part 32 : anxiety

739 47 8
                                    


Dilain sisi kini fando dalam ruang ICU dengan tubuh yang dipenuhi oleh alat alat medis . Setelah kecelakaan itu fando langsung kritis , bagaimana tidak dia sampai terpental jauh dari posisi awalnya

John menunggu di depan kaca di ruangan fando , karena memang fando baru selesai dari operasi nya . Dia kebingungan bagaimana dia akan menjelaskan semua tentang fando pada frelisya

John tahu sebagaimana pun frelisya marah besar pada fando dia tetap akan khawatir pada kondisi nya yang seperti ini karena mereka sama-sama saling mencintai , John bisa lihat dari cara mereka saling bertatap

Dert dert

John merogoh saku celananya dan melihat di handphone nya siapa yang menelfonya , dan ternyata itu dari Leonard ayahnya

John pun keluar dari ruang ICU untuk mengangkat telefon dari Leonard

" Ya ada apa dad?" Tanyanya

" John tolong kamu ke apartemen fando dan jemput dia agar kesini "

Deg

Dia terkaget saat diminta untuk mengantar fando ke kanada ke RS tempat frelisya di rawat , tetapi bagaimana ? pasalnya kondisi fando saat ini sedang kritis sekali

" Kesana dad dengan fando?"

" Aku ingin ketemu fandoo!! Aku ingin bersamanya sekarang!" Terdengar jerit frelisya di dalam telfon

"John apa kamu masih disana? Tolong secepatnya kau jemput fando dan antar dia kesini"

John kebingungan , bagaimana cara agar dia memberi tahu bahwa dia tidak bisa membawa fando saat ini karena kondisinya yang sangat mengkhawatirkan

" Dad , fando kecelakaan "

" WHAT? what do you say man? Kenapa fando bisa kecelakaan?" Pekik tertahan Leonard di telfon yang terkesan berbisik

" Aku tidak bisa menjelaskan nya disini dad , aku takut frelisya akan mendengar dan shock , aku sarankan kalian yang datang kesini untuk melihat kondisi dia" ujar John

" Yasudah , kami akan terbang ke LA kau tunggu disana"

Panggilan pun terputus , John menatap pintu ruang ICU , bagaimana pun ini salahnya dia harus bertanggung jawab atas semua ini dan memberi tahukan semuanya pada frelisya

Dia bukanlah seorang pecundang yang selalu lari dari masalah , sebesar apapun masalah yang dihadapi haruslah dijalani dan diselesaikan dengan baik dan cara yang baik karena itu menandakan bahwa seorang itu hebat

" Aku harus bertanggung jawab , demi adikku" gumamnya

..

Setelah panggilan terputus , Leonard menatap putrinya dari kaca yang memperlihatkan frelisya yang masih menangis meski sudah beberapa kali di tenangkan oleh Lista

Leonard masuk ke dalam ruangan dan frelisya berhenti menangis lalu menatap sang ayah

" Dad bagaimana dengan fando? Kak John akan membawa dia kesini bukan ? Dia akan bertemu denganku bukan?" Tanya frelisya bertubi tubi seperti mengintrogasi

" Honeyy tenanglah sayang" lirih Lista seraya mengelap air mata yang mengalir di pipi frelisya

" Honey , lebih baik kita saja yang terbang ke LA karena dad juga ada pekerjaan mendadak disana" jelas Leonard berbohong , jelas dia berbohong karena dia tidak ingin membuat frelisya kembali drop karena ini

" Yasudah , kita terbang kesana Sekarang! Ayo sekarang dad ! Sekarang!!" Pinta frelisya memelas

" Iya honey , dad atur permintaan pulang pada pihak rumah sakit dan penerbangan nya kalian bersiaplah" tutur Leonard

He Is My PYSCHOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang