Sudah di bilang walau ada beberapa yang terlihat sopan di sana, tapi tetap saja kelakuan mereka semua sama, sering bergosip. Selama Ningning berkeliling kantor untuk sampai kantin, semua isinya kebanyakan bergosip ria.
Entah mereka ga sadar kalo ada Ningning yang notabenenya adalah kekasih bos mereka, yang bisa saja dia bocorkan siapa saja nya yang suka mengobrol saat jam kerja. Atau mungkin mereka yang tidak peduli dengan atensi Ningning di sana.
Bukan tanpa alasan Ningning berkeliling menyusuri kantor milik kekasihnya---Ayah kekasihnya. Ingin pergi ke kantin, membeli sebotol air mineral, yang sebenarnya di ruangan Jay ada. Cuma Ningning lagi kepingin jalan-jalan.
Tangannya membuka chiller pendingin yang berisi jajaran air mineral, di sana hanya tersedia itu dan gratis. Semua yang di sini pasti gratis sebetulnya. Ketika tangannya meraih sebotol air ada tangan lain yang ikut meraih botol yang sama.
"Jake???" Bingung Ningning ketika menoleh.
Dia, mantan ningning saat sekolah menengah atas dulu. Ingat?. Cowok itu tersenyum, memberikan botol mineral itu kepada Ningning. "Apa kabar?"
Bukan apa, Ningning hanya tak ingin gosip tak enak di dengar ketika karyawan lain melihat dirinya dengan cowok lain. "Baik, gue balik ke ruangan Jay dulu ya."
Pergelangan tangan Ningning di cekal, membuat cewek itu memutar kembali tubuhnya menghadap Jake. "Apasi??" sambil melepas paksa cekalan.
Jake tersenyum. "Ga mau ngobrol-ngobrol dulu? melepas kangen? udah beberapa tahun sejak kita putus Ning."
Hati Ningning mencelos mendengar perkataan tanpa dosa itu, cewek itu tidak habis pikir. "Melepas kangen ndasmu, bye."
Melangkah cepat agar cowok yang di belakangnya itu tak bisa menggapai. Di tengah jalan tangan ningning di tarik, membuat cewek itu menoleh kaget. "Jay!"
Jay mengeluarkan tisu yang sengaja dia taruh di saku jas nya, mengusap bersih keringat yang keluar dari kening sang pacar. "Kaya habis di kejar hantu."
Ningning cemberut menahan kesal. "Iya hantu, lagian gue mau nanya sama lo. Jake ko ada di sini?"
"Ya kerja lah?"
Ningning menghela nafasnya sebal. "Y-ya ga salah si." Kembali mengambil langkah meninggalkan Jay yang tak paham.
"Sayangggg" Semakin malu lah Ningning, di pertontonkan oleh karyawan di sana. Menutup telinganya masuk kedalam ruang Jay.
Di susul cowok itu yang sudah membuka kembali jas nya, di gantung di tempat khusus. "Mukanya ga usah di tekuk, gemes liatnya."
Melirik Jay sinis, lalu membelakangi cowok itu. Mood dia langsung hilang setelah ketemu Jake, dendam yang dulu-dulu seperti kembali sejak melihat wajah mantannya itu.
"Kamu kesel sama Jake?"
Ningning menoleh, dengan wajah memelas dia mengangguk. "Banget Jayyyy" Rengekannya.
Jay langsung membawa ningning ke dalam peluknya, di tepuk puncak kepala cewek itu. "Uluuuu pacar aku sebelnya gemes."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Home; Jay-Ningning
Fanfiction[SELESAI] Karena Ningning adalah tempat Jay berpulang.