Chapter 29

17 1 0
                                    

Aku dirawat di rumah sakit, tapi aku sudah diizinkan pulang dan boleh bekerja. Sayangnya, aku tidak boleh melakukan pekerjaan berat. Aku masih bisa pergi ke kantor dengan keadaan seperti biasa.

Aku menemui Kapten Leigh, dia ingin menanyakan kabar saya yang menghadapi kasus ini. Dia khawatir akan keadaanku, terutama rekan kerjaku yang sedang mengalami kebingungan. Dia juga menunggu laporan sialan itu juga.

Eliska di ruang interogasi dan dia sendirian. Dia hanya termenung dan tidak berkata apa-apa. Di ruang sebelah juga James yang sedang diborgol. Aku mulai menginterogasi Eliska.

Aku masuk ke ruangannya. Di dalam ruangan itu sudah ada rekan kerjak uyang sedang menginterogasinya.

"Biar saya yang interogasi. Kamu boleh keluar dulu."

Orang tersebut keluar dan meninggalkan saya dengan Eliska.

Saya duduk di depannya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

"Halo, Eliska."

"Halo, Samuel."

"Saat kejadian tadi, kamu mengatakan sesuatu dan saya sempat merekamnya di dalam Celibrox saya." Celibrox-ku telah rusak karena program Black Out yang diluncurkan Detektif Halim. Ini Celibrox yang baru dan teknologi yang baru yang telah digantikan oleh kepolisian.

Eliska tetap berdiam diri dan tidak mengatakan apa-apa.

"Bisa kamu ceritakan lebih detail apa yang terjadi? Bagaimana aku membantu kamu, kalau kamu tidak mau menceritakan yang sebenarnya? Saya memohon kepadamu." Aku tidak berlaku sebagai polisi jahat sebab di dalam interogasi selalu aku menjadi polisi jahat. Kali ini saja, sebab rekan kerjaku tidak ada di tempat.

Eliska tetap berdiam diri dan aku melihat dia sedang berpikir.

"Aku ingin tahu tentang kancil. Ada apa sebenarnya yang terjadi?"

Eliska tetap berdiam diri.

"Sebab aku juga bermimpi tentang kancil. Jelaskan apa yang terjadi? Ada apa dibalik mimpi itu?"

Eliska langsung menatapku dan dia mulai bereaksi.

"Apa yang dikatakan kancil itu?"

"Dalam mimpi selalu berkata 'Kejarlah kancil itu, kamu akan menemukan kebenaran'. Itu kata-kata yang sering diucapkan."

"Aku diberitahu oleh pendeta Fredrik. Dia mendapat perintah bahwa jika salah satu umat telah bermimpi kancil, mereka adalah pendosa dan harus dihubungi secepatnya."

"Perintah dari siapa? Pendosa apa? Aku tidak mengerti."

"Perintah dari Froix, orang yang bermimpi Kancil adalah wujud pengganggu di dalam Dunia Nexio. Dia suka mengganggu dengan membisikkan sesuatu yang jahat."

"Apa itu Froix? Apa itu Dunia Nexio? Jelaskan lebih detail."

"Froix itu artinya Tuhan dari Bahasa Zrolt dan Dunia Nexio itu melambangkan dunia digital dan dunia mimpi. Kancil itu wujud Avatar dari pengganggu itu dan namanya sering disebut dalam bahasa Zrolt sebagai Netrux, yang bisa disebut juga sebagai Pejalan di dalam mimpi."

"Itu semua hanya cerita. Pendeta itu yang ciptakan sendiri?"

"Bukan dia, tapi Droid sendiri."

"Pendeta Fredrik sendiri juga pendosa yang melakukan perbuatan menjijikan. Dia pernah melakukan upacara yang sesat itu."

"Samuel, kamu tahu kalau pendeta Fredrik punya kelainan dan melakukan upacara yang sesat. Sebenarnya, dia tetap melakukan itu. Dia tetap melakukan itu karena dia sedang berusaha menghilangkan penyakitnya. Semasa dia muda, dia adalah pedofilia. Dia menggunakan Droid anak-anak untuk menjaga kewarasannya." Sayangnya, aku tahu pendeta cabul itu tidak bisa sembuh dari kebiasaannya.

Kancil dalam BonekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang