𝐉𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧𝐞 𝟑

797 100 50
                                    

🌺ꦽꦼ̷•ˑ˒ Flower ⃡⃝💐────────────ꓸ᭄



Yunho duduk terdiam disana. Pikirannya menerawang bagaimana bisa lelaki di sampingnya ini bertahan hidup dengan luka sebanyak itu. Kembali dilihatnya wajah Mingi yang masih menunduk di sampingnya. Segera ia ingat bahwa dirinya belum memerkenalkan diri.

"Eh aku lupa! namaku Jeong Yunho!" Yunho mengulurkan tangannya, meminta perkenalan.

Mingi menatap tangan Yunho dengan saksama. Ia mengerjap-erjap pelan.

"Aihhh kkkk,," Yunho menarik tangan Mingi lalu memberinya salaman. "Senang berkenalan denganmu Mingi! panggil aku Yunho!" ucap Yunho yang dibalas oleh anggukan dari Mingi.

"Kau nampak kurang baik Mingi. Biar kubawa ke dokter dulu ya!" ajak Yunho yang malah mendapat gelengan kasar dari Mingi. Dari tatapannya Yunho tau Mingi ketakutan. Mungkin itu mengingatkan masa lalunya. "Tak perlu takut Mingi. Aku hanya akan memeriksakanmu saja. Dokter tak akan melukaimu. Ya? ikut ya?"

Yunho menghela napas saat Mingi kembali menggeleng. Sepertinya ia tak boleh memaksakannya. "Ya sudah. Biar Seonghwa-hyung yang memeriksamu. Sekarang,,," Yunho berdiri lalu meneliti sekitar sambil berkacak pinggang. "Kita pindah hari ini! kau bisa bawa apa yang kau butuh. Jika soal pakaian, papa pasti akan membelikanmu. Biar kubantu huum!"

Yunho mengulurkan tangannya, lalu membantu Mingi berdiri. Ia baru saja akan berjalan hendak membuka lemari pakaian Mingi saat dirasanya Mingi menahan pergelangan tangannya.

"Biar aku saja."

Jujur saja, Yunho sedikit tersentak. Ternyata dibalik wajah manisnya, suara Mingi benar-benar dalam dan berat. Berkebalikan memang.

Dilihatnya Mingi yang kini tengah mengambil koper di atas lemarinya, lalu mulai memasukkan beberapa pakaian dari dalam lemarinya.

"Apa aku boleh membawa ini?" tanya Mingi sembari memperlihatkan sesuatu di tangannya.
"HEH!! BUAT APA ITU?!!!" Yunho berteriak saat melihat benda yang ditunjukkan Mingi adalah sebuah senapan kecil.
"Hanya untuk berjaga-jaga."
"Tak boleh! lagipula aku bisa menjagamu! kau meragukanku?"
"Bagaimana jika untuk menjagamu?"

Yunho tersentak. Entah mengapa, tapi kalimat Mingi barusan seolah berdengung di kepalanya. "Tak perlu! aku bisa menjaga diriku sendiri."
"Kalau begitu untuk menjaga keluargamu."

Lagi, Yunho tersadar satu hal. Jika Mingi menginginkan sesuatu, ia pasti akan berusaha keras mendapatkannya. Contoh kecilnya ya ini. Darimana ia punya senapan itu, Yunho pun tak tahu. "Terserah lah! aku tau aku tak akan menang." Mungkin tak akan masalah, pikir Yunho.

"Jika aku membawa semua ini?"

Mingi membuka pintu lemari yang sebelahnya. Yunho terbelalak saat dilihatnya beberapa buah senapan yang lebih besar tergantung di sana.

"MINGI KAU MENYERAMKAN! TINGGALKAN SEMUANYA!!" teriak Yunho.

Menuruti ucapan Yunho barusan, Mingi kembali menutup pintu lemarinya lalu mulai mengemas barang-barang lain seperti kamera dan juga buku-bukunya. Mendapati Mingi yang nampak kerepotan saat mengemas buku-bukunya, Yunho segera membantunya. Tanpa sengaja, matanya menangkap stiker kecil di atas buku Mingi.

'English Book'

Yunho tersenyum. Sepertinya Mingi rindu sekolah. Baiklah, ia akan membuat pelajaran yang menyenangkan untuk Mingi.

"Sudah selesai?" tanya Yunho saat melihat Mingi men-zipper koper nya.

Mingi mengangguk pelan lalu berdiri sembari menarik kopernya. "Mau aku bantu?" tanya Yunho yang dibalas oleh gelengan dari Mingi.

Jasmine | Yungi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang