Chapter 15

26 3 0
                                    

Kami bertiga sampai di gereja. Itu perjalanan yang sebentar sebenarnya, tapi kota ini sering sekali macet. Meskipun dipenuhi oleh Houber Car, tetap saja macet. Fasilitas kendaraan umum juga sering dipakai dan sangat penuh. Sebenarnya aku menyukai kendaraan umum di Yraquela karena bersih, teratur, aman, sangat cepat, dan murah. Aku kadang mengenang ibuku yang suka membawaku menaiki express train untuk belanja keperluan rumah.

Aku tidak menyukai gereja Hauzer. Tempatnya tidak seperti gereja. Terlihat megah, tapi juga terlihat seperti gedung kantoran bercampur dengan bengkel. Di lantai bawah gereja penuh sekali dengan kabel untuk memperbaiki robot. Lantai paling ataslah yang paling mewah. Itu biasanya ruangan para pendeta dan pekerja-pekerja lainnya. Ruangan pendetanya seperti ruangan direktur perusahaan. Aula gerejanya sangat mirip dengan gereja Kristen, tapi menurutku terlihat seperti perusahaan. Uang-uang mereka itu hasil sumbangan dari selebriti-selebriti dan pengusaha-pengusaha konglomerat. Itu sebabnya mereka bisa membangun gereja megah ini. Aku melihat umat-umatnya bermacam-macam jenis. Sebenarnya, aku lebih suka menyebut ini sebuah cult.

Kami berempat masuk ke dalam gereja. James membimbing kami bertiga. Aku tetap tidak menyukai gereja ini juga dan aku juga homofobia. Aku jijik melihat James berciuman dengan pacarnya. Kelihatannya sangat aneh.

Setelah aku melihat-lihat, ternyata mereka memiliki perpustakaan. Aku bisa menebak mereka memiliki buku-buku sendiri tentang sejarah Droid dan beberapa buku Teologi tentang sejarah agama manusia dan agama Droidnisme.

Well well, Samuel Delacroix kembali lagi ke sini.” Aku mendengar suara yang tidak asing lagi.

Aku melihat mantanku, Eliska Magnus. Dia masih terlihat cantik. Dia memiliki wajah bulat dan itu membuat dia tetap awet muda seperti remaja. Rambutnya merah dan kehitam-hitaman. Kulitnya berwarna putih pucat dan badannya sedikit gemuk. Dia suka memakai kacamata. Kali ini dia memakai baju setelan rapi warna abu-abu sehingga terlihat seperti wanita karier. Dulunya aku bertemu dia, dia suka sekali memakai baju hippie yang penuh warna-warni.

Dia menghampiriku dan berdiri tegak. Dia mengangkat kepalanya ke atas sedikit untuk melihatku sebab dia lebih pendek dariku. Dia langsung menampar aku dan mulai berkata, “Pengecut!!”

Itu kata yang ingin dia ucapkan untukku dan aku pantas mendapatkan sebutan itu.

Dia menciumku. Aku dan dia bermain lidah cukup lama. Aku tidak peduli berapa lama aku menikmati rasanya.

Dia selesai dan menamparku sekali lagi.

Wow, kamu hebat sekali, ya. Dari tindakan tadi, kelihatannya cinta dan benci itu sama,” Detektif Halim tersenyum setelah melihat kami berdua tadi.

Shut up!!” Aku kesal dengan kata-kata Detektif Halim.

“Kamu mau apa ke sini?” Eliska berkata dengan tegas.

“Saya ada kasus, salah satu umatmu telah meninggal. Dia memberikan informasi kematiannya lewat sini.”

“James, kamu juga bersama mereka?”

“Iya, Ibu Pendeta Eliska.”

Dia sekarang telah menjadi pemimpin agama Hauzer. Itu sesuatu yang hebat sekali.

Ada alasan aku ingin keluar dari pemujaan ini. Aku masih ingat tentang pembaptisan, terutama pembaptisan Droid. Kejadian itu tidak pernah aku lupakan dan juga merupakan mimpi buruk bagiku.

Aku dan Eliska merencanakan pembaptisan yang isinya lebih mirip pesta orgy atau pesta seks yang disebut Purgatio yang berarti dalam bahasa latin berarti ‘pembersihan’. Umat-umat di sana diminta berhubungan intim dengan Droid yang berwujud manusia. Saya terkejut ketika mereka harus memerkosa Droid yang berwujud anak perempuan. Anak itu di tengah-tengah orang banyak. Dia diperkosa bergiliran. Aku langsung menghajar mereka karena mereka memiliki pikiran yang sangat menjijikan. Aku dengan gelap mata memukul semua orang di sana. Aku langsung meninggalkan mereka dan membawa Droid kecil itu keluar dari upacara sakit itu.

Kancil dalam BonekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang