"Kau?" Ucap mereka serempak
Frelisya tersentak kaget melihat seseorang di depannya itu , dia sahabatnya Elina
" Kau kenapa bisa disini?" Tanya frelisya bingung , Elina menatap frelisya tatapan itu sulit di artikan
" Dia tunanganku frel" ucap Elina dengan menatap hangat ke arah fando yang masih berada di alam bawah sadarnya
Frelisya mengernyit , apa maksud semua ini ? Elina tunangan fando sedangkan dia kekasih nya ?
" Apa yang kau ucapkan Elina , dia adalah kekasih ku" Elina menatap kaget frelisya
Mereka berdua sama sama bingung , frelisya yang notaben sebagai kekasih fando dan Elina yang tiba tiba mengakui bahwa dia tunangan fando
" Kita bicara diluar " titah Elina
" Jadi apa yang terjadi semua ini ? Kenapa kau tiba tiba mengakui dia tunangan mu? Sedangkan pertama kita bertemu di cafe kau tidak cerita jika kau ingin bertunangan , ada apa denganmu!" Tegas frelisya terbawa emosi , tak terima jika sahabat nya adalah tunangan dari kekasihnya
" frel , tujuan ku datang kesini memang akan dijodohkan dengan fando dan aku pun tidak tahu jika kau adalah kekasih nya , memangnya fando tidak memberi tahumu?" Frelisya menggeleng , Elina menghembuskan nafas lesu
" Kapan , kapan kau bertunangan dengannya?" Tanya frelisya yang tersirat kesedihan
" Baru saja dan itu 3 hari yang lalu "
Seperti beribu pisau menusuk di dadanya . Frelisya merasakan sesak , apa ini yang dilakukan fando ketika mereka bertengkar dan fando tiba tiba bertunangan dengan seseorang
Air mata terbendung di matanya tetapi sebisa mungkin ia tahan agar air mata itu tidak keluar . Kenapa fando harus berbohong? Apa dia mempermainkan perasaan frelisya?
" Asal kau tahu beberapa hari yang lalu aku dan fando bertengkar hebat dan tiga hari yang lalu aku masuk rumah sakit dan saat ini aku baru keluar dari rumah sakit , aku tidak menyangka semua ini terjadi begitu saja " lirihnya , tak kuat menahan bendungan air mata akhirnya dia menangis
Elina terlihat iba , disatu sisi dia kasihan pada sahabatnya tetapi disisi lain dia sudah memiliki perasaan pada fando
" Frel maaf , tetapi aku sudah memiliki perasaan pada fando " jelasnya
" Jangan mengambil dia dariku El , aku sangat mencintainya jangan ambil dia dariku , kembalikan dia , aku mohon " mohonnya dengan tangis
" Frel aku tidak bisa , aku sudah menyukai nya bahkan aku sudah menyayanginya meski baru bertemu sekali " tuturnya
" Bagaimana kau bisa menyukai fando secepat itu? Elina sadarlah dia sudah menjadi kekasihku ! Dia milikku!" Cercanya sembari mencengkram bahu Elina kuat
Elina merasa sakit dicengkram oleh frelisya , tiba tiba seorang datang menghempaskan tangan frelisya dari bahu Elina dengan kasar.
" Siapa kamu! Berani sekali menyentuh dia ! Apa masalahmu?" Sentak wanita itu
" Kau siapa tidak perlu ikut campur urusan kami" tegas frelisya dingin
" Elina kau tidak apa apa , honey? Apa kau di lukai oleh wanita itu?" Tanya nya dan Elina pun menggeleng sembari menunduk enggan menatap wajah frelisya
Wanita itu mencengktam lengan frelisya " pergi kamu dari sini ! Dan jangan kau datangi tempat ini atau anak saya akan terganggu!" Tegasnya
Frelisya bingung , anak ? Apa wanita ini adalah ibu fando?
