Fando kebingungan sendiri juga cemas dia mencari cari kota ini sudah hampir 5 jam lamanya , dia pun sudah melacak ponsel Frelisya tapi nihil gadis itu entah dimana
Fando menendang tembok yang ada disampingnya dia kesal dengan semua ini , fando sudah muak dengan keyakinan tinggi dan amarah yang sudah dipuncak dia akan membunuh siapapun yang sudah menculik kekasihnya itu
Terlintas satu nama dipikirannya ' zion' ya dia mengingat Zion bahwa lelaki itu pernah menganggu kekasihnya itu
Tanpa pikir panjang di pergi ke kampus nya di malam Hari seperti ini untuk mengetahui alamat tinggal nya Zion
Sesampainya di kampus untung masih ada staff yang jaga disitu
" Permisi tuan , apa dikampus ini ada yang bernama Zion?" Tanya fando to the point
" Sebentar saya cek dulu kamu silahkan tunggu karena mungkin membutuhkan waktu lama"
Fando menurut saja dan duduk di kursi tunggu sembari memijat mijat kepalanya yang terasa pening itu
Apa jadinya dia tanpa frelisya ? Dia yang sudah membuat fando perlahan berubah menjadi lebih baik . Fando memejamkan matanya untuk mentralkan emosi nya itu
10 menit berlalu dan akhirnya staff itu menjawab
" Saya sudah temukan alamat sesorang yang kamu cari , dia tinggal di Axis Apartement " ucap staff itu
Untungnya fando tau apartemen itu lokasi nya berada di dekat pusat kota
" Terimakasih tuan , permisi" pamit fando lalu berjalan keluar untuk mendatangi apartemen Zion
Fando berlari hingga keluar gedung dan langsung melajukan motornya ke apartemen tersebut
Tak butuh waktu lama dia sudah sampai disana dan memakirkan motornya di sembarang arah . Fando berlari ke dalam untuk menanyakan ke resepsionis
" Permisi nyonya , dimana apartemen yang bernama Zion?" Tanya fando rusuh
" Sebentar tuann.. oh ada di lantai 9 no 186 "
Setelah resepsionis mengucapkan itu fando langsung saja menuju tempat Zion berada
Setelah sampai dia langsung menggedor keras pintu apartemen Zion tanpa kesopanan
" Hey siapa kau tak sopan sekalll--- kau???" Kaget Zion saat melihat fando berada di depannya
Fando yang memang sudah kesal dan marah langsung saja memukuli Zion tanpa ampun , meski tau belum tentu dia yang melakukannya
Zion terkapar di lantai dengan darah yang mengalir di hidung dan mulut akibat pukulan fando yang tak main main
" Aku tanya padamu DIMANA FRELISYA!" teriak fando seraya menunjuk muka Zion dengan telunjuknya
" A ashhh aku tak tahu dimana frelisya !" Jujur Zion , memang dia tidak tahu keberadaan frelisya
" Tidak usah berbohong kau KEPARAT BERITAHU AKU DIMANA FRELISYA!" Pekik fando lagi menggema ke seluruh ruangan
" Kubilang aku tidak tahu apa kau tuli hah!" Balas Zion
" Frelisya hilang aku tahu kau dalang dari semuanya!" Tuduh fando karena sudah kesal
Zion termenung sejenak , dia terakhir ketemu dengan frelisya saat dia menerornya di kampus , selebih itu dia tidak bertemu lagi dengan frelisya
Sebentar apa semua ini rencana oleh ..
