Ini sudah lewat sebulan sejak malam itu, tak ada tanda-tanda Ningning ingin memberi kesempatan Jay untuk bertemu sekaligus membicarakan kelanjutan hubungan mereka.
Kalo ditanya Ningning benci keduanya, cewek itu pasti akan menjawab tidak. Dia hanya kecewa dengan kelakuan dua orang yang teramat dia percaya. Mungkin seiring berjalan waktu, dia akan kembali terbiasa dengan hadirnya Hema saat dia membuka knop pintu cafe.
Dan dalam kurun waktu sebulan ini, Ningning terkadang menyempatkan untuk menerima ajakan Jake yang hanya ingin sekedar ditemani makan. Tidak, Ningning tidak memberi kesempatan pada sang mantan saat SMA itu. Dia hanya ingin membalas budi bahwasanya Jake lah yang selalu ada saat dirinya di rundung masalah saat ini.
Jika akhir pekan Ningning berkunjung kerumah kedua orangtuanya dan berpapasan dengan Jay, cewek itu akan berpura-pura tak melihat atau bahkan malah sengaja membuang muka. Ingin sekali rasanya bercerita pada sang Mama, tapi dia tak mau masalahnya malah menjadi beban pikiran perempuan tercintanya dan terjadi apa-apa pada Dede bayi yang tinggal menunggu beberapa bulan lagi akan melihat betapa indahnya dunia.
Dan pada akhir pekan ini, Ningning mengajak perempuan yang melahirkan nya itu untuk mengunjungi salah satu mall untuk melepas rindu. Sesekali Ningning mengajak calon adiknya berbicara dan dibalas berupa tendangan kecil dari dalam sana. Ah benar-benar tidak sabar menunggu kehadirannya.
"Ning, pulang aja yu. Mama udah mulai pusing." Kata sang Mama karena hiruk pikuk mall.
Ningning memasang wajah khawatir sembari tangannya memegang lengan Mama Jennie. "Aduh, kita kan kesini dianter Papa. Kita naik taksi online aja, ga pa-pa kan?"
"Wong kamu kan punya pacar Ning, minta jemput Jay aja."
Sang anak menggigit pipi dalamnya. "Aduh, Jay pasti sibuk Ma. Oh iya minta jemput temen aku aja, Jake. Mama kan kenal dia, jadi ga perlu khawatir."
Mama mengangguk. Tangan Ningning meraba dalam tas mengambil gawai miliknya, mengirim pesan pada Jake, meminta tolong untuk menjemput dirinya dan sang Mama. Tentu Jake dari sebrang sana mengiyakan dengan senang hati.
"Kita jalan pelan-pelan ya Ma, nunggu di lobi."
Lagi, Mama hanya mengangguk sebagai jawaban. Asik menunggu Jake, Mama nyeletuk yang membuat badan Ningning menegang. "Jay sama kamu keliatannya renggang."
"Engga Ma, kita lagi sama-sama sibuk. Tapi masih sempat vidcall kok." Jawab Ningning setenang mungkin, agar tak menimbulkan kecurigaan pada Mama.
"Ini Mama mu lho Ning, yang ngelahirin kamu, yang nyusuin kamu, yang mandiin kamu waktu kecil. Mama tahu tanpa harus kamu kasih tahu, Ada apa sayang? kalian kenapa?"
Ningning sebisa mungkin menahan bulir bening nya agar tak tumpah dan menahan lisannya agar tak bercerita. "Ga pa-pa Ma. Aku sama Jay baik-baik, kemarin aja kita makan malam bareng. Nah itu Jake, ayo Ma."
Mau aja si double up, kayanya aku gapernah double up ga si......
terus kalian tim Jay atau Jake?
gimana endingnya, mohon lapang dada saja ya hwhwhwhw.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Home; Jay-Ningning
Fanfiction[SELESAI] Karena Ningning adalah tempat Jay berpulang.