🌺ꦽꦼ̷•ˑ˒ Flower ⃡⃝💐────────────ꓸ᭄
•
•
•Yunho serta Jongho masih berdiri diam di ambang pintu kelas. Sedari tadi mereka hanya disuguhkan pemandangan Wooyoung dan San yang tengah duduk berhadapan dengan raut wajah yang tak bisa dibilang baik-baik saja. Sepertinya mereka sedang bertengkar.
"Hyung, menurutmu-"
"Sstt diam dulu!"Jongho mengangguk paham. Ia ingin tau Wooyoung dan San kenapa, tapi nampaknya Yunho pun sama bingungnya dengannya.
"Udah marahnya?" Wooyoung mengeluarkan suaranya.
"BODO AH!! KAN UDAH AKU BILANG GAK MAU!!!" San memalingkan wajahnya dari Wooyoung, membuatnya menghadap pintu kelas dimana terdapat Yunho dengan Jongho yang masih setia mentapnya penuh keheranan. "Yunhooo,,," ia berlari mendekati Yunho sambil merengek keras lalu memeluknya."Kalian ini kenapa lagi?" tanya Yunho sesaat setelah Wooyoung berjalan mendekatinya.
"Haihhh,,, gua kemarin gak sengaja ngerusak bonekanya San. Udah gua ganti malahan, tapi San masih ngambek."Baik Yunho maupun Jongho sama-sama tersentak. Jadi selama hampir 15 menit mereka bertengkar ini hanya masalah boneka? benar-benar merepotkan.
"Jadi cuma boneka?"
"Cuma?!!" San melepaskan pelukannya. "Gua dapat bonekanya itu hadiah giveaway! susah tau bisa menang giveway itu! kalian gak ngerti ah!" ia memajukan bibirnya, tengah bersiap untuk kembali terisak.
"Aihh,,, San, maaf ya. Jangan marah dong,, nanti beli lagi yang sama ya?" Wooyoung membujuk San berusaha agar ia tidak menangis, sementara Yunho masih ternganga setelah mendengar ucapan San barusan dengan Jongho yang tengah menahan diri untuk tidak tertawa."Jangan nangis ya? kita beli yang baru huum? San maunya apa?" Wooyoung merendahkan sedikit tubuhnya, menatap wajah kesal San yang menurutnya menggemaskan. "Maunya apa hm? nanti kita beli pulang sekolah ya?"
"Gak mau! gak ada boneka yang sama!" San menggosok matanya kasar, menghilangkan titik air kecil di sudut kelopaknya.
"Kalau gitu maaf ya? Wooyoung harus apa biar San gak marah lagi hum?" Wooyoung mengelus pelan belakang kepala San.San mendongkak, menatap wajah Wooyoung yang lebih tinggi darinya. "Gak mau apa-apa! janji aja jangan ngerusak boneka lagi!" San memilih untuk bersikap lebih dewasa. Lagipula jika dipikir-pikir, ia terlalu kekanak-kanakan. Wooyoung sudah menghabiskan banyak uang untuknya, dan itu kesalahannya juga karena bersikap sedikit egois.
"Yakin? kau tidak per-"
"Beneran gak usah! ini lagi baik nih! jangan nyampe rubah pikiran!"
"Eh iya iya hehe. Senyum dong!"
San tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi rapinya."WEHHHH GURUNYA GAK ADA!! JAM KOSONG!!!"
"SANG KUPING GUA!!!"BUKK!!
Yunho memukul kepala Yeosang yang tiba-tiba muncul di ambang pintu lalu berteriak sekencang yang ia bisa. Padahal hanya ada beberapa orang di dalam kelas, jika ia berbicara sewajarnya pun, pasti akan terdengar.
"ADA TUGAS GAK?!!" tanya seorang murid di bangku belakang.
"KAGAKKK! ke kantin yuk? gua belum sempat sarapan!" ajak Yeosang dengan suara yang lebih manusiawi.
"Lu mau beli makan atau bawa bekal Sang?" tanya Wooyoung.
"Gua bawa bekal. Buat makan siang si sebenernya, dahlah." Yeosang merutuki dirinya sendiri yang bangun kesiangan sampai tak sempat sarapan.
"Ya udah yok! sekalian dah gua juga mau makan!"
"Lu belum sarapan Yun? tumben."
"Udah. Tapi pengen makan lagi denger Yeosang ngajak makan hehe."
"Itu perut apa balon si? muat dah kayaknya sampe satu rice cooker nasi." Yeosang masih terheran-geran bagaimana bisa Yunho makan sebanyak itu dalam waktu yang berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine | Yungi✓
Fiksi PenggemarSong Mingi. Hidupnya tak pernah sedingin ini sebelumnya, hingga apa yang tak pernah ia duga terjadi padanya. Menjadi tak berguna tanpa kuasa bahkan untuk membela, membuatnya semakin merasa tak layaknya manusia. ••• "Aku seharusnya tau. Hidupku ta...