part 29 : left

990 64 8
                                    

Mau tanya dong , pembaca HIMP umur berapa ? Yuk yuk komen

Oke
Happy reading all

***

Fando menoleh saat ada suara itu , jantung ya berdegup kencang kala suara itu terdengar keras

Siapa lagi , batin fando

Fando berjalan ke arah sumber suara membiarkan mayat zurgain yang tergeletak di sampingnya . Tangannya perlahan memegang knop pintu dan saat dibuka susah , fando menyeringai seraya menatap tajam pada pintu seolah pintu itu adalah seseorang yang menyaksikan tadi

Tak mau menunggu lama fando langsung mendobrak pintu itu dan terlihat frelisya yang jatuh pingsan tetapi wajahnya terhalangi oleh rambutnya , dan itu membuat fando tidak tahu bahwa di depannya adalah frelisya

Fando berjongkok di depannya seraya memainkan pisaunya bersiap untuk memangsa korban selanjutnya

" Selagi kau tak sadarkan diri nyonya , sekalian saja aku akan mengantarmu ke rumah masa depan mu " ucapnya dengan seringainya

Saat fando sudah melayangkan pisau ke udara bersiap menusuk frelisya , tetapi tak jadi kala rambut yang tadinya menutupi semua wajah frelisya kini terbuka setengah

Fando menjatuhkan pisaunya dan menangkup wajah frelisya . Dia singkirkan semua rambut yang mengahalangi wajah frelisya

Hatinya senang kala melihat frelisya gadis yang dicintainya berada di depannya . Tetapi ia pun sangat marah karena sudah membuat tubuh bahkan wajahnya itu luka luka

Fando memeluk frelisya , melepas rasa rindu sekaligus khawatir nya .
" Aku merindukan mu frel" lirihnya dalam pelukan , seolah frelisya masih mendengar nya

Fando menggendong frelisya keluar , saat diluar ia bertemu dengan Zion . Zion pun ikut senang karena frelisya sudah ditemukan

Ia memanggil taksi lalu frelisya pun dibawa kerumah sakit terdekat .

***

Ruangan serba putih bercampur bau obat disini lah frelisya terbaring lemah , yang ditemani oleh fando dan juga keluarga nya

" Fando kenapa frelisya bisa seperti ini" tanya lista dengan tangisnya

" Maaf mom , aku tak bilang akan hal ini . Semalam saat frelisya sedang olah-raga di sekeliling apartemen dia diculik" tuturnya , membuat lista , Leonard dan anak anaknya terkaget

" Diculik?kenapa kau tak memberi tahu kami ?!" Tanya Leonard tegas

" Maaf paman , karena akupun berjanji jika terjadi apa apa pada frelisya aku akan turun tanagn langsung tanpa memberi tahu kalian , karena tak ingin membuat kalian cemas " jelasnya

" tapi dia anak saya ! Coba jika sekarang frelisya disini kau akan berbuat apa hah?!" Emosi Leonard tak terkendali , lista mencoba menenangkan suaminya itu dengan mengelus lengannya

" Sudahlah Leonard yang penting frelisya sudah aman bersama kita " ujarnya , Leonard pun yang tadinya menatap tajam fando kini menatap ke arah lain

Fando kembali menatap frelisya yang tertidur lelap dalam dunia mimpi , dia mengelus surainya dengan lembut dan rasa bersalah karena tak bisa menjaganya dengan baik

Tetapi sekarang dia tenang karena orang yang telah berani menculiknya itu telah tewas dengan tangannya sendiri

Dari senyumnya sekarang berubah jadi raut cemas , kala mengingat jika frelisya menyaksikan aksi pembunuhannya .

Fando mundur beberapa langkah lalu keluar ruangan karena yang ia takutkan sekarang frelisya marah besar kepadanya

Sesaat kepergian fando dari ruangan itu , perlahan tangan frelisya bergerak . Lista yang menyadari akan hal itu langsung mencoba membangunkan anaknya dengan cara memanggilnya

Perlahan mata sayu frelisya terbuka , " airr a airr" pintanya

Lista pun dengan cepat memberikan air putih pada frelisya dan membantunya untuk minum

" Aku dimana?" Tanya frelisya

" Kau di rumah sakit honey , syukurlah keadaan mu tidak apa apa" tutur lista

Frelisya diam dia kembali mengingat kala ia di culik oleh seseorang yang bernama zurgain dan berakhir pingsan di kamar mandi umum saat menyaksikan pembunuhan sadis di depannya dan itu kekasih nya Sendiri

Frelisya langsung menangis , kala mengingat itu . Lista yang melihat itu langsung memeluk anaknya dan memberi ketenangan baginya

" Kenapa nangis honey hmm , sudah sudah" tenangnya

" Mom , untuk beberapa saat ke depan aku tak mau bertemu dengan fando aku minta bantuan kalian aku tak ingin bertemu fando dahulu" ujar frelisya , membuat orang-orang Yang ada di ruangan tersebut bingung

" Loh kenapa frel ? Dia yang menemukan mu" ujar John

Frelisya terdiam sejenak , sehabis itu menggeleng " aku tak ingin melihat fando aku mohon kalian mengerti " tuturnya

Lista yang memang peka dengan anaknya ini pasti mengira ada masalah diantar mereka atau rahasia besar yang sedang frelisya tutup dari mereka

" Baiklah nak , kalau itu maumu kami akan membantumu untuk menjauh dulu dari fando" jelas Leonard membuat frelisya tersenyum dan akhirnya mengangguk

Dalam hati frelisya terdalam dia sangat kecewa dan marah pada fando , karena fando telah mengingkari janjinya . Sebenarnya frelisya mengerti saat fando marah dia tidak akan berfikir jernih dan melakukan hal yang salah

Kali ini dia akan memberi pelajaran pada fando , agar kepercayaan yang ia kasih padanya tak boleh fando sia-siakan

***

Fando merenung di taman rumah sakit seraya menatap rumput yang bergoyang seperti mengejek dirinya yang dilanda resah

Dia sama sekali tak menyesali perbuatannya pada zurgain malah dia senang , yang ia takutkan sekarang ialah frelisya

Ia takut frelisya akan menjauh darinya , ia takut frelisya akan membenci dirinya karena dia telah melanggar janji yang telah ia ucapkan di hadapan frelisya dahulu

Fando mengusap wajahnya kasar
" Lebih baik aku jelaskan semuanya , maksud aku bunuh zurgain karena dia yang menculik frelisya " gumamnya

Lalu kembali ke ruangan dimana frelisya di inap . Saat sudah sampai disana terkejutnya dia saat Tidak ada frelisya Yangs ednag terbaring , melainkan seorang perawat yanv tengah membereskan tembapt tidurnya

" Permisi sus , pasien yang tadi disini kemana?" Tanya fando bingung , perawat yang sedang membereskan tempat tidur bingung kala fando bertanya

" Pasien ? Sebelumnya disini tidak da pasien yang menempati , bahkan Sekarang ruangan ini saya bereskan karena akan ada pasien baru yang akan menempati " jelasnya , fando mengernyit apa dia salah ruangan

Fando berjalan keluar untuk memastikan bahwa ruangan yang ia masuk adalah ruangan inap yang tadi frri tempati . Saat dilihat nomornya ini memang benar ruangan frelisya tadi

" Sus , tadi disini ada pasien bermana frelisya libria grilen kemana dia? Jangan mencoba mempermaini saya " tegas fando pada perwaat tersebut membuat perwat itu ketakutan

" Te tetapi tuan , disini memang tidak ada pasien yang me menempati baru sekarang akan ditempati" jelasnya dengan rasa takut

Fando kesal dia keluar ruangan itu dan berjalan keluar ruamha sakit

" Sebenarnya kau Dimana frel" gumamnya searay mentap tajam jalanan , juga hatinya resah karena apa yang ia takuti akan terjadi

.
.
.
Sorry telat up hehe

Yuyu voment yu biar cepet up 😘

He Is My PYSCHOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang