𝐉𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧𝐞 𝟏𝟕

376 46 26
                                    

🌺ꦽꦼ̷•ˑ˒ Flower ⃡⃝💐────────────ꓸ᭄



"One two three one two three drink, throwing back, till I lost count"
"TUTUP TELINGA GI!!!"
"Eh?"
"I'M!!!!!"
"Ya Tuhan!!"
"GONNA SWIIIINGG FROM THE CHANDELIER!!!! FROM THE CHANDELIEEERRRRR!!"
"I'M!!!! GONNA LEAVE LIKE TOMORROW DOESN'T EXIST!!! LIKE IT DOESN'T EXIST!!!"
"MINGIII TUTUP KUPING LU GII!!!"

Menurut, Mingi segera menutup telinganya.

"I'M!!!!! GONNA FLYY LIKE A BIRD THROUGH THE NIGHTT FEEL LIKE TEARS AS THEY DRYY!!"
"UHUKK UHUKKK kejepit tenggorokan gua."

Mingi menghela napas lega semuanya berakhir. Ia tengah berada di dalam mobil Yeosang, hendak pulang ke rumah. Sedari tadi, Wooyoung, San serta Jongho tak henti-henti bernyanyi, menirukan setiap musik yang menyala.

Awalnya memang biasa saja, sampai lagu Chandelier yang dinyanyikan oleh Sia tiba-tiba terputar. Saking susahnya, Wooyoung sampai terbatuk gara-gara terlalu keras bernyanyi.

"Napa lagu Sia susah banget diikutin sih?"
"Ganti dah ganti lagunya!"
"Daah daahhh... gak bisa ngomong lama-lama tereak mulu. Lagian bentar lagi nyampe di rumah Yunho," ucap Yeosang.

Menghindar dari kemungkinan temannya yang kembali bernyanyi, Yeosang memilih mematikan radio di dalam mobilnya. Bukan apa-apa. Ia hanya takut telinganya bermasalah.

"Gi, gua tadi nyoba telpon Yunho buat nyuruh dia pulang. Soalnya udah agak mendung juga. Dia bilang bentar lagi," jelas Yeosang. "Gak tau bentar nya kapan. Entar lu telpon lagi aja ya, kalau misalnya pas lu pulang dia masih belum ada di rumah. Entar kebablasan sampe malem, kena marah Tn.Jung."

Mingi mengangguk-angguk. Memang sudah lumayan gelap suasana di luar. Padahal masih pukul 5 sore. Sepertinya akan hujan lebat.

"Oh, itu. Titip pesan- eh gak usah deh. Gua aja yang bilang biar lebih sopan."
"Hyung! besok jemput Jongho dong!!!!!" Jongho yang duduk di jok belakang merunduk sedikit ke depan lalu mengguncang-guncangkan bahu Yeosang yang tengah mengemudi. "Yaa??"
"Iyaaa.. ini jangan ganggu gini Ho. Salah belok, nabrak nanti."
"Hehehe."

Yeosang melirik kaca spion di depannya. "Yong, besok gua jemput lu sekalian. Papa lu udah tau?"
"Udah kok. Gua udah minta izin. Boleh katanya."
"Oke, gua jemput agak sorean dikit. Biar gak lama nunggu di rumah Yunho-nya."

Sepanjang sisa perjalanan, tak ada ocehan tak berguna ataupun suara sumbang lain yang keluar dari mulut-mulut tak beradab di jok belakang. Sepertinya mereka kelelahan. Bahkan sampai Mingi turun dari mobil pun tetap tak ada suara apapun yang keluar.

"Kalian tunggu disini aja. Gua anter Mingi bentar sekalian minta izin sama orang tuanya Yunho buat nginep besok," titip Yeosang sebelum ia ikut turun dari mobilnya dan mulai masuk ke dalam pekarangan rumah Yunho.

Ckllkkkk....

Baru saja Mingi akan membuka pintu di depannya sebelum pintu tersebut terbuka dari dalam. Dilihatnya Seonghwa yang nampaknya baru saja membukakan pintu.

"Sang, Yunho ada nelpon gak?" tanya Seonghwa.
"Yeosang udah nelpon Yunho tadi, katanya bentar lagi."
"Haihhh... tuh anak. Mau masuk dulu Sang?" tawar Seonghwa.
"Enggak, makasih Hyung. Yang lainnya belum pulang."
"Ouhh.. hati-hati ya. Jangan kelamaan di jalan, kayaknya mau hujan." Seonghwa menepuk-nepuk bahu Yeosang, sembari melihat langit yang semakin mendung.

"Huum Hyung! ah itu, Yeosang sama yang lain boleh izin nginep besok disini gak?"
"Tentu boleh. Hongjoong juga bilang pengen ketemu kalian. Makan malam disini aja ya, kalian datangnya sore."
"Okee Hyung!!! Gi, gua duluan ya." Yeosang melenggang pergi, meninggalkan pekarangan rumah Yunho lalu kembali menutup gerbangnya.

Jasmine | Yungi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang