1.Terkutuklah Mantan

14.9K 604 23
                                    

-Terkutuklah Mantan!

-Mata emang gak bisa bohong. Kalau ganteng bilang aja. Meskipun itu mantan.-

Apa yang lebih menyenangkan ketimbang tercapainya cita-cita yang diimpikan sejak kecil?? Ketemu mantan ditempat kerja dengan menampilkan sederet gigi putih rata nan rapi. INI MENYENANGKAN, SANGAT MENYENANGKAN, sampai pengen ngebunuh kalau sendainya berpahala jihat.

Pukul 23.00 teng teng gue baru saja keluar dari ruang operasi, ibu-ibu seumuran gue, gue ulangi SEUMURAN GUE dibopong suaminya keluar dari mobil dengan tergopoh gopoh mengatakan kalau istrinnya mau melahirkan diusia kandungan yang masih muda 31 minggu alias prematur dan yang lebih gila lagi adalah ini kelahiran ketiganya. Pertanyaannya adalah itu bocah nikah umur berapa yak?.

Malam minggu dengan shift malam yang menyebalkan. Seharusnya untuk ukuran single kayak gue Tuhan kasih keringan kek meski sendiri setidaknya IGD tidak serame ini.
Face mask sudah tertata epik diwajah, gue sudah berpesan sama Siska salah satu perawat tempat gue kerja kalau gue mau istirahat sebentar barang kali setengah jam setelah operasi darurat tadi selesai. Toh katanya pasien semua terkontrol dengan baik. Kondisi ibu-ibu yang baru gue operasi tadi juga stabil dan bayinya dalam penanganan dokter spesialis anak karena dia lahir prematur, so pengawasan perlu adanya.

Hohoho ini rasanya kayak liburan di Labuan Bajo dengan penginapan bintang 5. Meski kalau gue buka mata tetep mes dokter jaga yang ada, lengkap dengan cat putih salju dan ranjang susun tempat sementara dokter buat istirahat. Oke setengah jam ini gue mau terbang ke Labuan Bajo. Tuhan, tolong kirimin mimpi indah buat gue, please...!

Tok...tok...tok...

Bentar deh... gue beneran udah mimpi di Labuan Bajo ya? Kok kayak denger service hotel ngetuk ngetuk pintu kamar. Gue nggak ngrasa nelfon service room deh. Masak ada makanan gratis dari hotel sih? Ini meresahkan, nggak bisa dibiarin.

Byaaar... gue membuka mata pertama yang gue lihat ada warna putih plafon rumah sakit. O..o.. Labuan Bajo gundulmu! Ini belum ada 15 menit, bahkan face mask gue belum kering dan pesawat mimpi gue belum landing di NTB. Masih aja ini otak mikirin liburan yang mustahil kewujud, dasar otak.

"Apa?"

To the point. Raut wajah Siska sedikit merasa tak enak mengingat pesanku setelah operasi tadi untuk meminta waktu buat istirahat barang cuma setengah jam, namun yang ada belum sampek face mask kering dia sudah mengetuk pintu.

"Sorry..." ucapnya dengan nada bersalah.

Masih dengan scrub suits gue berjalan disamping Siska tentu dengan celotehannya yang sedikit menghibur. Sengaja habis operasi tadi gue nggak ganti baju dengan alesan males. Toh ini baju masih ada lengannya selama nggak kayak tank top itu masih aman, hehehe...Tak lupa gue juga udah cuci muka meski itu kantung mata udah kayak keturunan zombi.

"Dokter Lian kemana?"
"Di OK (operatie kamer) mbak."
"Oh."

Yup...lagi, malem minggu ini gue ditemani jaga sama Dokiber (dokter kita bersama), Dokter Lian tercintaaaah, katanya Siska. Duh gue nggak habis pikir sama sebutan yang diberi sama penghuni dept.obgyn di rumah sakit ini, eh bukan dept.obgyn doang sih, hampir semua departmen. Ow-Me-Gat.
Gue berjalan santai ke IGD selain kondisinya gak gawat gawat amat, gue juga sambil melek in nih mata yang meskipun udah dicuci dibilas pakek pelembut masih aja pingen merem. Maklum lah single di malem minggu itu emang berat ditambah hiburan gue sebatas dengerin jeritan ibu-ibu mau ngebrojol. Astaghfirullah ukhtea... bahasanya. inget kamu juga calon ibu nanti. Iye nanti nanti nantiiii...entah kapan.
Perlahan gue sibak tirai pasien.

"Permisi Bu..." ucapku meminta izin untuk memeriksa detak jantungnya.

Drama dimulai...senyum seramah mungkin agar menjadi sugesti positif untuk si calon ibu. Sambil mendengarkan hasil pemeriksaan yang diutarakan oleh Mbak Heni, salah satu perawat yang jaga di IGD malam ini. Eh... sejak kapan power ranger pink tadi berubah jadi kura-kura ninja? Iya si Siska si power ranger pink dengan segala kecentilannya dan Mbak Heni dengan ketelatenan namun cekatan kayak kura-kura ninja.

"Kesini sudah bukaan berapa Bu?"

Belum sempat menjawab, ibu itu memejamkan mata seolah menahan sesuatu, iya dia sedang mengalami kontraksi.

"Tarik nafas, buang!"
"Tiga." Ada interupsi mendadak.

Lo bayangin deh kalau lo jadi artis saat adegan seru, akting lo kurang menghayati menurut sutradara. Tetiba ada teriakan cut dan seketika dunia nyata menyapa. Seperti yang gue alami sekarang.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik

Ting... gue sadar saat detik kelima. Ini nyata. This is my real life. Gue atur nih ekspresi sedatar mungkin. Datarnya udah kayak sol flat shoes saat melihat siapa si empu nya suara.

"Tiga dok.." kini giliran yang terbujur di ranjang IGD yang bersuara.

Terlihat beberapa bulir jeruk, eh maksud gue bulir keringat di pilipis kepala tanda dia baru merasakan nikmatnya kontraksi. Ku rubah lagi ekspresi ku dari datar kayak flat shoes jadi kayak baby shoes pre walker yang imut nan menggemaskan. INGET AIRY DIA TETEP CALON EMAK-EMAK YANG MAU BERJUANG NGEBROJOL. Meskipun yang dibrojolin anak mantan. Iya gue ulangi, yang mau dibrojolin ini perempuan adalah anak mantan. ANAK MANTAN, MANTAN TERINDAH dan gila nya elo yang harus nolongin Ry, Airy. Cih.

"Jangan mengejang sebelum pembukaannya lengkap ya bu! Kalau terasa kontraksi cukup tarik buang nafas."
"Baik dok."

Good job Airy. Ini gue lama-lama bisa kayak kura-kura yang mau lomba lari sama kelinci. Jalan gue lemot gak ada tenaga. Padahal itu nurse station udah tinggal beberapa langkah, bahkan tangan Siska yang melambai-lambai kayak badut angin aja udah kelihatan. Huh... rasanya jauh banget Tuhan... . Seakan dunia berkonstipasi eh maksudnya berkonspirasi buat nentang gue lewat sebuah suara.

"Airy..."

Buset, itu orang lagi. Gak inget istri yang lagi berjuang ngebrojol apa, malah sekarang nemuin gue. Terkutuklah gue yang masih mengagumi sosok nya yang ganteng. Aissh...MANTAN SIALAN.

3.22.2021

Terima kasih udah mau baca. Jangan lupa vote dan coment ya..

Spesialis ObgynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang