Frelisya sedang berada di apartemen nya kembali sekarang dia akan berdua disini karena fando yang menemaninya dan dia pun menginap disiniFrelisya menatap langit berwarna jingga dari dalam jendela apartemennya , sedangkan fando sedang bergulat dengan laptop nya
Ya frelisya izin beberapa hari dari kegiatan belajarnya di karenakan teror itu ,,
" Kuliah saja fando tak usah ikut ikuttan bolos sepertiku!" Ujar Frelisya membujuk fando
Fando menatap frelisya sejenak lalu kembali dengan aktifitas " aku punya tanggung jawab atasmu" jawabnya lagi
Frelisya menghembuskan nafas , susah berdebat dengan fando malah yang ada dia kalah jadilah dia tak membalas nya
Frelisya pun bersandar pada sofa dan mengotak Atik handphone nya ya meski pun izin dia juga tetap akan mendapatkan tugas nanti
Dia pun menyender pada bahu fando dan memeluk pinggang fando dari samping , ya akhir akhir ini frelisya jadi bersikap manja pada fando entahlah alasannya apa tapi dai berfikir fando itu seperti dadnya
" Ada apa hmm" tanya fando tanpa melirik frelisya
" Tak apa" ucapnya seraya memejamkan mata menghirup aroma parfum fando yang maskulin
Karena keenakan dia malah tertidur dengan posisi seperti itu
...
Frelisya bangun dari tidurnya dia merasa aneh karena tidak ada fando dan kini dia masih di sofa itu , frelisya bangun hendak mencari fando
Mulai dari dapur , kamar mandi , kamarnya, tidak ada dia pun berfikir untuk ke apartemen nya tetapi saat akan membuka kenop pintu suara terdengar dari gudang apartemen nya
Frelisya bingung padahal di gudang tidak terlalu banyak barang , meskipun ada barang itu barang yang berat seperti meja bekas seperti itu tapi ini aneh dan dia pun tak pernah menaruh barang lagi di situ
Frelisya berjalan pelan seraya matanya menatap dalam ke dalam pintu itu , semakin dekat suara goresan terdengar dan anehnya ada suara ringisan tertahan
Frelisya menempelkan telinganya pada pintu , oke dia berfikir positif kali aja itu hewan penganggu tapi jika dipikir pikir mana ada hewan penggangu disini karena dia selalu menjaga kebersihan apartemen nya
Dia terlonjak kaget kala mendengar suara seperti tusukan dia pun jadi gemetar ketakutan ,, apa disini ada seorang pembunuh?
Frelisya membuka pelan pintu nya dan mengintip sedikit ke dalam , saat sudah melihat ke dalam matanya membelakak kala melihat seseorang yang tengah membunuh dan itu .. fando
Frelisya langsung menggebrak pintunya hingga terbuka lebar , dan fando menoleh dengan raut amarahnya. Mata frelisya tertuju pada si korban yang terkulai lemas akibat darah itu
" Fando! Apa yang kamu lakukan hah!" Pekik frelisya
" See , aku sedang membunuh seseorang" ujarnya santai
" Pecundang ! Kau janji tak kan membunuh seseorang lihatlah!" Kesal frelisya seraya membantu korban itu
" Ya aku memang pecundang , lalu?" Hardik fando , frelisya menatap tajam fando lalu mendekatinya dan
Plak
Frelisya menampar keras fando dengan amarahnya dan fando menatap frelisya pun tajam
Karena kesal fando mendorong keras frelisya hingga bertubrukan pada kardus yang menumpuk . Fando langsung mencekik frelisya kuat hingga frelisya kehabisan nafas
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My PYSCHOPAT
Novela Juvenil( FOLLOW SEBELUM BACA)[ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. DIHARAP KEBIJAKAN BAGI PEMBACA CERITA INI] AAAAAAAAA Aku membuka mataku setelah mendengar teriakan tadi Aku mencoba turun ke bawah dan saat di pertengahan tangga ... Deg perasaan ku ketika meliha...