30.

2K 209 44
                                        

Jay memegang sudut bibirnya yang terluka akibat pukulan yang dilayangkan Haechan, dirinya berpikir memang pantas untuk mendapatkan sebuah pukulan bahkan lebih dari dari ini.

Dadanya kembang kempis menahan amarah yang masih melonjak naik di tubuhnya, Haechan ga habis pikir sama pemikiran bocah kaya Jay. Sedangkan Renjun hanya diam duduk menatap keduanya, cowok itu enggan untuk mengotori tangannya memukul Jay.

"Lo tolol Jay." Kata yang baru terlontar dari kedua belah bibir Renjun.

"Pasti lo di goda sama dia kan Jay? ngaku lo. Dari awal gue liat dia waktu peresmian, emang rada empet liat mukanya." Sarkas Haechan.

"Chan mulut lo, ga ada yang di antara kita yang ngejelekin cewek." Ucap Renjun mengingatkan.

Haechan menghela nafas lalu duduk tepat di samping cowok China itu. "Emosi gue Njun, liat kelakuan sampah temen lo itu. Sampe Somi tau, abis lo dijambak dia Jay."

"Tapi gue rasa Ningning belum cerita apa-apa ke Somi sama Nagyung, atau malah dia sengaja dan gabakal cerita hal ini ke mereka." Kata Renjun yang langsung diangguki sama cowok berkulit Tan itu.

"Bukan Hema yang goda. Tapi emang gue yang ngajak dia duluan, gue yang salah disini."

"Bela dia lo? kalian berdua salah. Lo ngapain ngajak Hema kencan sedangkan lo masih punya pacar Jay. Dan si Hema ini juga salah, kenapa dia Nerima tawaran lo yang bahkan pacar bos nya sendiri." Renjun dengan malas berucap demikian.

"Aduh anjing lah, lo tuh..." Tanpa menyelesaikan ucapannya Haechan mengacak-acak rambutnya. Dia cuma ngerasa gagal jadi temen, sampai-sampai Jay berani berbuat tindakan bodoh kaya gitu.

Kemudian hening tercipta diantara mereka, Jay yang semakin menyalahkan dirinya. Renjun yang memikirkan bagaimana caranya membalikkan keadaan agar seperti semula, dan Haechan yang memikirkan Somi— sang pacar— sudah makan siang atau belum.

"Mending besok lo paksa Ningning supaya mau diajak ngomong baik-baik sama lo. Ajak dia balik lagi buat ngasih kepercayaan sama lo, walau ga sepenuhnya." Kata Renjun memecahkan keheningan.

Haechan ngangguk. "Lagian kepercayaan Ningning yang ditaruh ke lo itu udah ilang Jay, kaya kertas kalo di gunting-gunting ga akan bisa nyambung lagi, kecuali ada bantuan dari lem, itupun masih ada bekasnya, udahlah gue gabisa berbahasa istilah-istilah macam gitu, soalnya Renjun jagonya."

"Makasi saran kalian, gue minta maaf. Temen lo ini bajingan banget."

"Minta maaf ke Ningning, jangan ke kita. Yang dirugiin banyak disini Ningning, pacar lo eh mantan eh pacar, mantan apa pacar si Njun?"

Tangan Renjun lantas melayang tepat di tekuk cowok tan itu. "Heran gue Somi masih betah sama lo."

Haechan berdiri sambil membelalak. "ASTAGFIRULLAHALADZIM, GUSTI NU AGUNG. Gue duluan mau jemput nyai ronggeng dulu." Katanya langsung berlalu begitu saja.

"Nyai ronggeng siapa Njun?"

"Somi."

Jay mengangguk.

"Kalo hubungan kalian udah mulai membaik, triple date sabi kali."
























Yobunnnn, aku mau tahu dong kalian dapat cerita ini awalnya dimana? ayo kasih tahu aku😡, aku kepo. anw terimakasih ya! eh satu lagi deh, kalian baca neighbour dulu ga? biar agak agak paham alur baca neighbour dulu baru ini, tapi gapapa juga si kalo engga, soalnya book neighbour cuma ngisahin perjalanan Jay sama Ningning sebagai tetangga aja terus berantem gara-gara cilor.

[ii] Home; Jay-NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang