari. Venus menarik nafasnya dalam-dalam, sesekali nafasnya tersengal.

"Lo sih berat banget!" ketus Yupiter.

"Enak aja, gue cuma minum air putih setiap hari!" balas Bianca tak kalah ketus.

"Minum air putih mulu perut Lo gak kembung?" tanya Yupiter.

"Perduli apaan Lo, heh!" Bianca membuang wajahnya ke arah lain.

Gara-gara dirinya sekarang Bianca harus berendam di danau seperti hukuman yang telah di tentukan, mereka yang kalah sudah bersiap menuju danau.

"Sepuluh menit," usul Liza.

"Enak aja! Mati gue lama-lama di air," jawab Yupiter.

"Laki kok lemah huh," timpal Dini.

Mereka memulai ritualnya, ralat hukuman. Berendam selama sepuluh menit, mereka tak menggubris seragam yang akan basah kuyup nantinya.

Waktu masih berjalan lima menit, mereka sudah menggigil dan tak tahan lagi. Lyra coba memegang air danau itu, suhunya sangat dingin padahal cuacanya panas. Dia melirik Yupiter dan yang lainnya, mereka pucat mungkin karena dingin.

"ANAK BANGSA(T), UDAH TAU ADA PAPAN PERINGAT. 'JANGAN BERENDAM DI DANAU', LO SEMUA MINTA DI PUKUL?!" teriak seorang lelaki pembawa cangkul.

Mereka semua menoleh, rupa nya sungguh seram. Kulit hitam, baju lusuh, janggut panjang dan lebat serta giginya yang kuning.

Lyra segera menarik mereka keluar dari air, baju yang basah membuat mereka sedikit kesusahan untuk keluar dari air itu.

"PERGI ATAU GUE CANGKUL KEPALA LO SEMUA!"

"Kabur, kabur, kabur!!!!"

_____________________________

"Hachim ... "

"Uhukkk ... Hachim ... "

"Hachim ... "

Bersin dan batuk bersautan satu sama lain, kini mereka berada di kedai kopi. Warung kecil yang hanya terbuat dari tepas dan setengah batu, kakek tua yang menjadi pemilik kedai ini.

Dia memberikan enam gelas teh hangat dan mie instan untuk di makan, dia melihat anak-anak itu dari tadi terus bersin.

"Minum dulu teh hangatnya," ujar kakek tersebut.

ANTARA VENUS DAN YUPITER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang