19.Histerektomi

2K 230 8
                                    

Perempuan. Jenis manusia yang diperhatiin dikit, rencana WO udah dipikirin.


"Mbak ada jadwal VIP."
"Anaknya siapa?"
"Pebisnis kelas paus."

Pebisnis kelas paus? Sekaya apa mereka?

"Emang sekaya itu?"

Tawa gue mengiringi pertanyaan yang hanya ditanggapi anggukan semangat oleh Siska. Itu bocah kalau sama duit sensitifnya ngalah-ngalahin test-pack. Sama kayak gue. Hahaha

"Jam?"
"Setelah poli tutup mbak."

Ya begitulah, namanya juga VIP.
Enak ya?? Bisa janjian, gak pakek antri. Tapi gue bukan orang munafik ya, sepenuhnya gue sadar kalau berkat orang-orang seperti mereka rumah sakit bisa berkembang. Lebih tepatnya, duit mereka.

Hari ini gue dapet shift 2. Untungnya di tote bag siap siaga air putih dengan wadah kesayangan emak-emak sepanjang masa, tupper wareeee. Ternyata terik, persis kayak ramalan cuaca yang nunjukin gambar matahari bersinar terang di hp gue. Tumben itu ramalan cuaca gak ngibul.

Padahal gue udah di dalem rumah sakit tapi masih kerasa panas. AC emang nyala, tapi kalau dibuat jama'ah ya sama aja bohong. Namanya juga fasilitas umum. Kalau entar gue udah jadi menteri kesehatan deh, fasilitas rumah sakit gue mintain dana banyak buat pasang AC. Kapan Ry? Entaaaaar kalau susu beruang logo nya berubah jadi kambing.

"Selamat sore Bu."

Sapa gue ke salah satu pasien yang emang jadwak visit nya ame gue. Gak mungkin juga kan gue ngerebut lapak dokter lain.

"Sore dok."
"Ada keluhan?"
"Agak panas dok di jahitan."
"Oh wajar Bu, karena bius nya sudah habis. 10 hari lagi kita check up ya Bu. Ada lagi?"
"Dok, kepala bayi saya kok gak bulat ya dok?"
"Biasa nya ini terjadi karena saat pertama mengejan Ibu gak kuat, jadi bayi kelamaan di jalan lahir. Gak papa kok Bu, nanti juga akan kembali bulat. Untuk penanganannya bisa Ibu tanyakan ke dokter spesialis anak."
"Terima kasih dok."
"Iya. Hari ini Ibu sudah bisa pulang tapi nunggu dokter spesialis anak ya Bu, biar di check dulu bayi nya."
"Baik dok. Terima kasih sekali lagi."
"Iya, sama-sama."

Pukul 15.00 WIB jadwal kencan sama forceps, section dkk. Tentunya di tempat favourite bernamakan OK.

Gue masuk ke OK setelah sterilisasi, cuci tangan sampek siku berkali-kali. Ngalahin orang wudhu. Nyikat kulit lengan sampek merah, kalau gak merah berati belum bener. Udah kayak nyikat WC. Jangan bayangin itu sikat bulunya ukuran nano selembut sutra. Sikatnya kayak sikat kamar mandi yang sekali gores kerasa panas saking kasarnya. Gue bersyukur, untungnya itu sikat gak terbuat dari paku. Ow ow dan jangan lupakan, nyikatnya harus pakek semangat '45.

"Baik kita mulai..."

Mbak Ana membuka map nya untuk membacakan check list time out pada operasi kali ini.

"Pada hari ini, Kamis, 20 Juli tahun 20xx, pkl.15.00 WIB akan dilakukan operasi histerektomi abdominal pada pasien a/n Ny.Pratiwi, umur 39 tahun. Operator dr.Fairy, Sp.OG, Anestesi dr.Anggi, Sp.An, Heni sebagai scrub nurse, dan saya, Ana sebagai circular nurse. Diagnosa pasien, fibroid uterine intracavitary."

Panjang ya check list time out nya, sepanjang do'a gue buat minta jodoh. Hilih kumat.

Karena ini semua yang bertugas perempuan, gue gak buntu akal dong buat ngilangin bosen. So, gue panggil Jio buat jadi ass-op gue. Koas unyu yang emang ditugasin jadi ass-op gue hari ini.

"Jio..."
"Iya dok.."
"Pimpin do'a!"
"He?"

Lah...ini anak orang gak budeg kan? Perintah gue kurang jelas?

Spesialis ObgynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang