𝐉𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧𝐞 𝟐𝟖

347 38 33
                                    

🌺ꦽꦼ̷•ˑ˒ Flower ⃡⃝💐────────────ꓸ᭄



  "Pak ya pakkk bapak kan baik hati... kasih kesempatan ya?"
  "Butuh berapa kesempatan yang harus saya beri Jeong Wooyoung? ini sudah hampir memasuki minggu terakhir sebelum ujian!"
  "Pak.. Wooyoung janji kok Wooyoung bakal ngerjain tugasnya hari ini. Beneran!"
  "Lantas kenapa kamu tidak mengerjakannya minggu-minggu yang lalu?"
  "Wooyoung ada masalah pribadi pak. Mohon dimaklum, ya pak. Kasih kesempatan sekali lagi."

Yeosang memilih ikut campur. Sudah sejak 10 menit yang lalu Wooyoung berdebat dengan guru astronominya perihal tugas Wooyoung yang belum selesai separuh.

Menyebalkan memang gurunya ini. Udah tau Wooyoung gak masuk sekolah beberapa hari waktu itu, masih aja ditagih tugas. Tak berperikemanusiaan memang.

  "Tak perlu membelanya, Kang Yeosang!"
  "Saya tidak membela Wooyoung, pak. Memang itu kenyataannya. Bapak berilah keringanan! teman saya juga bukan meninggalkan tugasnya karena malas."

Guru tersebut nampak menghela napas. "Selesaikan hari ini, Jeong Wooyoung! bapak ingin melihat semua tugasmu besok di atas meja bapak!" ia berlalu pergi meninggalkan kelas.

  "KALAU BUKAN GURU UDAH GUA KUKUS LU YAK!" Wooyoung emosi.
  "Daah dah! tuh guru emang ngeselin. Udah gua bantu!" Yeosang membantu Wooyoung berdiri setelah sengaja menjatuhkan diri tadi.
  "Gak liat absen gua ya dia? ish! pengen jadiin adonan pancake!"
  "Udah lu ngomel mulu!" Yeosang menatap Wooyoung kesal. "Laper gua liat tuh bapak nyerocos mulu. Kantin yuk!"
  "Y-WEHHH!!!"

Wooyoung menggeleng melihat kelakuan temannya yang satu ini. Dia yang mengajak pergi ke kantin, dia sendiri yang berlari lebih awal meninggalkannya.

  "Hyung! Hyung ada janji mau jajanin Jongho hari ini!" Jongho berdiri dengan senyum riangnya di depan Wooyoung yang masih terlihat kesal.
  "Kapan sih Ho?!"
  "Kapan sih Ho?" Jongho meniru ucapan Wooyoung. "Minggu kemaren bilangnya! noh dah baik Jongho nagihnya baru sekarang!"
  "Dih! gak inget gua!"
  "Dih pura-pura lupa!"

Wooyoung nampak berpikir. Rasanya ia belum pernah berjanji akan menraktir Jongho.

  "Lu kelamaan mikirnya Yong! gua laper! entar ayam di kantin keburu habis sama Yeosang!" Yunho ikut bergabung bersama Mingi juga San.
  "Bentar dulu Yun! gua gak bawa uang banyak, entar tau-tau nih anak jajan seisi kantin kan masalah!" Wooyoung menepuk pelan pundak Jongho. "Kapan sih Ho gua janji? gak pernah dah rasanya!"
  "Hyung lama-lama pengen Jongho tendang ya! kan dulu bilang, abis kita ujian Hyung mau traktir semua orang!"

Wooyoung terbelalak kaget. "KAN UJIANNYA JUGA BELUM HO! BUSET! GUA DAH PUYENG MIKIR JANJI YANG MANA! TABOK NIH ASTAGAA... NI ANAK..."

  "Hyung, justru Jongho sengaja minta janjinya sekarang, jadi nanti kalau udah ujiannya Hyung tinggal traktir Yeosang-Hyung, Yunho-Hyung, Mingi-Hyung, sama San-Hyung. Noh kan! gak jauh beda!"
  "Dihhh... emang lu gak bawa bekal Ho?" Wooyoung masih menatap Jonghp kesal.
  "Bawa sih.. tapi mau Jongho pake buat beli dumbbell. Hehe.." Jongho tertawa ringan.
  "Dumbbell dipikirin! lu-"
  "Nanti aja napa berantemnya? lapar gua!" Yunho memegangi perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi. "Daah dah yok ah!" ia mendorong Wooyoung dengan Jongho yang masih berdiri di tempatnya keluar kelas.

  "Kamu mau ngerjain tugas dimana Yong?" tanya San sembari membetulkan ikat pinggangnya yang baru saja ditarik-tarik oleh Jongho.

  "Di rumah Yeosang kayaknya. Gua gak bisa ngerjain sendiri kalau harus besok, lagian dia sendiri yang bilang mau bantu. Lu diem napa Ho! heran gua tuh tangan kelayapan mulu!" Wooyoung menepuk tangan Jongho yang baru saja menarik-narik jas seragam Mingi.

Jasmine | Yungi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang