𝐉𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧𝐞 𝟔

634 76 63
                                    

🌺ꦽꦼ̷•ˑ˒ Flower ⃡⃝💐────────────ꓸ᭄



"Hati-hatii!!!"
"Huum!! dah Yun!! dah Gi!!! besok jangan lupa jam 2 hooh!!!!!"
"Gak bakal!!!!!"

Yunho dan Mingi melambaikan tangannya saat mobil yang dikendarai Yeosang mulai meninggalkan rumahnya. Mereka kembali masuk ke dalam rumah setelah selesai menutup gerbang.

"Yun! bantu mama cuci piring sini!!!" teriak Ny.Jung dari dapur.

Yunho segera berlari ke dapur hendak menuruti perintah mamanya, diikuti Mingi di belakangnya.

"Eh Mingi!"
"Ya pa?" Mingi menoleh saat seseorang memanggil namanya.
"Papa mau bicara sebentar. Sini!" Tn.Jung duduk di atas sofa, menepuk-nepuk sisi kanannya, memberi tempat untuk Mingi.

Mingi segera berjalan mendekati Tn.Jung lalu duduk di sampingnya. Ditatapnya wajah Tn.Jung yang tengah serius namun dengan seulas senyum di bibirnya.

"Mingi, papa sudah lihat bagaimana antusiasmu saat teman-teman Yunho datang belajar bersama tadi. Kau juga menangkap penjelasan dengan sangat baik. Sayang sekali jika kemampuanmu tak dipergunakan sebagaimana mestinya."

Tn.Jung menepuk pundak Mingi pelan. "Besok papa daftarkan kamu ke sekolah ya."

Mingi terbelalak. Antara kaget, senang, juga tak percaya. "P-pa?"
"Kau masih muda Mingi. Semua orang berhak mendapat pendidikan yang semestinya. Termasuk dirimu. Jangan khawatir. Papa sengaja akan mendaftarkanmu di sekolah yang sama dengan Yunho dan teman-temannya. Dengan begitu, setidaknya ada beberapa orang yang sudah mengenalmu."
"Tapi pa,, Mingi,," Mingi menautkan jemarinya, tak mampu meneruskan kalimatnya. Dari usianya ia memang masih berstatus pelajar. Tapi bisakah? sesuaikah itu untuknya?

Mengerti dengan rasa cemasnya, Tn.Jung menggenggam jari-jemari Mingi yang masih bertautan gugup. Ditatapnya Mingi dengan senyum yang menenangkan, khas seorang ayah.

"Nak, semua yang terjadi itu bukan salahmu. Semuanya. Kau tetap remaja semestinya. Jangan takut. Kau berhak mendapatkan semuanya kembali. Tak perlu takut ya?" Tn.Jung mengusap kepala Mingi lembut, berusaha memberikan vibe positif pada Mingi.

Meski dengan ragu-ragu, Mingi mengangguk pelan.

"Naah,, begitu!! anak pintar!"
"Makasih pa,,"
"Jangan bilang makasih Mingi. Memang hakmu untuk dapat semuanya kembali." Tn.Jung menepuk-nepuk bahu Mingi. "Eh, Yunho bilang kau akan ikut kelas menggambar ya?"
"Iya pa. Yunho yang minta."
"Nah! bagus itu!!! sekalian biar Yunho gak pulang sama Sehun!"

Mingi mengernyit. Sehun siapa? Yunho tak pernah bercerita padanya.

"Kalau ada kamu kan bisa pulang berdua. Papa gak khawatir juga."
"Eh, iya pa."
"Besok kamu ikut papa daftar ya. Sekolahnya mulai Senin." Tn.Jung menepuk-nepuk kepala Mingi pelan. "Nah,,, sudah malam! tidur sana!"
"Mingi bantu mama dulu pa."
"Ouh ok."

Mingi segera beranjak dari sofanya, lalu berjalan ke dapur hendak membantu Ny.Jung membereskan bekas makan malam.

"Ma, perlu Mi-"
"Nah! Mingi sini! bantu aku cuci piring!"

Belum sempat Mingi menyelesaikan kalimatnya, Yunho yang berada tak jauh darinya memanggilnya, meminta bantuan.

"Nah, kamu simpan ini ke rak piring." Yunho memberikan setumpuk piring yang baru saja dicucinya dengan beberapa buah mangkuk, sendok, dan juga pisau. "Hati-hati! susah gak? separuh aja dulu ka- yeuuuu,,, lagi diajak ngomong juga." dilihatnya Mingi yang kini melenggang pergi meninggalkannya lalu mulai menata piring di atas rak.

Jasmine | Yungi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang