part 15: sweety

2.2K 88 5
                                    


Semua barang telah tersusun dengan rapi di tempat yang seharusnya . Frelisya menatap buku buku yang tebal nan banyak itu di rak bukunya dengan berdecak pinggang dengan tangan yang satu lagi mengetuk ngetuk dagunya tengah memikirkan sesuatu

" Frelisya" panggil fando , frelisya menoleh dan berjalan ke ruang tamu menghampiri Fando yang tengah menatap keindahan kota dari dalam jendela

" Ada apa" tanyanya hendak duduk tapi langsung ditarik pinggangnya oleh fando alhasil dia duduk di pangkuan fando, frelisya seketika melotot

" Heh! Kau ini lepas tidak?!" Seru frelisya fando tak menjawab dia lingkarkan tangannya di pinggang frelisya dan mencium aroma tubuh frelisya yang menenangkan

" Seperti ini saja dulu , aku sangat nyaman" lirihnya frelisya pun menghela nafas pasrah

" Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Frelisya fando mendongak menatap wajah frelisya yang tengah bingung

Fando dilanda kebingungan apakah ia harus memberi tahu frelisya jika dia sudah dijodohkan oleh seseorang ?.bagaimana reaksinya apa dia merelakan fando atau sebaliknya

Fando menatap frelisya dalam tak rela jika ia harus berpisah dengan seseorang yang sudah membuatnya nyaman meski baru beberapa hari

Fando mendekatkan wajahnya ke wajah frelisya ,refleks frelisya pun memundurkan wajahnya

" Ka kau mau apa" cicit frelisya berusaha menghindar

" Aku ingin memakanmu" bisik fando terdengar sensual

Pletak

Frelisya menjittak kening fando membuat sang empunya meringis . Frelisya bangkit dan menatap fando dengan tajam

" Kau ini kenapa sakit keningku!" Cibir fando seraya mengelus keningnya

" Suruh siapa kau berani macam macam denganku hah!" Sarkas frelisya , fando berdiri dan berdecak menatap frelisya tajam

Frelisya yang di tatap semengerikan itu langsung diam gelisah apa fando marah? Fando menyeringai

Cup

Fando mengecup pipi frelisya lalu tersenyum melihatkan giginya yang tersusun rapih . Frelisya mengerjap matanya pipinya bersemu merah membuat fando gemas sebelum pergi dia kembali mengecup pipi frelisya tetapi hampir mengenai bibir dan itu lama

Setelah itu berjalan pergi , frelisya menatap punggung fando kesal tapi hatinya senang , dia meraih bantal sofa dan

Brak

" Yes kena!" Seru frelisya karena sasaran lemparan bantal mengenai belakang kepala fando . Fando menoleh kebelakang dan frelisya menjulurkan lidahnya mengejek

" Ohh kau ingin bermain ya darling" ucap fando dengan seringainya perlahan mendekat pada frelisya

Brak
Bantal mengenai tepat wajah frelisya membuat fando langsung tertawa lepas

" Kau ini! Terima balasanku!" Frelisya langsung meraih bantal sofa yang lain lalu dilemparkan ke fando, tak mau kalah fando pun membalasnya

Jadilah perang lempar bantal , keduanya sama sama tertawa saat sasarannya memasang raut wajah konyol

Keduanya menghabiskan waktu untuk perang bantal itu melupakan kepenatan dan masalah masing masing

" Ah sudah sudah aku capek" nyerah frelisya lalu duduk menyandar di sofa , ruang tamu apartemen sudah berantakan karena ulah mereka

" Pengecut padahal kau yang tadi memulai duluan " ejek fando lalu duduk di samping frelisya

Frelisya menatap fando lalu kemudian beralih bersandar di dada fando . Fando yang mendapat itu tersenyum lalu mengelus ngelus rambut dan punggung frelisya membuat Frelisya sendiri nyaman

He Is My PYSCHOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang