Fando dan Zion sudah berada di sebuah gedung tua yang sudah lama tak berhuni . Aura sungguh sangat tidak enak memang karena sudah tak berpenghuni dan suasana malamTapi hal itu tak membuat salah satu dari mereka takut . Mereka tak takut dengan hal yang tak nyata itu . Yang mereka pikirkan sekarang keselamatan frelisya .
" Apa kau yakin disini?" Tanya fando seraya menyoroti setiap sisi di dalam gedung itu mencari sesuatu yang mencurigakan disana
" Aku yakin , jangan banyak tanya ! Lebih baik fokus!" Fando menatap dingin Zion saat dia berkata seperti itu.
" Apa lebih baik berpencar ?" Tanya fando lagi . Zion menghentikan jalannya menimang saran yang fando utarakan
Gedung ini sangat luas , kemungkinan jika mereka berdua selalu bersama peluang menemukan frelisya semakin kecil .
" Ya lebih baik kita berpencar , aku kearah sana dan kau ke arah sana!" Tunjuk Zion ke arah dua lorong
Fando tak menjawab dia melanjutkan jalannya menuju lorong yang ditunjuk Zion itu , fando menyenter setiap sisi dan ruangan di sana.
Tak lama ia mencari suara benda terdengar olehnya . Fando mengernyit di dalam sini dia yakin tidak ada seorang pun , insting fando kuat dia menebak pasti tempat itu yang ada frelisya
Dengan perlahan fando mendekati pintu itu dan mengintip sedikit ke dalam ruangan
Fando melihat di dalam hanya ada dua pria yang sedang berbicara
" Apa bos besar sudah membawa gadis itu pergi?" Tanya orang itu
" Ya tadi setengah jam yang lalu , dia membawa gadis itu pergi " jawab temannya
" Aku yakin bos besar sangat menginginkan gadis itu menderita!"
" Ya! Kau benar buktinya saja kemarin gadis itu di cabuk oleh bos besar"
Fando geram saat orang itu membicara bahwa gadis di cabuk oleh bosnya itu , pikirannya campur aduk dia bertuju pada kekasihnya.
Fando menggetrakan giginya , tangannya mengepal kuat , dengan sekali tendangan pintu yang memang sudah tua itu langsung roboh.
Dua orang yang di dalam itu kaget dan menatap fando sengit . Fando yang memang sudah terbawa emosi langsung saja menghajar dua pria itu
Karena dua lelaki itu sedang tak siap fando mendominankan aksinya , dia mengambil kayu yang ada disana dan langsung dipukul ke arah kepala pria di depannya dan pria itu langsung pingsan
" Hey kau!!" Teriak temannya pria itu
Fando menoleh ke belakang dengan tangan yang masih memegang kayu , lelaki itu berlari hendak meninju fando tapi fando tangkis
Tak mau lama lama fando memukul area muka , punggung , dan area intim lelaki itu membuatnya langsung terkulai lemas
" KEPARAT ! BERI TAHU AKU DIMANA GADIS YANG KAU MAKSUD!!" pekik fando di hadapan lelaki yang dihajarnya tadi
Zion yang memang belum jauh dari tempat dimana fando dan Zion asalnya langsung menoleh karena teriakan fando yang kelewat nyaring
Dengan cepat Zion mencari ke arah fando berada , matanya memicing melihat sebuah pintu yang roboh. Ia pastikan bahwa fando yang melakukan itu
Zion berlari ke ruangan itu dan benar fando sedang mencekik seorang pria . Zion langsung melerai mereka
" Fando lepaskan! Jangan terbawa emosi dulu !" Ujar Zion .
Fando yang memang sudah tersulut emosi bagaikan sudah kerasukan , dia malah menendang dada Zion hingga Zion tersungkur di lantai yang kotor itu.
Fando berjalan lagi ke pria itu dan membogem pria itu alhasil sudut bibirnya robek dan darah mengalir di hidung pria itu , fando kurang puas dia mengambil pisau lipat di dalam sakunya dan langsung ditujukan ke hadapan wajah pria itu

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My PYSCHOPAT
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM BACA)[ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. DIHARAP KEBIJAKAN BAGI PEMBACA CERITA INI] AAAAAAAAA Aku membuka mataku setelah mendengar teriakan tadi Aku mencoba turun ke bawah dan saat di pertengahan tangga ... Deg perasaan ku ketika meliha...