" Ka kau ibunya fando?" Tanya frelisya hati hati
" Ya ! Saya ibunya dan kamu bukan siapa siapa ! Lebih baik kau pergi!" Sembari mendorong frelisya hingga dirinya menjauh beberapa langkah , dan ibunya fando masuk kedalam ruangan fando untuk menjenguknya
Meninggalkan frelisya dan Elina
" Elina jangan egois fando milikku El !" Pintanya dengan lesu , Elina menundukkan wajahnya sedari tadi enggan menatap wajah frelisya
" ELINA LIHAT MATAKU!" bentak frelisya , sudah habis kesabaran nya .
" Elina kau jangan egois ! Ini yang namanya sahabat huh? Ini sahabat yang kau maksud ? Mengambil kebahagiaan dari sahabat nya sendiri ? Iya?!" Cerca frelisya , sedari tadi frelisya mengoceh Elina tetap saja diam dan menunduk
" ELINA JAWAB AKU ! JANGAN MEMBUAT KESABARAN KU HABIS!"
" YA AKU MENGINGINKAN FANDO ! AKU INGIN DIA MENJADI MILIKKU SELAMA INI APA YANG SELALU AKU INGINKAN MALAH MENJADI MILIKMU ! aku iri terhadapmu frel aku iri!! Kau selalu mendapat kan apa yang kau mau ,Kamu selalu merebut apa yang aku inginkan sejak dulu . " frelisya menatap tak percaya pada Elina
" Apa yang aku rebut darimu El apaa??"
" Semuanya bahkan dijabarkan pun sudah banyak! Kini aku ingin apa yang aku inginkan menjadi milikku ! Dan takkan kubiarkan fando menjadi milikmu frel!" Ucapnya tegas , dan berlalu pergi di hadapan frelisya
Sebelum Elina pergi dia membalikkan badan Elina
Plak
Tamparan keras dari frelisya mendarat di pipi Elina . Elina shock tetapi frelisya masa bodo
Frelisya yang pergi meninggalkan Elina sendirian
Itu yang dia berikan , setelah banyak pengorbanan yang frelisya lakukan dari kecil?
Bahkan dia pernah mendonorkan hatinya saat Elina mengalami kanker hati , dan itu balasan Elina? Benar benar egois
Dia tak percaya dengan semua ini. Sahabat nya sendiri bahkan yang sudah dia anggap sebagai adiknya telah mengkhianati nya dan fando juga dia telah menutupi kebohongan besar ini
Memang , terkadang orang yang ingin menghancurkan kan kita ialah orang orang terdekat kita . Bukan orang lain atau orang baru. Tetapi orang yang kita percaya , orang yang sangat dekat dengan kita bahkan tau segalanya tentang kita . Secara sembunyi dan perlahan dengan trik yang cerdas Mereka telah membuat skenario untuk membuat kita hancur
Terkadang kita berfikir , apa kurangnya kita terhadap mereka ? Padahal kita sudah memberikan yang terbaik bagi orang itu tetapi balasannya berbanding terbalik dan fatal . Tetapi meski begitu jadilah orang yang tetap menerima dan mau memaafkan kesalahan orang lain
Baik sesusah apapun itu , do it better . Jangan merugikan diri sendiri dan juga orang lain . Bahagialah dengan caramu sendiri tanpa menjatuhkan orang lain
Selesai
.
.
.
.
.
Gadeng canda
Satu kata untuk elina?
Me = egois
Sorry pendek , enjoy aja ya hoho
TBC gaiss
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My PYSCHOPAT
Подростковая литература( FOLLOW SEBELUM BACA)[ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. DIHARAP KEBIJAKAN BAGI PEMBACA CERITA INI] AAAAAAAAA Aku membuka mataku setelah mendengar teriakan tadi Aku mencoba turun ke bawah dan saat di pertengahan tangga ... Deg perasaan ku ketika meliha...