" Fando aku tak tahu frelisya dimana , tapi cepat kau ikut aku ! Aku tak mau dia kenapa napa!" Perintah Zion pada fando
Fando bingung kenapa Zion bertingkah seperti itu , dia sudah menebak Zion adalah dalang dari semua ini
" Tak usah berdrama kau !" Timpal fando menatap rendah ke arah Zion seraya bersedekap dada
Zion membalikkan badan dan menghadap fando menatap sinis . Fando yang memang dasarnya memiliki mata tajam seolah mereka sedang beradu tatap
" Kau kekasihnya ! Apa kau mau frelisya kenapa napa HAH!" Tandas Zion
" Aku curiga denganmu apa kau dibalik semua ini kan!" Tuduh fando sembari mencekik kuat leher Zion hingga tubuh Zion pun terangkat
" Aku ti tidak terkait dengan semua itu" selanya
Fando tak puas dengan jawaban Zion dia kembali mencekik kuat leher Zion hingga langsung terlihat wajah Zion yang hampir membiru
Zion sudah kehabisan nafas , dia tak mau mati sekarang dia harus menyelamatkan cintanya itu
" AKU MEMANG YANG MENEROR DIA SELAMA INI TAPI AKU TIDAK TAHU TENTANG HILANGNYA FRELISYA! " pekiknya
Fando melepaskan cekikannya dan melempar Zion hingga menabrak dinding di belakangnya
Fando menindih Zion dengan kakinya yang berada di atas dada Zion lalu menekannya dengan menggesek gesekan kakinya yang masih bersepatu membuat Zion sakit juga sesak
Zion berusaha melawan fando tapi fando sangat kuat sekarang dan diapun kekurangan energi karena hajaran fando yang secara tiba-tiba
" Lepaskan KEPARAT ! Jika kau terus saja menyiksaku aku yakin frelisya sekarang sedang disiksa!" Tuturnya fando berhenti dari kegiatannya dan menatap zion dingin
Zion berusaha duduk tegak meski merasa sakit di tubuhnya
" Siapa dalang semua ini?!" Introgasi fando dingin
" Aku tak bisa menjawabnya tapi...akhhhh"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya fando sudah kembali menyekik Zion lagi
" KATAKAN SIAPA DALANGNYA SIALAN!" Pekik fando di depan wajah Zion
" AKU TAK BISA MENJAWAB NYA KARENA DIA ORANG YANG SNAGAT LICIK ! SEKARANG AKU INGIN MENYELAMATKAN FRELISYA KARENA AKU YAKIN SEKARANG DIA SEDANG DISIKSA ! KAU KEKASIHNYA! SEHARUSNYA KAU MEMENTINGKAN KESELAMATAN KEKASIHMU DARI PADA EGOMU BODOH!" Lantang Zion
Fando langsung melepas cekikannya , benar yang dikatakan Zion dia harus mementingkan keselamatan frelisya daripada emosinya ini yang kadang tak bisa ia kendali
Bisa jadi jika sewaktu waktu bertemu pelakunya dan dia sudah membunuh pelakunya saat dia belum tahu keberadaan frelisya dimana . penyesalan selalu diakhir , dan fando tak mau itu terjadi
" Jadi katakan dimana frelisya?!" Tanya fando pada akhirnya
" Aku tak tahu tempatnya tapi aku bisa cari tempat yang bisa membuat kita lebih bisa menemukan frelisya!" Ucap fando
Tanpa disadari mereka ada seseorang yang sedari awal sudah melihat kejadian itu
Seseorang itu tersenyum miring dan berkata " pengkhianat!" Setelah itu dia pergi
" Daripada terlambat lebih baik kita bergegas!" Ucap Zion , fando menurutinya dan langsung pergi keluar gedung
Saat ditengah jalannya fando melihat seperti sesosok frelisya berjalan bersama lelaki yang entah siapa , karena cahaya yang remang dan keduanya berjalan memunggunginya tapi aneh mata gadis yang mirip dengan frelisya seperti di tutup
Fando menggelengkan kepalanya tak mungkin itu frelisya karena gadis itu pun terkahir di tempat yang sangat jauh Dari sini , fando kembali fokus untuk mencari frelisya.
Seseorang itu menatap sinis kedepan setelah dia menoleh kebelakang tadi dia tersenyum sinis
" Selamat bekerja sekuat tenaga kalian!" Ucapnya lalu kembali berjalan sambil merangkul sekarang gadis lalu ditubrukkannya ke tembok
" Tugasmu sudah selesai dan ini imbalannya" ucap seseorang itu seraya menyodorkan beberapa uang Dollar pada gadis itu
Gadis itu melepas penutup matanya dan tersenyum lalu mengambil uang itu setelah itu dia pergi
" Semoga malam ini malam yang melelahkan bagi kalian!" Gumamnya seraya menghisap rokoknya lalu mengambil ponselnya
" Bawa dia ke tempatku!"
I'm comeback
Seru gak ? Kepo gak?
Voment ya Jan lupa share
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My PYSCHOPAT
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM BACA)[ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. DIHARAP KEBIJAKAN BAGI PEMBACA CERITA INI] AAAAAAAAA Aku membuka mataku setelah mendengar teriakan tadi Aku mencoba turun ke bawah dan saat di pertengahan tangga ... Deg perasaan ku ketika meliha...
