part 21: warmth

1.3K 77 3
                                    

Ledakan itu terdengar kuat dan saat menoleh itu adalah bom yang membuat Frelisya sendiri gematar ketakutan . Orang yang ada di dalam pun segera keluar melihat kejadian yang ada

Mirisnya ada beberapa bodyguard yang tewas di tempat akibat ledakan bom itu , entah motif apa yang dilakukan si pelaku hingga berani mengebom kawasan mansion Leonard ini

" Kenapa bisa seperti ini!" Bentak Leonard

" Saya tidak tahu tuan , saat nona frelisya berteriak ada penyusup datang kami langsung kejar dan dia malah melempar bom pada kami , mungkin itu sudah direncanakan" jelas salah satu bodyguard yang selamat dari ledakan bom itu , Leonard tercengang mendengar itu

Ternyata teror itu benar benar bahaya dan pasti sangat besar kebahayaan ada di putrinya , anak kesayangannya sendiri.

" Ada yang tewas?" Tanya leanord

" Sepertinya ada tuan tapi saya pun tidak tahu karena di luar benteng kejadiannya" jelasnya lagi , Leonard memeijit keningnya pusing

" Perketat keamanan jangan sampai hal ini terulang , kerahkan beberapa bodyguard untuk menjaga putri saya sepenuhnya dan juga telefon polisi setelah ini , siapkan upacara penguburan !" Perintah Leonard dan di patuhi para beberapa bodyguard

Leonar berbalik merangkul lista yang masih syok atas kejadian itu dan menatap keatas melihatkan frelisya yang tengah menatap kosong dengan disampingnya fando yang menenangkan nya meski frelisya tak bertindak apa apa

" Sebenarnya apa salahku?" Gumam frelisya

" Kau tak salah apa apa" ucap fando seraya mengelus Surai frelisya sayang

" Aku akan mengasingkan diri supaya kalian tak kena bahaya" ucapnya ngelantur sontak membuat fando melotot kaget ini adalah keputusan yang sangat tidak benar

" Tidak! Kamu tidak boleh pergi ! Harus tetap disini aku dan keluargamu pasti akan melindungi mu , dan aku yakin mereka tidak merasa berat meski dalam bahaya karena kau disayang oleh mereka , jangan pergi tanpa pikir panjang frel!" Ucap fando

Frelisya kembali terhenyuk hatinya atas perkataan fando , dia merasa tak enak harus menjadi incaran dari teror itu dan berakibat orang terdekatnya pun terlibat.

Disaat frelisya akan merasakan bahagia masalah datang kembali membuat Frelisya hampir putus asa , dan sekarang dia seperti toxic bagi keluarganya dia merasa dia lah yang menjadi penyebab semua ini terjadi , entahlah frelisya dalam keadaan emosional yang tidak baik hingga berfikiran Kemana mana

Tak lama frelisya menangis lagi membuat fando kembali memeluk untuk menenangkannya .

Fando menajamkan matanya tanpa arah , rahangnya mengeras dalam hatinya sudah tersulut amarah untuk membalas semua ini pada orang yang sudah mengusik miliknya

Sebelum kau bermain sampai akhir akan kupastikan ku akan lebih dulu membunuhmu!..batinnya dalam hati

" Frelisya" panggil Leonard , mereka pun melepas pelukannya dan menatap Leonard yang tengah berdiri tegap menatap mereka

Frelisya pun langsung menghambur ke dalam pelukan Leonard dan menangis disana

" Dad maafkan aku hiks a aku.. aku penyebab semua ini terjadi" lirihnya , Leonard mengusap punggung putri tersayangnya itu

" Ini bukan salahmu nak , kau hanyalah korban jangan berfikiran kau adalah penyebabnya oke?" Tegur Leonard

" Tapi dad gara gara aku kalian pun malah terlibat dan aku tak mau kalian kenapa napa ,, bolehkah aku pergi?" Pinta frelisya memelas menatap Leonard

He Is My PYSCHOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang